Sukses

Perang Israel Vs Hamas, 2,3 Juta Nyawa Warga Palestina Terancam hingga 3 Jurnalis Tewas

Menurut pantauan dari Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP), intensitas perang Israel dan Hamas semakin meningkat setiap harinya.

Liputan6.com, Gaza - Menurut pantauan dari Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP), intensitas perang Israel dan Hamas semakin meningkat setiap harinya. Pendudukan Israel mendapatkan dukungan legitimasi internasional dari Amerika Serikat.

Dalam update laporan dan perkembangan terkini kondisi kemanusiaan Gaza per 10 Oktober 2023 yang diterima Liputan6.com Kamis (12/10/2023), situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk pada hari keempat serangan berkelanjutan Pendudukan Israel ke Jalur Gaza Palestina --mengakibatkan menyebabkan kerugian besar terhadap kemanusiaan, kesehatan, dan hak-hak sipil warga Palestina.

YPSP juga melaporkan bahwa perang Hamas dengan Israel telah mengakibatkan tiga jurnalis tewas akibat serangan udara Israel terhadap bangunan yang berisi kantor-kantor media di barat Gaza. Jumlah jurnalis yang meninggal sejak dimulainya pertempuran "Badai Al-Aqsa" pada tahun 2021 telah mencapai 8 orang.

Laporan YPSP juga menyebut bahwa jutaan nyawa orang di Gaza, Palestina terancam akibat perang Israel Hamas. Kantor Informasi Pemerintah Palestina di Gaza memberikan gambaran bencana kemanusiaan yang tengah melanda wilayah tersebut.

"Lebih dari 2,3 juta jiwa yang berada di wilayah tersebut saat ini menghadapi ancaman serius terhadap nyawa dan kesejahteraan mereka," ujar YPSP dalam update laporannya.

Situasi ini, jelas YPSP, telah memaksa pemerintah Palestina untuk mengeluarkan seruan mendesak kepada masyarakat internasional, organisasi kemanusiaan, dan lembaga bantuan untuk segera mengambil tindakan menghentikan kejahatan yang beragam bentuknya. "Dan seruan untuk menyuplai Gaza semua yang dibutuhkan untuk bertahan hidup, dan tidak- meninggalkan penduduknya menjadi sandera dan alat pembunuhan yang dipakai oleh pendudukan."

Selain itu, berikut beberapa poin terkait dengan perkembangan dalam perang Israel-Hamas:

  • Menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza serangan Pendudukan Israel telah mengakibatkan kematian 1.055 warga Palestina dan melukai 5.184 dengan beragam luka.
  • Juru bicara Kementerian Kesehatan, Ashraf al-Qidra, menyatakan bahwa Pendudukan Israel telah sengaja menargetkan tim medis, institusi kesehatan, serta ambulans, dengan upaya mengurangi kemampuan mereka untuk memberikan pelayanan kesehatan yang diperlukan. Tim medis terus bekerja dalam kondisi berbahaya dan tidak aman, namun mereka bersikeras memenuhi kewajiban mereka terhadap rakyat Gaza. Kami mendesak komunitas internasional untuk mengambil tindakan konkret dalam melindungi tim medis, institusi kesehatan, dan sarana transportasi medis seperti ambulans.
  • Amerika Serikat telah memberikan tekanan besar kepada pemerintah Mesir untuk mendirikan zona perbatasan isolatif dengan Gaza. Zona tersebut dimaksudkan untuk menjadi tempat pengungsian bagi warga Gaza.
  • UNRWA (Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB bagi Pengungsi Palestina di Timur Dekat melaporkan bahwa sekitar 250.000 warga Palestina mengungsi dan mencari perlindungan di dalam Gaza, terutama di sekolah-sekolah UNRWA. Mereka harus bertahan dalam kondisi kehidupan yang sangat sulit, terutama masalah air, makanan, obat-obatan, dan perawatan medis.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gerakan Intifada hingga Dua Rudal Hizbullah Serang Pangkalan Militer Israel

Dalam update laporan dan perkembangan terkini kondisi kemanusiaan Gaza per 10 Oktober 2023, Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP) mengatakan pada Jumat 13 Oktober Hamas akan melakukan perlawanan.

"Gerakan Hamas mengumumkan Jumat mendatang akan menjadi 'Hari Mobilisasi' di dunia Arab dan Islam untuk mendukung rakyat Palestina, dan memanggil warga Tepi Barat untuk melakukan intifadhah (perlawanan)," beber YPSP.

Selain itu, YPSP mengatakan, menurut daftar yang dirilis tentara Israel terkait prajurit tewas menyebutkan bahwa 38 perwira dan tentara Israel mennggal dalam serangan Brigade Al-Qassam dalam operasi penyerbuan di permukiman di sekitar Gaza selama perang yang disebut pertempuran Badai Al-Aqsa.

YPSP juga menyebut terjadi bentrokan bersenjata antara pasukan Israel dan pejuang selama serbuan di kota tua Nablus. Pasukan Israel juga disebut melancarkan serangkaian penangkapan massal di kota-kota Tepi Barat, menargetkan sekitar 41 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah dari faksi-faksi perlawanan.

YPSP menyebut pihak Hizbullah telah mengkonfirmasi bahwa mereka bertanggung jawab atas peluncuran dua rudal ke situs militer Israel di perbatasan Lebanon, yang menyebabkan luka-luka di antara pasukan Israel di wilayah tersebut. 

3 dari 4 halaman

Bencana Kemanusiaan Akut hingga Terhentinya Pasokan Listrik

YPSP dalam laporannya menyebut saat ini Jalur Gaza sedang menghadapi bencana kemanusiaan akut, terutama karena berhentinya pasokan listrik selama beberapa jam akibat kelangkaan bahan bakar. "Ini memiliki dampak serius pada ketersediaan layanan kesehatan dan kehidupan sehari-hari warga Gaza," kata yayasan tersebut.

Dalam wawancara dengan saluran Al-Araby, YPSP menuturkan, Direktur Rumah Sakit Al-Shifa mengungkap situasi yang semakin genting. Yakni stok bahan bakar yang tersedia di rumah sakit hanya mencukupi selama empat hari. Rumah sakit ini sangat bergantung pada pasokan listrik untuk menjalankan generator yang mendukung operasional perawatan medis yang vital.

Tanpa pasokan listrik, rumah sakit itu berpotensi menjadi kuburan bagi banyak pasien yang membutuhkan perawatan medis mendesak. Situasi ini menyoroti eskalasi serangan yang telah memengaruhi infrastruktur kesehatan dan kehidupan penduduk Gaza secara keseluruhan.

Dalam pesannya, YPSP juga mencantumkan kabar bahwa pemilik aplikasi Meta Facebook, Mark Zuckerberg, memposting dukungannya kepada tentara pendudukan Zionis dan menuduh Hamas sebagai organisasi teroris. Ia juga menonaktifkan komentar dipostingannya.

4 dari 4 halaman

Klaim Serangan Israel dengan Bom Fosfor

Hal yang jadi sorotan dalam laporan update YPSP adalah klaim pendudukan Israel terus menggunakan bom fosfor putih, yang dianggap sebagai senjata yang melanggar hukum internasional dan sangat berbahaya, beracun, menyebabkan luka serius dan cacat.

Selain itu juga perihal pembantaian di Distrik al-Karama di Gaza dengan penggunaan bom fosfor dan bom granat kejut yang melanggar hukum internasional. Kejadian yang disebut terjadi di depan mata dunia Arab dan Islam.

"Pesawat-pesawat Israel telah melancarkan serangan udara yang intensif sejak dini hari. Mayoritas serangan menargetkan gedung-gedung perumahan dan rumah-rumah, menyebabkan kerusakan material yang signifikan, terutama di wilayah Ramal. Kapal-kapal perang Israel juga melancarkan tembakan artileri di pantai-pantai Gaza," jelas YPSP.

Menurut laporan tentara Israel yang dikutip YPSP, mereka telah menyerang 200 target di wilayah Ramal da Khan Yunis. Sementara pasukan Palestina berhasil menyusup ke pemukiman "Kfar Sada", salah satu permukiman di sekitar Gaza (Ghilaf Gaza), dan terlibat dalam pertempuran bersenjata dengan pasukan Israel.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini