Liputan6.com, Jakarta - Rumah Sakit Indonesia di Palestina menjadi salah satu lokasi tersebut setelah eskalasi perang Hamas Vs Israel terjadi sejak Sabtu (7/10).
Korban tewas hingga terluka dibawa ke Rumah Sakit Indonesia melalui Jalur Gaza Utara.
Hal ini tergambar dari laporan media Wafa News Agency yang mengunggah empat foto dan menujukkan kesibukan, kepanikan hingga tangisan di lokasi perang.
Advertisement
"Palestina memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh akibat serangan udara Israel selama pembantaian Jabalia ke Rumah Sakit Indonesia di #Jalur Gaza utara," tulis Wafa News Agency.
Kondisi Perang Hamas Vs Israel Masih Memanas
Situasi di Gaza, Palestina semakin tegang karena saling serang antara Hamas Vs Israel. Rumah Sakit Indonesia pun terkena bom dari serangan pihak Israel.
Kondisi tersebut seperti diungkap Organisasi Medical Emergency Rescue Committee (MER-C). Kepala Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad menyebut, Rumah Sakit Indonesia di Gaza juga terkena dampak dari serangan Israel.
Meski begitu, kata Sarbini, Rumah Sakit atau RS Indonesia di Gaza masih menerima gelombang pasien korban serangan.
"Pada hari ini RS INA di Gaza mengalami kesulitan untuk melakukan pengobatan, melakukan tindakan-tindakan operasi. Oleh sebab itu, apa yang terjadi saudara-saudara sekalian di Gaza, bahwa obat-obat bius, obat-obat yg menyangkut tentang bedah, alat-alat atau instrumen bedah semakin lama semakin menipis," ujar Sarbini saat konferensi pers pada Selasa (10/10/2023).
Korban Sipil Berjatuhan
Sebab, lanjut dia, perang Hamas Vs Israel menimbulkan banyak korban sipil. Israel pun juga melakukan serangan balik ke wilayah Gaza dengan cukup brutal, hingga terkena masyarakat sipil.
"Dan kita juga melihat bahwa Israel melakukan serangan-serangan brutal terhadap sasaran-sasaran sipil yang ada di Gaza dg alasan markas Hamas," kata Sarbini.
Maka, dengan melihat kondisi seperti ini, MER-C pun akan mengirimkan tim bedah dan tim bantuan kemanusiaan ke Gaza.
"Oleh sebab itu, dalam waktu yang sangat singkat kami akan berkoordinasi dengan pihak Kementerian Luar Negeri dan KBRI di Kairo untuk bisa memfasilitasi Tim Medis dan Tim Bantuan Kemanusiaan ke Gaza," ucap Sarbini.
Tim relawan akan dipimpin oleh orang yang berpengalaman di Gaza yakni Ir Faried Thalib. MER-C tidak hanya memberi bantuan kemanusiaan, tetapi juga mempersiapkan pembangunan poliklinik di samping rumah sakit.
Advertisement
Jokowi: Indonesia Desak Kekerasan di Daerah Konflik Palestina-Israel Segera Dihentikan
Presiden RI Joko Widodo mendesak agar perang dan tindakkan kekerasan segera dihentikan untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia dan hancurnya harta benda.
Perang yang dimaksud oleh Jokowi adalah konflik yang terjadi antara Hamas Vs Israel yang terjadi sejak Sabtu (7/10) dan sejauh ini telah menelan korban jiwa hingga lebih 1.600 orang.
"Indonesia mendesak agar perang dan tindakan kekerasan segera dihentikan untuk menghindari makin bertambahnya korban manusia dan hancurnya harta benda karena eskalasi konflik dapat menimbulkan dampak kemanusiaan yang lebih besar,” kata Presiden Jokowi pada Selasa (10/10/2023) di Istana Merdeka, Jakarta.
Dalam pernyataannya, Jokowi mendesak agar perang dan tindak kekerasan yang terjadi di daerah konflik segera dihentikan guna menghindari jatuhnya korban lebih banyak lagi.
Jokowi Beberkan Akar Permasalahan di Konflik Palestina Israel
Selain itu, Presiden Jokowi juga mendorong agar akar permasalahan yang menimbulkan konflik Palestina dan Israel segera diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati.
“Akar konflik tersebut yaitu pendudukan wilayah Palestina oleh Israel harus segera diselesaikan sesuai dengan parameter yang sudah disepakati PBB,” kata Jokowi.
Di kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan upaya pemerintah Indonesia dalam memastikan keselamatan warga negara Indonesia (WNI) di Palestina.
Baginya, instruksi terkait pelindungan para WNI di daerah konflik telah disampaikan kepada jajaran kementerian terkait.
“Saya minta Menteri Luar Negeri dan jajaran kementerian terkait segera mengambil tindakan cepat untuk melindungi WNI yang berada di wilayah konflik,” lanjutnya.
Advertisement