Liputan6.com, Beijing - Kepolisian China telah menangkap seorang vlogger dengan tuduhan bahwa ia telah melelang para perempuan penyandang disabilitas, dengan kedok menyediakan jasa perjodohan.
Vlogger tersebut, yang dikenal sebagai Cai Ge, berasal dari provinsi Yunnan di barat daya Tiongkok dan memiliki 143.000 pengikut di sosial media. Dalam profilnya, dia menggambarkan dirinya sebagai "fasilitator" yang membantu mengatur "perkawinan cepat".
Baca Juga
Namun, kritikus menyebutnya meraup untuk dengan memasang "tarif pengantin", yang nilainya bergantung pada kondisi wanita tersebut.
Advertisement
Dilansir SCMP, Jumat (20/10/2023), Cai Ge mengklaim bahwa semua detail yang diberikannya asli dan mengundang pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengirimkan pesan pribadi untuk layanan perjodohan.
Dalam postingannya baru-baru ini, dia membagikan informasi tentang perempuan penyandang disabilitas yang ingin menikah, memberikan rincian tentang kondisi dan kepribadian mereka. Bahkan, ia secara eksplisit mencantumkan "harga" perempuan dalam video tersebut.
Misalnya dalam salah satu video yang menampilkan seorang gadis pedesaan yang menderita disabilitas intelektual, ia menggambarkan gadis tersebut "berusia 21 tahun, dengan kecerdasan 80 persen namun patuh dan mampu mencari nafkah."
Dia dengan jelas menuliskan "mahar pengantin sebesar 188.000 yuan atau sekitar Rp404 juta untuk wanita ini".
Unggahannya yang lain, menyoroti seorang wanita dengan gangguan bicara yang digambarkannya "berusia 24 tahun, belum menikah dan memiliki otak normal," dengan mahar yang ditetapkan sebesar 160.000 yuan atau sekitar Rp344 juta.
"Harga pengantin" untuk perempuan penyandang disabilitas unggulan lainnya berkisar antara 60.000 hingga lebih dari 120.000 yuan.
Klaim sebagai Layanan Perjodohan yang Sah
Menurut Jimu News, vlogger tersebut sebelumnya mengklaim bahwa jasanya adalah layanan perjodohan yang sah, dan mengatakan bahwa calon pelamar dapat mengunjungi agen perjodohan tersebut.
"Bagi perempuan penyandang disabilitas ini, orang tuanya harus menghubungi kami. Semua prosedur adalah sah, termasuk pertemuan dengan orang tua dan menyusun kontrak hukum yang tepat," ujar Cai Ge.
"Setelah membayar mahar, diperlukan biaya pengenalan tambahan sebesar 20.000 yuan. Lalu kamu bisa membawa pengantin wanita bersamamu. Disarankan menikah dulu dan berkencan setelahnya," tambahnya.
Advertisement
Dinilai Sebagai Perdagangan Manusia
Terlepas dari klaim Cai Ge sebagai layanan perjodohan sah, sejumlah pengguna media sosial justru menyamakannya dengan aksi perdagangan manusia, yang mengambil keuntungan dari perempuan penyandang disabilitas dengan kedok perjodohan.
Seseorang bahkan menantang tindakannya di Weibo dengan menandai akun resmi polisi Yunnan.
Pada tanggal 11 Oktober, perwakilan dari Federasi Perempuan setempat mengatakan kepada Jimu News bahwa beberapa departemen lokal telah membentuk kelompok kerja untuk menyelidiki masalah ini.
Pejabat dari kelompok tersebut kemudian mengungkapkan bahwa vlogger tersebut mengambil foto-foto perempuan penyandang disabilitas tersebut secara online dan menyebarkan informasi yang salah.
Kemarahan publik terus berlanjut dan akunnya kemudian tidak lagi muncul di platform media sosial utama.
"Ini bukan hanya masalah mahar; ini adalah perdagangan manusia yang terselubung!' tulis salah satu pengguna.
"Membaca berita ini sungguh sulit dipercaya. Membiarkan video semacam itu tetap online akan berimplikasi pada platform," kata lainnya.
"Masyarakat berhak mendapatkan penjelasan. Harap selidiki secara menyeluruh segala keterlibatan dan kelalaian dari platform media sosial," tulis yang lain lagi.