Liputan6.com, Brussels - Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyorot lagi penderitaan rakyat Gaza di Palestina. Setelah intens membela Israel, kini Presiden Ursula kembali membahas bantuan ke Gaza.
Presiden Ursula berkata mengakui bahwa rakyat Gaza sedang menderita, namun ia masih menyalahkan Hamas. Ia juga berkata siap melakukan evakuasi udara.
Baca Juga
"Rakyat Palestina di Gaza membutuhkan bantuan kemanusiaan. Mereka tidak bisa membayar harga dari barbarisme Hamas. Di atas menambah tiga kali lipat pertolongan untuk rakyat sipil di Gaza, kami mengorganisir Jembatan Udara Kemanusiaan ke Gaza melalui Mesir. Dua penerbangan pertama pekan ini," ujar Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen melalui platform X, Senin (16/10/2023).
Advertisement
Sementara, Wakil Presiden Komisi Eropa Josep Borrell Fontelles mengaku telah menelepon Menteri Luar Negeri Iran Amirabdollahian supaya negara itu menjaga stabilitas kawasan di tengah konflik di Gaza.
"Berbicara dengan @Amirabdolahian tentang situasi di Gaza. Posisi UE jelas dalam mengecam terorisme. Dan melindungi rakyat sipil sepanjang waktu. Ini adalah kepentingan semua orang untuk mencegah spillover kawasan. Mendesak Iran agar menggunakan pengaruhnya untuk menggunakan pengaruhnya untuk menghindari eskalasi kawasan," tegas Josep Borrell Fontelles melalui X.
Sebelumnya, Borrell juga berkata telah menelepon Menlu RI Retno Marsudi dan Menlu Malaysia Zambry Abd Kadir dalam rangka menjelaskan posisi Uni Eropa, serta penambahan bantuan kemanusiaan.
Perang Israel Vs Hamas Meluas ke Lebanon
Sebelumnya, perang Israel dan Hamas dilaporkan meluas ke Lebanon. Hal itu bermula ketika sejumlah pria bersenjata melintasi perbatasan dekat Kota Dhayra di Lebanon.
Militer Israel menyatakan mereka meresponsnya dengan dukungan helikopter tempur. Kemudian mengonfirmasi bahwa seorang perwira seniornya tewas dalam konfrontasi dengan kelompok militan di perbatasan Lebanon pada Senin 9 Oktober 2023.
Militer Israel menyatakan bahwa helikopternya menyerang posisi Hezbollah di Lebanon, termasuk dua pos pengamatan, setelah dua bom mortir ditembakkan ke Israel tetapi tidak menimbulkan korban jiwa.
Hezbollah kemudian mengumumkan bahwa tiga pasukannya tewas dalam serangan Israel di kota-kota dan desa-desa di Lebanon. Kelompok itu mengatakan bahwa mereka membalas dengan menembakkan roket dan mortir ke dua barak militer Israel.
Kelompok militan Hamas mengonfirmasi pula bahwa anggotanya telah menembakkan roket ke wilayah Galilea, Israel, dari Lebanon.
Roket-roket tersebut dicegat atau jatuh di area terbuka, menurut militer Israel, yang membalas dengan menembaki dua pos pengamatan Hezbollah lainnya.
Advertisement
Pesan KBRI Beirut
Melihat eskalasi tensi antara Israel di perbatasan Lebanon, Kedutaan Besar Republik Indonesia atau KBRI Beirut mengeluarkan imbauan teruntuk Warga Negara Indonesia (WNI) di wilayah tersebut.
"Yth (yang terhormat), seluruh Warga Negara Indonesia di perbatasan Lebanon. Dengan adanya perkembangan situasi yang kurang kondusif di area sekitar perbatasan, dimohon bapak ibu tetap waspada dan siaga, menghindari titik-titik konflik dan keramaian, serta tidak keluar rumah apabila tidak ada kebutuhan mendesak," imbau pihak KBRI Beirut seperti dikutip dari akun Instagram @indonesiainlebanon, Senin (16/10/2023).
"Dalam keadaan darurat dan memerlukan bantuan dapat menghubungi +961 70817310 dan atau +961 76676540 (online 24/7)," jelas pihak KBRI Beirut dalam unggahan yang diposting pada Minggu 15 Oktober 2023.
Dalam imbauan tersebut, KBRI Beirut juga menyatakan bersiaga.
"KBRI status siaga penuh untuk memantau perkembangan situasi di wilayah konflik dan memastikan peindungan bagi WNI yang terdampak," tutur perwakilan RI di Beirut dalam imbauan yang juga diunggah di akun Instagram.
Tentara Israel Serang Wilayah Perbatasan Lebanon, Klaim Serangan Balasan
Adapun serangan Israel ke Lebanon diawali ledakan besar di Arqoub dan Ruwaisat Al-Alam Lebanon pada Minggu (8/10), menurut pihak di Kabul.
Militer Israel mengatakan, salah satu drone miliknya menyerang pos Hizbullah di daerah Har Dov di sepanjang perbatasan dengan Lebanon, setelah Hizbullah mengklaim serangan artileri yang menghantam wilayah pertanian Shebba yang diduduki Israel.
“Kami menargetkan situs radar Zibdin dan Ruwaisat Al-Alam dengan rudal,” kata kelompok militan tersebut dalam sebuah pernyataan, dikutip dari laman english.alarabiya.net, Minggu (8/10/2023).
Tentara Israel mengatakan, mortir ditembakkan dari Lebanon menuju Israel Utara yang menghantam situs militer Israel di Shebaa Farms.
Sebagai tanggapan, tentara melancarkan serangan artileri ke daerah di Lebanon tempat peluru ditembakkan.
“Artileri IDF (Pasukan Pertahanan Israel) saat ini menyerang wilayah di Lebanon tempat penembakan dilakukan,” katanya.
“IDF telah mengambil langkah-langkah persiapan untuk kemungkinan seperti ini dan akan terus beroperasi di semua wilayah dan kapan saja diperlukan untuk menjamin keselamatan warga sipil Israel.”
Penembakan artileri Israel menargetkan sekitar Kafar Shuba di Lebanon selatan menurut koresponden Al Arabiya, yang mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa yang dilaporkan di pihak Lebanon setelah penembakan artileri Israel.
Israel telah meminta penutupan fasilitas wisata di perbatasan dengan Lebanon, menurut koresponden.
Advertisement