Liputan6.com, Jakarta - Bos AirAsia Tony Fernandes dikritik karena melakukan panggilan online sambil telanjang dada. Aksi CEO AirAsia tersebut mengguncang dunia penerbangan yang unggul dengan maskapai penerbangan berbiaya rendah asal Malaysia -- yang mampu menantang pesaing-pesaingnya yang bertarif penuh di wilayah tersebut.
Sekarang, mengutip dari Channel News Asia (CNA), Kamis (19/10/2023), kabarnya beberapa pengikut LinkedIn-nya mengatakan dia telah melewati batas.
Para pembaca mengecam Tony Fernandes setelah dia memposting foto dirinya bertelanjang dada, menerima pijatan saat dia duduk di meja konferensi kantor dan memimpin panggilan konferensi.
Advertisement
"Saya harus mencintai budaya Indonesia dan AirAsia sehingga saya bisa dipijat dan melakukan rapat manajemen,” kata Fernandes dalam postingan di halaman LinkedIn-nya yang kini sudah dihapus.
Fernandes mengatakan seorang rekan wanitanya menyarankan pijatan tersebut setelah apa yang dia sebut sebagai minggu yang menegangkan.
Postingan tersebut memicu reaksi publik, dengan beberapa komentator menyebut tidak pantas bagi seorang eksekutif, untuk melakukan perawatan pribadi dengan bertelanjang dada sambil juga menjalankan perusahaan.
Rebecca Nadillo, seorang eksekutif strategi dan branding dengan tugas sebelumnya di Meta dan biro iklan BBDO, termasuk di antara pengikut yang mengkritik bos AirAsia itu.
"Saya rasa perempuan di perusahaan Anda tidak akan merasa nyaman atau aman dalam konteks ini, dan mengingat Anda adalah bosnya, kemungkinan besar mereka tidak akan menantang Anda atau mengatakan apa pun," tulis Rebecca Nadillo.
Respons Pro-Kontra Terhadap Bos AirAsia
Tanggapan Rebecca Nadillo, seorang eksekutif strategi dan branding itu adalah salah satu dari sekitar 100 tanggapan, yang banyak di antaranya senada dengan Nadillo, yang mendesak bos AirAsia tersebut untuk membereskan apa yang mereka anggap sebagai kesalahan pribadi.
Adapun Tony Fernandes mengatakan dia baru saja menjalani penerbangan selama 18 jam dan merasa kesakitan, dan pijatan tersebut merupakan saran spontan dari seseorang di operasional Indonesia.
"Anda tidak akan pernah bisa menjelaskan proses berpikir di balik sebuah postingan, jadi saya menghapusnya," katanya menanggapi permintaan komentar. "Saya tidak bermaksud menyinggung siapa pun."
Beberapa pembaca menyukai humor. Sejumlah orang memuji sang CEO karena berani memperlihatkan dada telanjangnya di depan umum.
"Saya memuji pria pemberani ini karena menjadi agen perubahan dalam gerakan kepositifan tubuh," bunyi salah satu kiriman. "Kita harus merayakan semua bentuk dan ukuran tubuh!"
Advertisement
Nikahi Artis Korea, Bos AirAsia Gelar Pesta Mewah
Berita lain yang pernah jadi sorotan soal bos maskapai penerbangan AirAsia, Tony Fernandes, adalah soal pernikahannya dengan seorang artis Korea. Mempelai wanita yang diketahui bernama Chloe tersebut tampak cantik dalam sebuah pernikahan mewah yang diselenggarakan di Cote d'Azur, Prancis.
Dikutip dari Business Insider, Rabu (18/10/2017), resepsi pesta itu digelar pada Minggu, 15 Oktober 2017. Melalui video yang beredar di dunia maya, Tony terlihat menggenggam tangan sang mempelai wanita berjalan di ruangan bercahaya lilin sembari diiringi lagu romantis yang dibawakan penyanyi asal Amerika Serikat, Tony Benet.
Chloe ternyata berprofesi sebagai seorang artis di Korea. Tamu yang hadir di acara tersebut hanya merupakan kerabat dan keluarga terdekat Tony, seperti teman-teman, kolega kerja, hingga petinggi Air Asia.
Beberapa tamu yang datang antara lain CEO Tune Group Datuk Kamarudin Meranin, mantan Menteri Industri dan Perdagangan Internasional Malaysia Tan Sri Rafidah Aziz, dan mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia Tun Musa Hitam.
Bertindak sebagai pendamping pengantin pria adalah Bos CIMB Group, Datuk Seri Nazir Razak.
Pasangan itu dikabarkan telah berkencan lebih dari dua tahun sebelum menikah. Tamu yang hadir ternyata diminta untuk tidak membagikan foto terkait pernikahan di media sosial. Namun sayang, foto kemeriahan pesta tersebut tetap beredar.
Tony Fernandes: MOVE, Terobosan Era Baru Inovasi Perjalanan
Bicara soal maskapai yang digawangi Tony Fernandez, terkini belum lama ini diluncurkan Airasia Digital yang merupakan lini digital dari Capital A, yang kini bertransformasi menjadi MOVE Digital (MOVE).
Co-founder dan CEO Capital A, Tony Fernandes mengatakan, pembaruan nama tersebut adalah pertanda sebagai babak baru fase pertumbuhan selanjutnya melalui dua entitas bisnis, yaitu airasia Superapp dan BigPay.
"Sebagai bagian dari transformasi yang sedang berlangsung, pembaruan ini juga akan diterapkan dalam waktu dekat pada bisnis platform perjalanan di bawah MOVE, yaitu airasia Superapp menjadi airasia move," kata Tony yang kini juga mengemban amanah sebagai Executive Chairman MOVE.
Tony menjelaskan, pihaknya kini semakin mampu memainkan peran kunci dalam mendorong kolaborasi erat antara airasia Superapp (airasia move) dan BigPay, guna menerobos potensi dan sinergi nyata dari kedua bisnis digital.
“Nama MOVE merepresentasikan kami dengan lebih baik, sebagai lini digital dari Capital A, serta menegaskan kembali komitmen kami untuk menggerakan masyarakat, ide, dan inovasi dalam sektor perjalanan," tutur Tony.
Tony meyakini, melalui platform teranyarnya maka akses praktis menikmati layanan perjalanan dan finansial bisa dalam satu wadah bersama lewat hadirnya berbagai fitur seperti tampilan saldo, top-up, dan pembayaran dari BigPay.
"Integrasi tersebut memperkuat proposisi nilai airasia move menjadi aplikasi perjalanan pilihan. Peran saya sebagai Executive Chairman MOVE adalah mendorong sinergi antara kedua entitas bisnis tersebut," jelas Tony.
Tony berharap, transformasi diharapkan dapat semakin memperkaya pengalaman pengguna, serta menyediakan lebih banyak fitur integrasi BigPay dalam aplikasi airasia Superapp (airasia move) sesegera mungkin.
Advertisement