Liputan6.com, Jakarta - Angkatan Udara Israel telah merilis rekaman serangannya terhadap beberapa bangunan di Jalur Gaza yang konon menjadi lokasi sasaran militer Hamas.
Mereka menambahkan bahwa jet tempur telah menyerang “infrastruktur operasional” Hamas, dikutip dari BBC, Minggu (8/10/2023).
Baca Juga
"Kami juga telah melihat laporan ledakan di dekat Menara Watan, sebuah kompleks komersial besar di Gaza," kata pihak Israel.
Advertisement
Israel mengatakan, pihaknya masih memerangi Hamas di delapan wilayah tempat mereka menyusup setelah serangan mendadak pada Sabtu pagi.
Berikut informasi terbaru dari juru bicara militer Letkol Richard Hecht dalam pengarahan Minggu pagi:
Pasukan Pertahanan Israel kembali menguasai 22 lokasi di selatan yang diserang oleh militan Hamas
Namun mereka masih melakukan perlawanan di delapan lokasi
Pihak berwenang Israel “perlahan-lahan mulai mengevakuasi” warga di Jalur Gaza dan sekitarnya. Hecht tidak menanggapi pertanyaan tentang berapa banyak yang dievakuasi
Dia juga mengatakan Israel “siap” untuk menanggapi serangan dari Lebanon namun belum membahas rencana invasi darat
Korban Tewas di Gaza Capai 230 Orang
Jumlah korban tewas di Gaza, Palestina kini bertambah menjadi 230 orang, hal ini disampaikan oleh pejabat setempat.
Tentara Israel ini telah memerintahkan penduduk di tujuh wilayah berbeda di Jalur Gaza untuk berlindung di tempat penampungan saat mereka bersiap melancarkan serangan baru terhadap Hamas.
PM Israel Benjamin Netanyahu telah memperingatkan bahwa ia akan melakukan "balas dendam yang besar" atas apa yang ia gambarkan sebagai "hari kelam".
Saluran TV Israel melaporkan bahwa setelah 18 jam, sandera yang ditahan di Kibbutz Be'eri telah dibebaskan, dikutip dari BBC, Minggu (8/10/2023).
Seorang juru bicara Hamas mengatakan kepada BBC bahwa kelompok militan tersebut mendapat dukungan dari sekutunya, Iran, atas serangan mendadaknya terhadap Israel.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyerukan “ketenangan dan stabilitas” di Tepi Barat melalui panggilan telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas
Di sisi lain, Arab Saudi menyerukan “segera penghentian eskalasi konflik antara Palestina dan Israel”.
Advertisement
Kondisi WNI di Lokasi
Sementara itu, menurut informasi dari KBRI Amman yang telah melakukan koordinasi dengan simpul-simpul masyarakat di Gaza, dipastikan sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban.
"KBRI Amman telah mengeluarkan Imbauan agar WNI yang berada di wilayah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari tempat tempat konflik," ujar pihak Kemlu RI dalam pernyataan tertulis yang dikutip Minggu (8/10/2023).
Selain itu, KBRI Amman juga mengimbau agar WNI tidak melakukan kunjungan wisata ke wilayah tersebut.
Dalam catatan KBRI, jumlah WNI yang berdomisili di wilayah Gaza sebanyak 13 orang.
KBRI Amman juga telah menyiagakan Hotline dengan nomor +962 7 7915 0407.
Selain itu, bagi WNI yang berada di wilayah Mesir atau Lebanon yang berbatasan dengan Israel, dan memerlukan bantuan, dapat menghubungi Hotline KBRI Kairo pada nomor berikut:
+201022229989 atau Hotline KBRI Lebanon di +9613199493
Militer Israel Serang Balik ke Jalur Gaza
Militer Israel mengatakan puluhan jet tempur melakukan serangan udara terhadap lokasi Hamas di Gaza, dan telah menghantam 17 kompleks militer Hamas. Mereka juga mengatakan telah memobilisasi puluhan ribu pasukan cadangan.
Setidaknya dua warga Palestina tewas dalam serangan roket itu, kata pejabat kesehatan setempat.
Serangan roket dari Gaza dimulai tepat setelah fajar pada hari Sabtu, bertepatan dengan hari Sabat Yahudi dan hari perayaan Simchat Torah.
Saat sirene berbunyi di seluruh Israel, Israel Defense Forces (IDF) atau Pasukan Pertahanan Israel mengumumkan bahwa "teroris" telah menyusup ke wilayah Israel "di sejumlah lokasi berbeda".
Mereka meminta warga sipil di wilayah selatan dan tengah untuk tinggal di dekat tempat penampungan, dan di dalam tempat perlindungan di wilayah sekitar Gaza.
Advertisement