Sukses

Kedubes Iran di Jakarta: Serangan Israel ke RS Gaza Kejahatan Perang yang Brutal dan Genosida

Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta mewakili pemerintah dan bangsa Iran menyampaikan simpati yang terdalamnya terhadap rakyat Palestina korban serangan RS di Gaza. Jumlah korban perang Israel-Hamas diperkirakan mencapai 4.100 orang.

Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta merespons dampak serangan terhadap rumah sakit (RS) di Gaza yang diduga didalangi Israel. Jumlah korban perang Israel-Hamas diperkirakan mencapai 4.100 orang.

Adapun rumah sakit yang menjadi target adalah RS Al-Ahli Arabi Baptist atau juga dikenal sebagai Al Ahly Al Arabi atau Al Ahli Arab Hospital. Di Iran, rumah sakit tersebut dikenal dengan Al-Mu'amdani.

"Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta mengutuk keras kejahatan mengerikan oleh rezim Zionis Israel, yaitu penyerangan terhadap rumah sakit Al-Mu'amdani di Gaza, yang mengakibatkan meninggal dan cederanya ratusan pasien dan korban luka yang tidak berdaya dan terluka," demikian menurut pihak kedubes dalam keterangan tertulisnya yang diterima Rabu (18/10/2023).

Kedubes Iran di Jakarta menyebut serangan terhadap RS Al-Mu'amdani sebagai aksi genosida.

"Tindakan ini merupakan kejahatan perang yang brutal dan genosida. Rezim Zionis, dengan kelanjutan kejahatannya terhadap bangsa Palestina, sekali lagi menunjukkan kebrutalannya kepada seluruh dunia," jelas pihak Kedubes Iran.

Rezim Israel, sambung penjelasan dari kedubes Iran di Jakarta, melalui tindakan kejinya membuktikan bahwa negara tersebut tidak mematuhi prinsip dan aturan hukum internasional pada saat perang.

"Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta mewakili pemerintah dan bangsa Iran menyampaikan simpati yang terdalamnya, terhadap rakyat Palestina khususnya kepada keluarga para korban kejahatan keji ini," sambung pernyataan kedubes Iran.

"Tak diragukan lagi bahwa darah para syuhada yang tertindas akibat peristiwa ini akan meningkatkan tekad bangsa Palestina yang resisten dan mujahid untuk membela kemerdekaan tanah air mereka dari keberadaan penjajah," imbuh pihak kedubes.

Terkait hal tersebut kedubes Iran di Jakarta mengharapkan masyarakat dan lembaga internasional, khususnya PBB dan Dewan Keamanannya dapat memenuhi tanggung jawab internasional. "Dan segera menyelidiki berbagai dimensi kejahatan perang ini dan mengadili para penjahat zionis," pungkas kedubes Iran dalam pernyataanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Indonesia Kecam Serangan ke RS Al-Ahli Arabi Baptist di Gaza: Itu Langgar Hukum Humaniter Internasional

Eskalasi perang Israel vs Hamas kian intens. RS di Gaza pun dilaporkan jadi sasaran, korban tewas dilaporkan mencapai 500 orang.

Rumah sakit di Gaza menjadi sasaran serangan roket pada Selasa 17 Oktober 2023. Kementerian Kesehatan Gaza menyebut setidaknya ada 500 orang yang tewas.

Meski demikian, Hamas dan Israel saling menyalahkan. Pihak Israel menuding bahwa rumah sakit itu diserang roket Hamas yang salah sasaran.

RS yang menjadi target adalah RS Al-Ahli Arabi Baptist atau juga dikenal sebagai Al Ahly Al Arabi atau Al Ahli Arab Hospital.

Merespons kabar duka tersebut, Indonesia menyampaikan kecamannya.

"Indonesia mengutuk keras serangan Israel terhadap RS Al Ahly Al Arabi di Gaza yang menewaskan ratusan orang warga sipil," demikian disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melalui akun X, MoFA Indonesia @Kemlu_RI, Rabu (18/10/2023).

Kemlu RI menilai, "serangan tersebut jelas melanggar hukum humaniter internasional."

Atas dasar itu, "Indonesia mendesak agar koridor aman bagi akses kemanusiaan segera dibuka," jelas pihak Kemlu RI.

Indonesia, sambung pihak Kemlu RI, juga mendesak komunitas internasional, terutama DK PBB, untuk segera mengambil langkah nyata menghentikan serangan dan tindakan kekerasan di Gaza, yang telah memakan korban sipil sangat banyak.

"Ketidakadilan terhadap rakyat Palestina sudah berlangsung sangat lama dan masih terus terjadi. Saatnya dunia mengedepankan perdamaian yang adil bagi Palestina," desak Indonesia melalui pernyataan Kemlu RI.

"Penerapan parameter internasional yang telah disepakati tidak dapat lagi ditunda," tulis Kemlu RI di akhir pesan merespons serangan ke RS di Gaza.

3 dari 4 halaman

Respons dan Kecaman Dunia ke Israel, Atas Serangan ke RS Al-Ahli Arabi Baptist di Gaza

Juru bicara tentara Israel, Daniel Hagari mengatakan pada konferensi pers bahwa pada saat serangan terjadi, tentara Israel tidak melakukan operasi udara di dekat rumah sakit dan roket yang menghantam gedung tersebut tidak sesuai dengan milik mereka. Dia menambahkan bahwa tentara juga akan memberikan percakapan dalam bahasa Arab yang mengindikasikan serangan itu dilakukan oleh Jihad Islam.

Kelompok militan Palestina Jihad Islam pada Rabu (18/10/2023), seperti dikutip dari Lamonde.fr, menggambarkan tuduhan tentara Israel sebagai "kebohongan".

Israel yang dituding menjadi dalang serangan ke rumah sakit tersebut menuai kemarahan di seluruh dunia. Berikut kecamannya:

Joe Biden

"Amerika Serikat dengan tegas mendukung perlindungan kehidupan warga sipil selama konflik dan kami berduka atas para pasien, staf medis, dan orang tak berdosa lainnya yang tewas atau terluka dalam tragedi ini," kata Presiden Joe Biden.

Dia "marah" dan "mengarahkan tim keamanan nasionalnya untuk terus mengumpulkan informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi," katanya lagi dalam sebuah pernyataan.

Adapun Biden telah menunda kunjungannya ke Yordania dan hanya akan mengunjungi Israel dalam lawatannya ke Timur Tengah, kata Gedung Putih pada Selasa, setelah "berkonsultasi" dengan Raja Yordania Abdullah II dan "mengingat hari berkabung" yang diumumkan oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang dijadwalkan menghadiri KTT tersebut bersama dengan presiden Mesir, mengubah apa yang dimaksudkan sebagai tindakan penyeimbangan regional.

Biden berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Selasa setelah diberi pengarahan oleh tim keamanan nasionalnya.

Biden menegaskan kembali solidaritas yang tak tergoyahkan dengan Israel, mengutuk dan menyebut Hamas 'haus darah' .

Selengkapnya di sini...

4 dari 4 halaman

Palestina Kecewa Dunia Hanya Diam Pasca-Serangan Israel ke RS Al-Ahli Arabi di Gaza

Pihak Palestina justru kecewa dan menilai bahwa komunitas internasional hanya berdiam diri menanggapi insiden tersebut. 

"Faktanya, sangat memalukan jika komunitas internasional tetap bungkam mengenai apa yang terjadi di Palestina,"ujar Konsuler Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia Ahmad Metani dalam pernyataan pers di Kedutaan Besar (Kedubes) Palestina di Jakarta, Rabu (18/10/2023).

"Hal ini sangat mengecewakan bagi rakyat Palestina. Dengan mereka menyerang rumah sakit di depan seluruh komunitas internasional, jadi kita perlu melindungi rakyat kita," sambungnya. 

Kendati para pemimpin dunia telah mengecam dan mengutuk aksi serangan terhadap rumah sakit tersebut, Metani menekankan bahwa Palestina menginginkan aksi nyata dari mereka. 

"Walaupun Eropa dan Amerika telah mengutuk kejadian ini, tapi kami di sini juga meminta masyarakat dunia untuk menyelesaikan permasalahan ini, bukan hanya sekadar omongan saja namun juga tindakan nyata," tegas Metani. 

Metani mengaku Palestina semakin merasa kecewa dengan diamnya komunitas internasional, bahkan setelah Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendesak bantuan dari dunia.

"Israel terus menerus meluncurkan bom dan misil ke Gaza, bahkan presiden kami telah menyuarakan ke komunitas internasional bahwa kami menginginkan perdamaian dan ingin menyelesaikan ini secara damai," terangnya. 

"Tapi tampaknya masyarakat internasional hanya diam saja dan selain itu Israel tampaknya juga tidak ingin berdamai dengan kami," katanya lagi. 

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa serangan yang diklaim Hamas dilakukan oleh Israel itu, telah menewaskan sekitar 500 orang. 

Beberapa rumah sakit di Kota Gaza telah menjadi tempat perlindungan bagi ratusan orang, dengan harapan agar terhindar dari pengeboman setelah Israel memerintahkan seluruh penduduk kota dan sekitarnya mengungsi ke selatan Jalur Gaza.

Selengkapnya di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.