Sukses

Korea Utara Bantah Kabar Senjatanya Dipakai Hamas dalam Perang dengan Israel

Sejumlah pakar militer pekan ini mengatakan bahwa foto-foto dari wilayah konflik menunjukkan kelompok militan Hamas menggunakan senjata pabrikan Korea Utara, termasuk kemungkinan granat berpeluncur roket F-7.

Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara pada Jumat (13/10/2023), membantah bahwa senjata pabrikannya digunakan Hamas dalam serangan terhadap Israel. Pyongyang mengatakan bahwa tuduhan yang dimuat sejumlah media adalah upaya Amerika Serikat (AS) untuk mengalihkan kesalahan atas konflik Timur Tengah ke negara ketiga.

Sejumlah pakar militer pekan ini mengatakan bahwa foto-foto dari wilayah konflik menunjukkan kelompok militan Hamas menggunakan senjata pabrikan Korea Utara, termasuk kemungkinan granat berpeluncur roket F-7.

"Itu bisa jadi merupakan pasokan baru atau dari pengiriman sebelumnya sejak tahun 2009," ujar Bruce Bechtol, profesor di Universitas Angelo State di Texas yang melakukan penelitian penjualan senjata Korea Utara, seperti dilansir Reuters, Sabtu (14/10).

Bruce menambahkan bahwa senjata-senjata tersebut kemungkinan besar dikirim secara tidak langsung ke Hamas dari Korea Utara melalui Iran atau Suriah.

Kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, menyebut klaim bahwa senjata mereka digunakan dalam serangan Hamas sebagai rumor yang tidak berdasar dan salah.

"Ini hanyalah upaya untuk mengalihkan kesalahan atas krisis Timur Tengah yang disebabkan oleh kebijakan hegemonik (AS) yang salah ke negara ketiga dan dengan demikian menghindari kritik internasional," sebut KCNA.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Respons AS

Menurut peneliti Eropa Joost Oliemans dan Stijn Mitzer, F-7 mudah dibedakan dari RPG yang serupa melalui pita merah di sekitar hulu ledak. Pita merah tersebut terlihat dalam foto yang dibagikan oleh Angkatan Pertahanan Israel dan akun media sosial lainnya.

F-7 dan sejumlah kecil peluru kendali anti-tank (ATGM) Bulsae-2 buatan Korea Utara, ujar para peneliti, juga terlihat digunakan oleh Hamas dalam bentrokan tahun 2021.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby pada hari Kamis mengatakan dia tidak dapat mengonfirmasi laporan tentang sumber roket yang digunakan oleh Hamas.

"Strategi keamanan AS di belahan dunia lain termasuk Semenanjung Korea tidak akan terpengaruh oleh krisis Israel-Hamas," tegas Kirby.

3 dari 3 halaman

Korea Utara Salahkan Israel atas Konflik dengan Hamas

Media pemerintah Korea Utara, Rodong Sinmun, pada Selasa (10/10) menyalahkan Israel karena menyebabkan pertumpahan darah di Gaza.

"Masyarakat internasional mengklaim bahwa bentrokan ini adalah akibat dari tindakan kriminal Israel yang terus menerus terhadap rakyat Palestina dan jalan keluar yang mendasar adalah dengan membangun negara Palestina yang merdeka," tulis surat kabar tersebut.

Kekerasan terbaru pecah menyusul serangan Hamas terhadap Israel pada Sabtu 7 Oktober, yang hingga saat ini telah menimbulkan sedikitnya 1.300 korban jiwa dan 3.227 korban luka di sisi Israel.

Adapun serangan balasan Israel menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas menewaskan sedikitnya 1.799 warga Palestina tewas, sementara 6.388 lainnya terluka. IDF mengklaim telah membunuh sekitar 1.500 anggota militan di wilayah Israel.

Israel diperkirakan akan melancarkan invasi darat dalam waktu dekat setelah pada Jumat, menyerukan warga di utara Gaza untuk mengungsi. Pada hari yang sama, Israel mengonfirmasi pihaknya melancarakan serangan darat terlokalisasi dan berhasil mendapat sejumlah petunjuk untuk menemukan korban hilang atau disandera.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.