Sukses

Korea Utara Salahkan Israel atas Serangan Hamas, Kim Jong Un: Ini Masalah Kebebasan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan dukungan terhadap Palestina sehubungan dengan konflik tersebut.

Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara menyalahkan Israel pada Selasa (10/10) atas konfliknya dengan kelompok militan Palestina Hamas dan menyebut bahwa ini merupakan "konsekuensi tidakan kriminal Israel tiada henti" terhadap rakyat Palestina.

Dilansir Yonhap, Kamis (12/10/2023), kritik tersebut menandai tanggapan pertama Pyongyang terhadap konflik antara Israel dan Palestina, setelah Hamas melancarkan serangan roket ke Israel pada Sabtu (7/10).

"Masyarakat internasional menyebut konflik ini sebagai konsekuensi tindakan kriminal Israel yang tak henti-hentinya terhadap rakyat Palestina," demikian bunyi Rodong Sinmun, surat kabar resmi Komite Pusat Partai Buruh Korea. 

Lebih jauh, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan dukungan terhadap Palestina sehubungan dengan konflik tersebut.

"Palestina bukan hanya masalah bagi orang-orang Arab dan Muslim, namun ini adalah masalah kebebasan," ujar Kim, seperti dikutip Dearborn.

Radio Free Asia, media yang berbasis di Washington, melaporkan dugaan penggunaan senjata Korea Utara oleh pejuang Hamas, mengutip video yang dibagikan oleh akun X, sebelumnya Twitter, milik War Noir.

Dikatakan salah satu pesawat tempur tersebut terlihat memegang roket fragmentasi berdaya ledak tinggi F-7 yang diproduksi di Korea Utara, yang telah diekspor ke Timur Tengah di masa lalu.

Kendati demikian, masih belum jelas apakah Korea Utara secara langsung memasok senjata tersebut ke Hamas atau apakah senjata tersebut diberikan melalui transaksi yang melibatkan negara lain.

2 dari 4 halaman

Perang Israel Hamas Tewaskan 140 Anak di Gaza

Dalam pecahnya konflik antara Israel dan Hamas, anak-anak juga ikut menjadi korban perang. Data menunjukkan seratusan anak di Gaza Palestina tewas.

"Setidaknya 140 anak-anak Palestina telah terbunuh di Jalur Gaza ketika militer Israel melancarkan serangan pada akhir pekan," menurut Kementerian Kesehatan Palestina seperti dikutip dari dci-palestine.org, Kamis (12/10/2023).

Defense for Children Palestine (DCIP) telah mengkonfirmasi pembunuhan setidaknya 74 anak-anak Palestina dalam serangan langsung Israel di Jalur Gaza antara tanggal 7 dan 10 Oktober. Organisasi ini juga terus mendokumentasikan dan mengkonfirmasi kematian anak-anak Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki, ketika permusuhan terus berlanjut berujung pasukan Israel melancarkan serangan.

3 dari 4 halaman

3 Jurnalis Tewas

Menurut pantauan dari Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP), intensitas perang Israel dan Hamas semakin meningkat setiap harinya. Pendudukan Israel mendapatkan dukungan legitimasi internasional dari Amerika Serikat.

Dalam update laporan dan perkembangan terkini kondisi kemanusiaan Gaza per 10 Oktober 2023 yang diterima Liputan6.com Kamis (12/10/2023), situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk pada hari keempat serangan berkelanjutan Pendudukan Israel ke Jalur Gaza Palestina --mengakibatkan menyebabkan kerugian besar terhadap kemanusiaan, kesehatan, dan hak-hak sipil warga Palestina.

YPSP juga melaporkan bahwa perang Hamas dengan Israel telah mengakibatkan tiga jurnalis tewas akibat serangan udara Israel terhadap bangunan yang berisi kantor-kantor media di barat Gaza. Jumlah jurnalis yang meninggal sejak dimulainya pertempuran "Badai Al-Aqsa" pada tahun 2021 telah mencapai 8 orang.

 

4 dari 4 halaman

Jutaan Nyawa Terancam

Laporan YPSP juga menyebut bahwa jutaan nyawa orang di Gaza, Palestina terancam akibat perang Israel Hamas. Kantor Informasi Pemerintah Palestina di Gaza memberikan gambaran bencana kemanusiaan yang tengah melanda wilayah tersebut.

"Lebih dari 2,3 juta jiwa yang berada di wilayah tersebut saat ini menghadapi ancaman serius terhadap nyawa dan kesejahteraan mereka," ujar YPSP dalam update laporannya.

Situasi ini, jelas YPSP, telah memaksa pemerintah Palestina untuk mengeluarkan seruan mendesak kepada masyarakat internasional, organisasi kemanusiaan, dan lembaga bantuan untuk segera mengambil tindakan menghentikan kejahatan yang beragam bentuknya. "Dan seruan untuk menyuplai Gaza semua yang dibutuhkan untuk bertahan hidup, dan tidak- meninggalkan penduduknya menjadi sandera dan alat pembunuhan yang dipakai oleh pendudukan."

Video Terkini