Liputan6.com, London - Seorang wanita yang mengaku sebagai pemilik bibir terbesar di Inggris mengungkapkan bahwa dia hampir meninggal setelah menghabiskan belasan ribu poundsterling atau ratusan juta rupiah untuk operasi pengencangan bokong Brasil (BBL) pada Mei 2021.
Sofia Lips (27) dari Manchester mengidamkan bentuk tubuh seperti jam pasir. Karena itu, dia terbang ke Turki untuk menjalani operasi.
Namun, dia mengklaim mengalami muntah darah setelahnya dan segera kembali ke Inggris pada hari yang sama.
Advertisement
"Operasinya sendiri berjalan luar biasa, namun aku terbangun setelahnya dan muntah darah. Aku langsung harus pergi ke bandara karena Turki masuk zona merah akibat COVID pada Mei 2021," ujarnya, seperti dilansir Mirror, Minggu (14/10/2023).
Sofia mengisahkan bahwa ternyata tidak ada saluran air di bokongnya saat itu.
"Jadi, semua cairan menumpuk di dalam diriku. Cairan itu adalah penumpukan darah murni karena, setelah BBL, kamu dipasang saluran pembuangan setidaknya selama beberapa hari, tetapi aku terbangun tanpa apa-apa, tidak ada saluran air, tidak ada perawatan setelahnya," kata Sofia.
"Aku benar-benar sendirian selama penerbangan. Berdiri saja sudah sulit ... Begitu mendarat, aku sangat lemah dan pingsan."
Biaya Membengkak
Setelah menghabiskan 2.000 poundsterling atau sekitar Rp38 juta untuk pulang, Sofia langsung dilarikan ke ruang operasi untuk menguras cairan yang menumpuk. Setelah pengurasan awal, dia harus mengunjungi dokter untuk dilakukan pengurasan seminggu sekali selama 11 minggu. Setiap kali pengurasan dikenakan biaya 150 poundsterling atau sekitar Rp2,8 juta.
Selain menguras cairan, dia juga membutuhkan pijatan teratur untuk meredakan pembengkakan, yakni tiga kali seminggu dengan biaya 80 poundsterling atau sekitar Rp1,5 juta per sesi.
Operasi BBL, yang awalnya menghabiskan biaya 8.000 poundsterling atau Rp152 juta, pada akhirnya membuat Sofia harus merogoh kocek tambahan sebesar 4.000 poundsterling atau Rp76 juta untuk perawatan setelahnya.
"Saya tidak mengerti pada saat itu hitungan waktu dan hal-hal yang harus dilakukan dengan perawatan setelahnya. Saya tidak bisa duduk selama 15 minggu, hampir tidak mungkin tidur dan lutut saya menjadi sangat lemah - tapi ternyata begitu sepadan," ungkap Sofia.
Advertisement
Tidak Kapok
Terlepas dari insiden yang disebut hampir fatal itu, Sofia mengaku tidak kapok.
Dia bahkan menegaskan bersedia mempertaruhkan nyawanya untuk mencapai apa yang dipandangnya sebagai tubuh yang sempurna.
"Saya akan melakukannya lagi dan saya berencana melakukannya segera demi mendapatkan bokong sempurna dan besar," tutur dia.
Sofia menjelaskan bahwa untuk BBL putaran kedua dia harus menambah berat badannya mengingat semua lemaknya sudah diambil pada operasi pertama.