Liputan6.com, Jakarta - Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh ADB Digital Education Readiness Framework atau Kerangka Kesiapan Pendidikan Digital ADB, Pakistan dinilai sebagai negara yang paling tidak siap dalam hal penyediaan pendidikan digital.
Kerangka Kesiapan Pendidikan Digital ADB ini melakukan mengevaluasi penyampaian pendidikan melalui teknologi digital di antara 10 negara di kawasan Asia.
Baca Juga
Meskipun pemerintah federal dan provinsi memainkan peran penting dalam memungkinkan guru dan siswa memanfaatkan kekuatan pendidikan digital melalui penyediaan infrastruktur dan kebijakan pendukung, negara ini dianggap tidak dapat mencapai kesiapan digital sendirian.
Advertisement
Pasalnya, potensi kebutuhan akan mata pelajaran, keahlian, pengetahuan teknis, dan sumber daya tambahan dapat difasilitasi melalui sektor swasta dan kemitraan multilateral, dikutip dari dawn.com, Kamis (19/10/2023).
Berdasarkan hasil survei, tidak ada pelatihan guru dalam keterampilan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan fokus pada penyampaian pendidikan online.
Meskipun sebagian besar guru mengonfirmasi bahwa mereka juga membuat konten pendidikan, format kontennya sebagian besar bersifat dasar.
Â
Â
Penilaian dalam Kualitas Internet
Dalam hal kualitas internet, penilaian menunjukkan bahwa guru di sekolah dapat menggunakan internet untuk sebagian besar fungsi termasuk menelusuri video, mengakses konten audio dan video, dan mengunduh dokumen.
Di antara 10 negara anggota ADB, Pakistan merupakan salah satu negara dengan jumlah lulusan TIK terendah dari total lulusan pendidikan tinggi (1,1 persen).
Pakistan adalah negara mitra Kemitraan Global untuk Pendidikan (GPE), dan menurut laporan GPE tentang kemajuan penggunaan hibah oleh Sindh dan Balochistan mulai Oktober 2020, Pakistan menggunakan alat teknologi untuk memastikan guru dikerahkan ke wilayah tempat mereka berada.
Advertisement
Negara dengan Indeks Pendidikan Digital Terbaik
Sementara itu, situs Preply pada tahun 2021 merilis negara teratas dalam urusan pendidikan digital.
Sejak merebaknya COVID-19, permintaan akan peluang pembelajaran digital telah meroket di seluruh dunia. Berikut negara dengan status tersebut:
1. Denmark
Denmark jadi yang terbaik di dunia untuk e-learning yang efektif. Negara ini menggantikan pemenang tahun lalu, Norwegia, yang turun ke posisi bawah.
2. AS & Inggris Meningkat Secara Signifikan
Kedua negara tersebut kini berada di antara lima negara teratas untuk e-learning. Kedua negara dapat mengaitkan kesuksesan mereka dengan peningkatan drastis jumlah kursus yang dapat diselesaikan sepenuhnya secara online.
Di Inggris, hampir 10.600 program gelar kini tersedia melalui pembelajaran jarak jauh. Di AS, jumlah program tumbuh sebesar 13%.
Selanjutnya:
3. Prancis
4. Swedia
5. Polandia
6. Belanda
7. Norwedia
8. Brasil
9. Turki
10. Luxembourg
Â