Sukses

Perang Israel Vs Hamas Meluas ke Lebanon, KBRI Beirut Minta WNI Siaga

Melihat eskalasi tensi antara Israel dan Hezbollah di perbatasan Lebanon, KBRI Beirut mengeluarkan imbauan teruntuk Warga Negara Indonesia (WNI) di wilayah tersebut. Sementara perang Israel vs Hamas belum usai.

Liputan6.com, Beirut - Perang Israel dan Hamas dilaporkan meluas ke Lebanon. Hal itu bermula ketika sejumlah pria bersenjata melintasi perbatasan dekat Kota Dhayra di Lebanon.

Militer Israel menyatakan mereka meresponsnya dengan dukungan helikopter tempur. Kemudian mengonfirmasi bahwa seorang perwira seniornya tewas dalam konfrontasi dengan kelompok militan di perbatasan Lebanon pada Senin 9 Oktober 2023.

Militer Israel menyatakan bahwa helikopternya menyerang posisi Hezbollah di Lebanon, termasuk dua pos pengamatan, setelah dua bom mortir ditembakkan ke Israel tetapi tidak menimbulkan korban jiwa.

Hezbollah kemudian mengumumkan bahwa tiga pasukannya tewas dalam serangan Israel di kota-kota dan desa-desa di Lebanon. Kelompok itu mengatakan bahwa mereka membalas dengan menembakkan roket dan mortir ke dua barak militer Israel.

Kelompok militan Hamas mengonfirmasi pula bahwa anggotanya telah menembakkan roket ke wilayah Galilea, Israel, dari Lebanon.

Roket-roket tersebut dicegat atau jatuh di area terbuka, menurut militer Israel, yang membalas dengan menembaki dua pos pengamatan Hezbollah lainnya.

Melihat eskalasi tensi antara Israel di perbatasan Lebanon, Kedutaan Besar Republik Indonesia atau KBRI Beirut mengeluarkan imbauan teruntuk Warga Negara Indonesia (WNI) di wilayah tersebut.

"Yth (yang terhormat), seluruh Warga Negara Indonesia di perbatasan Lebanon. Dengan adanya perkembangan situasi yang kurang kondusif di area sekitar perbatasan, dimohon bapak ibu tetap waspada dan siaga, menghindari titik-titik konflik dan keramaian, serta tidak keluar rumah apabila tidak ada kebutuhan mendesak," imbau pihak KBRI Beirut seperti dikutip dari akun Instagram @indonesiainlebanon, Senin (16/10/2023).

"Dalam keadaan darurat dan memerlukan bantuan dapat menghubungi +961 70817310 dan atau +961 76676540 (online 24/7)," jelas pihak KBRI Beirut dalam unggahan yang diposting pada Minggu 15 Oktober 2023.

Dalam imbauan tersebut, KBRI Beirut juga menyatakan bersiaga.

"KBRI status siaga penuh untuk memantau perkembangan situasi di wilayah konflik dan memastikan peindungan bagi WNI yang terdampak," tutur perwakilan RI di Beirut dalam imbauan yang juga diunggah di akun Instagram.

 

2 dari 4 halaman

Tentara Israel Serang Wilayah Perbatasan Lebanon, Klaim Serangan Balasan

Adapun serangan Israel ke Lebanon diawali ledakan besar di Arqoub dan Ruwaisat Al-Alam Lebanon pada Minggu (8/10), menurut pihak di Kabul.

Militer Israel mengatakan, salah satu drone miliknya menyerang pos Hizbullah di daerah Har Dov di sepanjang perbatasan dengan Lebanon, setelah Hizbullah mengklaim serangan artileri yang menghantam wilayah pertanian Shebba yang diduduki Israel.

 

 

“Kami menargetkan situs radar Zibdin dan Ruwaisat Al-Alam dengan rudal,” kata kelompok militan tersebut dalam sebuah pernyataan, dikutip dari laman english.alarabiya.net, Minggu (8/10/2023).

Tentara Israel mengatakan, mortir ditembakkan dari Lebanon menuju Israel Utara yang menghantam situs militer Israel di Shebaa Farms.

Sebagai tanggapan, tentara melancarkan serangan artileri ke daerah di Lebanon tempat peluru ditembakkan.

“Artileri IDF (Pasukan Pertahanan Israel) saat ini menyerang wilayah di Lebanon tempat penembakan dilakukan,” katanya.

“IDF telah mengambil langkah-langkah persiapan untuk kemungkinan seperti ini dan akan terus beroperasi di semua wilayah dan kapan saja diperlukan untuk menjamin keselamatan warga sipil Israel.”

Penembakan artileri Israel menargetkan sekitar Kafar Shuba di Lebanon selatan menurut koresponden Al Arabiya, yang mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa yang dilaporkan di pihak Lebanon setelah penembakan artileri Israel.

Israel telah meminta penutupan fasilitas wisata di perbatasan dengan Lebanon, menurut koresponden.

3 dari 4 halaman

Konsekuensi Sangat Parah

Sebelumnya, juru bicara militer Israel memperingatkan konsekuensi yang sangat parah jika Hezbollah bergabung dalam konflik yang meningkat antara Israel dan Hamas di Gaza.

"Saya akan menasihati Hezbollah untuk melihat dengan hati-hati apa yang terjadi di Gaza hari ini terhadap Hamas," kata Peter Lerner pada Selasa (10/10) dalam wawancaranya dengan CNN. "Akan ada konsekuensi yang sangat parah jika mereka memutuskan untuk ikut serta."

Meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hezbollah – yang didirikan sebagai tanggapan terhadap invasi Israel ke Lebanon pada tahun 1982 – telah memicu kekhawatiran akan meluasnya konflik bersenjata di Timur Tengah bersamaan dengan pecahnya perang Hamas Vs Israel.

Israel sendiri telah meningkatkan serangan udaranya ke Gaza. Lerner mengungkapkan pihaknya berencana melakukan invasi darat ke wilayah itu. 

4 dari 4 halaman

AS Peringatkan Hezbollah: Jangan Cari Keuntungan

Sekutu utama Israel, Amerika Serikat (AS), juga telah memperingatkan Hezbollah, yang merupakan kekuatan militer paling kuat di Lebanon dan pernah berperang dengan Israel pada tahun 2006, untuk tidak terlibat.

Dalam peringatan pertamanya pasca serangan Hamas pada Sabtu 7 Oktober, Presiden AS Joe Biden mengatakan, "AS memperingatkan pihak lain yang memusuhi Israel agar tidak mencari keuntungan dalam situasi ini."

Pernyataan Biden tersebut kembali dilontarkan oleh juru bicara Komando Pusat AS (CENTCOM) Letkol Troy Garlock.

"Siapa pun yang memusuhi Israel harus tahu bahwa Israel akan merespons dengan tegas, dan kami akan mendukung mereka," kata Garlock kepada Al Arabiya English.

"Presiden Biden telah memperjelas hal ini: tidak ada pihak yang memusuhi Israel boleh mencoba mengeksploitasi situasi ini."

Video Terkini