Liputan6.com, Jakarta - Perang Israel dan Hamas masih berlangsung. Jumlah korban tewas dilaporkan terus bertambah, kabarnya 700 orang tewas dan 2.300 lainnya terluka.
Menilai situasi perang Israel Hamas tersebut, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menyatakan Pemerintah Indonesia memutuskan untuk melakukan proses evakuasi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) di Palestina.
"Terkait dengan kondisi WNI, Pemerintah Indonesia telah menyusun rencana kontigensi evakuasi WNI dengan beberapa skenario situasi. Saat ini Pemerintah, melalui KBRI Amman, KBRI Beirut dan KBRI Kairo sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengevakuasi WNI yang berada di wilayah Palestina, khususnya 10 orang WNI yang berada di Jalur Gaza," ujar Juru Bicara Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal, dalam pernyataan tertulisnya yang dikutip Selasa (10/10/2023).
Advertisement
Sebelumnya, Kemlu RI menyatakan WNI untuk menunda perjalanan baik ke Palestina maupun ke Israel lalu mengimbau mereka yang berada di wilayah Palestina maupun Israel segera meninggalkan wilayah tersebut.
"Fokus Pemerintah Indonesia saat ini adalah situasi kemanusiaan, khususnya bagaimana mendorong upaya menghentikan eskalasi kekerasan dan menghindari jatuhnya lebih banyak korban sipil," tutur Iqbal.
Iqbal mengatakan, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI terus berkomunikasi dengan sejumlah negara dan organisasi internasional dalam rangka mengupayakan penghentian kekerasan.
"Pada tanggal 9 Oktober lalu, Menlu RI juga membahas hal ini dengan Menlu Brazil yang saat ini sedang menjadi Presiden Dewan Keamanan PBB," ungkap mantan Dubes RI untuk Ankara tersebut.
Warga Negara Indonesia Diimbau Segera Tinggalkan Palestina dan Israel
Ini pernyataan Kemlu RI yang meminta WNI segera tinggalkan wilayah Israel dan Palestina terutama Gaza.
"Menimbang situasi keamanan terakhir dan demi keselamatan para WNI, Pemerintah Indonesia menghimbau agar WNI yang berada di wilayah Palestina maupun Israel segera meninggalkan wilayah tersebut," ungkap Kemlu RI dalam pernyataannya yang dipublikasikan pada Selasa (10/10/2023).
"Bagi yang sudah merencanakan perjalanan ke kedua wilayah tersebut untuk membatalkan rencananya hingga adanya pemberitahuan lebih lanjut dari pemerintah."
Dalam pernyataannya pada Senin (9/10), Kemlu RI menyatakan terus berkoordinasi dengan KBRI Amman, KBRI Kairo, dan KBRI Beirut untuk memonitor situasi di Palestina menyusul perang Hamas Vs Israel dan menyiapkan rencana kontingensi.
"Evakuasi menjadi salah satu bagian dari rencana kontingensi tersebut," ungkap Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha, melalui keterangan tertulis.
Advertisement
Jumlah WNI di Israel dan Palestina
Berdasarkan pemutakhiran data terakhir, saat ini terdapat 45 WNI di Palestina, di mana 10 WNI berada di Gaza dan 35 WNI berada di Tepi Barat. Pada awal tercatat terdapat 13 WNI di Gaza, namun belakangan tiga di antaranya telah keluar wilayah Gaza ke Mesir dan Indonesia.
"Selain 45 WNI tersebut, terdapat 230 WNI yang sedang melakukan wisata religi di berbagai titik di Israel. Hingga saat ini, tidak ada WNI yang menjadi korban," tutur Judha.
Sebelumnya, Lalu Muhammad Iqbal juga mengatakan, Indonesia menyampaikan rasa keprihatinannya terhadap eskalasi konflik Palestina-Israel.
"Indonesia sangat prihatin dengan meningkatnya eskalasi konflik antara Palestina-Israel," ujar Lalu Muhammad Iqbal.
"Indonesia mendesak agar tindakan kekerasan dihentikan untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia."
"Akar konflik tersebut, yaitu pendudukan wilayah Palestina oleh Israel harus diselesaikan, sesuai parameter yang sudah disepakati PBB."
PM Israel Ngamuk, Berjanji Perang Tanpa Ampun dengan Hamas di Gaza Palestina
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersumpah akan mengerahkan kekuatan penuh militer Israel melawan kelompok Hamas di Jalur Gaza.
Ia memperingatkan Israel akan mengalami hari-hari sulit di masa depan ketika negara itu membalas serangan mengejutkan yang telah menyebabkan ratusan orang tewas dan mengubah kota-kota perbatasan yang sepi menjadi zona perang.
“Pasukan Pertahanan Israel akan segera bertindak untuk menghancurkan kemampuan Hamas,” kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi, dikutip dari BBC.
“Kami akan melumpuhkan mereka tanpa ampun dan membalas hari kelam yang mereka timbulkan terhadap Israel dan warganya,” dikutip dari laman
“Warga Gaza, keluarlah sekarang. Kami akan berada di mana saja dan dengan segenap kekuatan kami,” tambahnya, ketika ribuan tentara cadangan menuju pangkalan militer untuk melakukan serangan balasan.
Benjamin Netanyahu menyampaikan kemarahannya sekitar 16 jam setelah ratusan teroris Hamas menyusup ke Israel dari Gaza, menyerang kota-kota.
Advertisement