Sukses

Perang Hamas Vs Israel: Benarkah Ada Campur Tangan Iran?

Presiden Israel Isaac Herzog menyampaikan kekesalannya dengan menyebut Iran sebagai pendukung Hamas, kelompok yang ia anggap sebagai teroris.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Israel Isaac Herzog menyampaikan kekesalannya dengan menyebut Iran sebagai pendukung Hamas, kelompok yang ia anggap sebagai teroris.

Isaac Herzog pada Sabtu malam (7/10) menyalahkan Iran atas serangan kilat Hamas yang menewaskan ratusan warga Israel, dikutip dari laman Antara News, Senin (9/10/2023).

Dalam pernyataannya, dia menuding serangan itu didukung dan diarahkan oleh komandan-komandan militer Iran.

Herzog berjanji bahwa Tel Aviv akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melenyapkan ancaman terhadap warga Israel.

Menanggapi hal ini, misi Iran di PBB mengatakan pada Minggu (8/10) bahwa Teheran tidak terlibat dalam salah satu serangan paling berdarah pada sejarah Israel ketika kelompok Hamas menewaskan 700 warga Israel dan menculik puluhan lainnya.

"Langkah tegas yang diambil oleh Palestina merupakan langkah pertahanan yang sepenuhnya sah terhadap pendudukan yang menindas selama tujuh dekade dan kejahatan keji yang dilakukan oleh rezim Zionis yang tidak sah," kata misi Iran di PBB dalam pernyataannya.

Iran tidak merahasiakan dukungannya terhadap Hamas, serta mendanai dan mempersenjatai kelompok itu dan organisasi militan Palestina lainnya, Jihad Islam.

Serangan Hamas pada Sabtu (7/10), yang merupakan serangan terbesar ke Israel dalam beberapa dekade, bertepatan dengan langkah yang didukung AS untuk mendorong Arab Saudi agar menormalisasi hubungan dengan Israel.

2 dari 3 halaman

Langkah Normalisasi

Langkah normalisasi itu sebagai imbalan atas kesepakatan pertahanan antara Washington dan Riyadh, sebuah langkah yang akan mengerem kekuatan kerajaan tersebut dalam pemulihan hubungan dengan Teheran.

"Kami dengan tegas mendukung Palestina; namun, kami tidak terlibat dalam respons Palestina, karena hal itu hanya dilakukan oleh Palestina sendiri," kata misi Iran di PBB.

Amukan pejuang Hamas di kota-kota Israel pada Sabtu adalah serangan paling mematikan sejak serangan Mesir dan Suriah dalam perang Yom Kippur 50 tahun lalu, dan mengancam akan memicu meningkatnya kekerasan lain dalam konflik yang telah berlangsung lama tersebut.

 

3 dari 3 halaman

Misi Iran di PBB

Misi Iran di PBB mengatakan "keberhasilan" operasi Hamas karena unsur kejutan, yang menjadikannya sebagai "kegagalan terbesar" organisasi keamanan Israel.

"Mereka berusaha untuk membenarkan kegagalan mereka dan mengaitkannya dengan kekuatan intelijen dan perencanaan operasional Iran," kata misi Iran di PBB.

Dalam menanggapi serangan Hamas, serangan udara Israel telah menghantam blok perumahan, terowongan, masjid dan rumah pejabat Hamas di Gaza, dengan menewaskan lebih dari 400 orang, termasuk 20 anak-anak.

"Mereka (Israel) merasa sangat sulit menerima bahwa diberitakan komunitas intelijen mereka telah dikalahkan oleh kelompok Palestina,” kata misi Iran di PBB.