Sukses

Hamas Bawa 130 Lebih Tahanan Israel ke Gaza, Diduga Termasuk WN AS dan Inggris

Lebih dari 130 orang sandera asal Israel yang dilaporkan telah disandera dan dibawa ke Gaza oleh Hamas.

Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari 130 orang sandera asal Israel yang dilaporkan telah disandera dan dibawa ke Gaza oleh Hamas.

Warga Israel disandera Hamas termasuk wanita dan anak-anak. Disebut, proses penyanderaan ini mempersulit operasi militer Israel untuk membebaskan mereka, dikutip dari laman Guardian, Senin (9/10/2023).

Di tengah gambaran mengejutkan tentang tentara dan warga sipil Israel yang ketakutan, keberadaan dan nasib para tawanan telah menjadi salah satu isu yang paling mendesak bagi militer.

Sementara juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Letkol Jonathan Conricus, mengatakan sejumlah besar warga sipil dan tentara Israel disandera.

Jumlah tersebut diyakini puluhan, menurut beberapa berita Israel. Sementara pihak media berspekulasi bahwa lebih dari 100 orang telah disandera.

Para pejabat di AS dan Inggris segera menyelidiki klaim bahwa beberapa warga Amerika Serikat dan satu warga negara Inggris juga ikut disander.

Menurut laporan, meski sebagian besar sandera disandera oleh faksi bersenjata Palestina, beberapa warga sipil Palestina yang juga memasuki Israel mungkin juga disandera.

Di antara mereka yang dilaporkan hilang adalah Jake Marlowe – seorang warga negara Inggris yang sedang menghadiri festival musik di Israel selatan. Keluarganya tidak dapat menghubunginya sejak Hamas menyerang acara tersebut.

Conricus mengatakan, beberapa sandera masih hidup sementara yang lain diperkirakan tewas.

Setidaknya 700 orang dilaporkan tewas di sisi Israel akibat serangan Hamas, jumlah korban jiwa yang sangat besar yang belum pernah diderita negara itu selama beberapa dekade. Sementara Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza menyatakan bahwa serangan balasan Israel mencatatkan lebih dari 413 kematian, termasuk 78 anak-anak dan 41 wanita.

PBB mengumumkan bahwa jumlah pengungsi di Jalur Gaza telah meningkat menjadi lebih dari 123.000 orang akibat perang Hamas Vs Israel.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB mengungkapkan bahwa hingga Minggu malam, serangan balasan Israel telah menghancurkan 159 unit rumah di seluruh Gaza dan merusak parah 1.210 lainnya.

2 dari 4 halaman

Bela Israel, Kantor PM Inggris Tampilkan Bendera Bintang David

Kantor perdana menteri Inggris di Downing Street No. 10 menampilkan citra bendera Israel di tampak depan rumah. PM Inggris Rishi Sunak telah menegaskan bahwa negaranya membela Israel dari serangan Hamas. 

Menurut PM Inggris, serangan Hamas ke Israel sangatlah mengerikan. Ia pun mengaku telah berbicara dengan PM Israel Benjamin Netanyahu. 

 "Saya bicara kepada Perdana Menteri @netanyahu pada awal hari ini untuk memastikannya soal dukungan tegas UK sebagaimana Israel melindungi dirinya terhadap serangan-serangan ini," ujar PM Inggris Rishi Sunak via X, dikutip Senin (9/10/2023).

"Terorisme tidak akan menang," ia menambahkan. 

Sebelumnya, PM Inggris Rishi Sunak menyebut serangan kepada Israel sebagai aksi barbar.

"Serangan oleh Hamas ini adalah hal pengecut dan keji," ujar Rishi Sunak yang menyebut bahwa Israel mempunyai hak untuk membela dirinya sendiri. 

Bagi warga Inggris di Israel, Rishi Sunak berharap agar mereka mengikuti travel advice yang berlaku di tengah perang ini. 

Pemerintah Israel telah resmi menyatakan bahwa mereka berperang melawan Hamas setelah mereka diserang mendadak secara bertubi-tubi oleh rudal Hamas pada pekan lalu. 

Sejauh ini, Amerika Serikat dan Uni Eropa juga menegaskan bahwa mereka membela Israel melawan Hamas.

3 dari 4 halaman

AS Kerahkan Kapal Perang Terbesar di Dunia USS Gerald R. Ford

Menteri Pertahanan Amerika Serikat (Menhan AS) Lloyd Austin mengumumkan pada Minggu (8/10/2023), dia telah memerintahkan kapal-kapal militer AS, termasuk kapal induk dan pesawat tambahan untuk bergerak lebih dekat ke Mediterania timur. Langkah tersebut menyusul serangan multi-front Hamas, yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel.

"Hari ini, sebagai respons terhadap serangan Hamas ke Israel dan setelah diskusi rinci dengan Presiden Joe Biden, saya telah mengerahkan sejumlah langkah untuk memperkuat postur Kementerian Pertahanan (AS) di kawasan guna meningkatkan upaya pencegahan regional," ungkap Menhan Austin, seperti dilansir CBS News, Senin (9/10).

AS dilaporkan mengirimkan kelompok kapal induk penyerang USS Gerald R. Ford mencakup USS Gerald R. Ford yang merupakan kapal perang terbesar di dunia, kapal penjelajah berpeluru kendali kelas Ticonderoga USS Normandy dan empat kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh-Burke, yakni USS Thomas Hudner, USS Ramage, USS Carney, dan USS Roosevelt.

USS Gerald R. Ford disebut tengah berada di Mediterania barat ketika menerima perintah untuk dikerahkan.

4 dari 4 halaman

Bantuan dalam Perjalanan

Menhan Austin juga mengumumkan langkah-langkah untuk menambah skuadron pesawat tempur Angkatan Udara AS di wilayah tersebut. Pesawat USAF dikirim ke pangkalan di Timur Tengah, di mana mereka akan tersedia untuk operasi melawan Iran.

Bantuan amunisi AS sendiri sedang diterbangkan.

"Menhan Austin berbicara dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada Minggu untuk menyatakan dukungan bagi rakyat Israel dan menerima informasi terkini mengenai operasi Israel untuk memulihkan keamanan dan keselamatan dari serangan teroris Hamas," ujar Sekretaris Pers Pentagon Brigjen. Jenderal Pat Ryder.

"Gallant dan Austin akan tetap berhubungan dekat dalam beberapa hari dan minggu mendatang."

Pengumuman Menhan Austin muncul tidak lama setelah Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Presiden Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali berbicara pada Minggu pagi.

Kedua pemimpin membahas penyanderaan warga Israel oleh Hamas, di mana Biden meyakinkan Netanyahu bahwa bantuan AS untuk Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sedang dalam perjalanan dan bantuan lebih lanjut akan menyusul dalam beberapa hari mendatang.

"Presiden Biden menekankan bahwa tidak ada pembenaran apapun terhadap terorisme dan semua negara harus bersatu menghadapi kekejaman brutal seperti ini," demikian pernyataan Gedung Putih.

"Presiden Biden menyampaikan informasi terbaru kepada PM mengenai keterlibatan diplomatik intensif yang dilakukan AS selama 24 jam terakhir untuk mendukung Israel."