Sukses

Rusia Kirim 2,7 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza, Berupa Gandum, Gula hingga Pasta

Kondisi Gaza pun semakin memprihatinkan, kekurangan air, makanan hingga listrik. Rusia kemudian menyatakan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Liputan6.com, Moskow - Perang Israel vs Hamas belum juga menyiratkan tanda akan berakhir. Serangan terfatal yang belum lama ini terjadi dan kabarnya menelan korban jiwa sekitar 500 orang.

Kondisi Gaza pun semakin memprihatinkan, kekurangan air, makanan hingga listrik.

Lembaga PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) bahkan terus menyampaikan kepada dunia bahwa kebutuhan esensial di Gaza mulai habis. Seperti diketahui, Israel menerapkan blokade penuh ke Gaza sejak perang dengan Hamas dimulai.

Sejumlah media menyebut pihak Israel tidak akan menghentikan bantuan yang masuk ke Gaza dari Mesir. Namun, pasokan tidak akan diizinkan bagi kelompok Hamas.

Salah satu yang ikut serta mengirimkan bantuan ke Gaza adalah Rusia.

"Rusia pada Kamis (19/10/2023) mengirimkan 27 ton bantuan kemanusiaan untuk warga sipil di Jalur Gaza yang diangkut dari Mesir," kata Kementerian Situasi Darurat Moskow seperti dikutip dari Channel News Asia (CNA).

"Sebuah pesawat khusus telah lepas landas dari bandara di Ramenskoe dekat Moskow menuju El-Arish, di Mesir. Bantuan kemanusiaan Rusia akan diserahkan kepada Bulan Sabit Merah Mesir untuk dikirim ke Jalur Gaza," kata Wakil Menteri Rusia Ilya Denisov dalam sebuah pernyataan.

Denisov mengatakan bantuan tersebut terdiri dari "gandum, gula, beras (dan) pasta".

Sebelumnya pada Rabu 18 Oktober, Presiden AS Joe Biden juga telah mengumumkan kesepakatan yang memungkinkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan untuk memasuki Gaza, di mana satu juta orang telah meninggalkan rumah mereka di tengah melemahnya serangan udara Israel.

Setelah pembicaraan tatap muka di Israel dan diplomasi telepon yang intens dengan Mesir, Joe Biden mengatakan sejumlah truk akan diizinkan melintasi penyeberangan Rafah yang ditutup dari Mesir ke Gaza mulai Jumat 20 Oktober.

2 dari 4 halaman

Bantuan Rusia untuk Warga Gaza Diangkut dari Mesir

Menurut informasi dari Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Jakarta, EMERCOM Rusia akan mengirimkan 27 ton bantuan kemanusiaan kepada penduduk Jalur Gaza, termasuk pasokan makanan: tepung, gula, beras dan pasta.

Melalui akun Telegram kedubesrusia, disebutkan bahwa pesawat angkut Il-76 yang membawa bantuan tersebut sedang dalam perjalanan menuju Arish di Mesir. Bulan Sabit Merah Mesir akan memastikan pengirimannya.

Adapun dalam akun Telegram resmi Kedubes Rusia di Jakarta, juga disampaikan kecaman atas serangan yang melanda sebuah rumah sakit di Gaza yakni Rumah Sakit Al-Ahli Arabi Baptist.

"Pada malam hari tanggal 17 Oktober, Rumah Sakit al-Ahli di pusat kota Gaza dihancurkan dalam serangan rudal. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sedikitnya 500 orang tewas dan lebih dari 1.000 orang terluka. Sebagian besar korban adalah pasien rumah sakit dan warga sipil, banyak di antaranya perempuan dan anak-anak, yang berlindung di sana," kecam kedubes Rusia di Jakarta dalam unggahannya di Telegram.

Dalam kecamannya atas serangan tersebut, Moskow turut menyampaikan belasungkawa kepada para korban.

"Moskow sangat terkejut. Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban dan rakyat serta pemerintah Palestina.

 

3 dari 4 halaman

Rusia Mendesak Upaya Gencatan Senjata

Selain itu, pihak Kedubes Rusia di Jakarta juga meminta agar pihak yang terlibat dalam perang Israel dan Hamas untuk menghormati hukum internasional yang berlaku.

"Kami kembali mendesak pihak-pihak yang terlibat konflik untuk segera mengurangi permusuhan dan menghormati hukum humaniter internasional. Kami menegaskan kembali posisi prinsip Rusia mengenai tidak diterimanya kekerasan terhadap warga sipil dan serangan terhadap fasilitas medis atau fasilitas infrastruktur sipil lainnya," jelas pihak Kedubes Rusia di Jakarta.

"Kami menekankan pentingnya mengkonsolidasikan upaya-upaya internasional menuju gencatan senjata segera dan membuka koridor kemanusiaan untuk memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan oleh orang-orang di Gaza, termasuk pengiriman makanan, obat-obatan dan bahan bakar, untuk mengevakuasi semua orang yang ingin pergi, dan untuk mencegah bencana kemanusiaan yang semakin dekat."

Pada kesempatan tersebut, Kedubes Rusia di Jakarta juga menegaskan untuk mengutamakan orang-orang terdampak konflik. 

"Kami menegaskan bahwa upaya untuk mempolitisasi masalah ini tidak dapat diterima dan tidak bertanggung jawab. Kami percaya bahwa pembahasan inisiatif-inisiatif yang relevan di Dewan Keamanan PBB harus mempertimbangkan kepentingan orang-orang yang terkena dampak konflik," tegas pihak Kedubes Rusia di Jakarta.

4 dari 4 halaman

Israel Izinkan Bantuan ke Gaza Masuk dari Mesir Pasca Kedatangan Joe Biden

Untuk diketahui, Israel tidak akan menghentikan bantuan yang masuk ke Gaza dari Mesir. Namun, pasokan tidak akan diizinkan bagi kelompok Hamas.

Hal tersebut dipastikan Israel setelah pertemuan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Joe Biden di Tel Aviv pada Rabu (18/10/2023), di mana presiden Amerika Serikat itu menyerukan pelonggaran krisis kemanusiaan di Gaza.

"Saya sangat sedih dan marah dengan ledakan rumah sakit di Gaza kemarin dan berdasarkan apa yang saya lihat, tampaknya peristiwa itu dilakukan tim lain, bukan Anda," ujar Biden saat berbincang dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, seperti dilansir Reuters (19/10).

"Namun, ada banyak orang di luar sana yang tidak yakin ... Dunia menyimak. Israel memiliki nilai yang sama dengan AS dan sejumlah negara demokrasi lainnya dan mereka melihat apa yang akan kita lakukan."

Israel sendiri mengatakan kegagalan peluncuran roket kelompok militan Jihad Islam sebagai penyebab ledakan di Rumah Sakit Al-Ahli Arabi Baptist.

Kunjungan Biden ke Timur Tengah digadang-gadang untuk menenangkan kawasan tersebut, sekalipun sikapnya jelas menunjukkan dukungan kuat bagi Israel. Seharusnya puncak lawatannya adalah menghadiri KTT Amman, di mana dia akan bertemu dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, dan tentu saja Raja Yordania Abdullah II, namun ledakan di Rumah Sakit Al-Ahli Arabi Baptist membuat agenda itu batal.

Adapun Netanyahu berterima kasih kepada Biden atas dukungan tegas AS sekaligus menegaskan bahwa pemerintahannya akan melakukan segala cara untuk menjaga warga sipil dari bahaya. Sementara itu, Biden menuturkan, "AS akan terus mendukung Israel saat Anda berupaya membela rakyat Anda."

Apresiasi atas dukungan AS juga disampaikan Presiden Israel Isaac Herzog.

"Tuhan memberkati Anda karena telah melindungi bangsa Israel," kata dia.