Sukses

14 Penerbangan di Pakistan Dibatalkan, Rupanya Pihak Maskapai Belum Bayar Pasokan Bahan Bakar

Penerbangan domestik di Pakistan mengalami gangguan usai pihak maskapai belum bayar iuran sehingga pasokan bahan bakan turbin terganggu.

Liputan6.com, Jakarta - Penerbangan domestik di Pakistan mengalami gangguan usai pihak maskapai belum bayar iuran sehingga pasokan bahan bakan turbin terganggu.

Akibatnya, para pengguna mengalami gangguan perjalanan, dikutip dari laman First Post, Jumat (20/10/2023).

Pakistan International Airlines (PIA) menghadapi gejolak baru karena operasi penerbangan domestiknya terganggu karena tidak membayar iuran.

Pakistan State Oil (PSO) menghentikan pasokan bahan bakar penerbangan ke maskapai nasional pada Selasa lalu.

Dampak langsungnya adalah maskapai ini membatalkan 14 penerbangan domestik sementara empat lainnya tertunda beberapa jam, tambah laporan itu.

Penerbangan yang dibatalkan termasuk dua dari Islamabad ke Gilgit, dari Islamabad ke Quetta, dari Karachi ke Sukkur, dari Islamabad ke Multan dan satu lagi dari Karachi ke Faisalabad.

Begitu pula dengan penerbangan PIA PK304 dari Karachi menuju Lahore juga sempat tertunda sekitar tiga jam akibat terhentinya pasokan bahan bakar ke bandara Karachi.

Penerbangan tersebut dijadwalkan berangkat pada pukul 14.00 (waktu setempat) tetapi akhirnya lepas landas setelah penundaan selama tiga jam.

Penerbangan PIA PK305 dari Lahore ke Karachi juga terlambat tiba di Lahore.

Penerbangan PIA lainnya -- PK308 -- dari Karachi ke Islamabad juga ditunda karena penghentian bahan bakar penerbangan, sementara penerbangan lainnya, PK309, dari Islamabad ke Karachi juga ditunda.

 

2 dari 4 halaman

Ratusan Penumpang Pesawat Terdampak

Lantaran pembatalan dan penundaan penerbangan PIA, ratusan penumpang menghadapi ketidaknyamanan serius selama beberapa hari terakhir, kata laporan itu, seraya menambahkan bahwa tidak hanya penumpang namun juga kru yang menanggung beban krisis saat ini.

PIA telah meminta dana talangan darurat sebesar 22,9 miliar Rupee Pakistan (PKR), namun ditolak oleh Komite Koordinasi Ekonomi (ECC).

PIA juga memperingatkan bahwa Boeing dan Airbus mungkin akan menghentikan pasokan suku cadang untuk armadanya.

Pada Juli 2023, Dewan Pendapatan Federal (FBR) membekukan rekening maskapai penerbangan nasional tersebut atas dasar tidak membayar pajak lebih dari Rs 2 miliar, menurut ARY News.

Pada Januari 2022, FBR membekukan 53 rekening bank PIA setelah diketahui gagal membayar pajak senilai PKR 26 miliar.

Namun, rekening bank tersebut dipulihkan setelah PIA meyakinkan mereka tentang pembebasan pajak lebih awal.

3 dari 4 halaman

Inggris Mendadak Batalkan Seluruh Penerbangan pada Agustus 2023

Pada Agustus 2023, Inggris membatalkan seluruh penerbangannya akibat kegagalan sistem. Seluruh penumpang diharapkan sabar, bahkan ada yang diminta menunggu hingga 12 jam.

Dilaporkan Daily Mail, ratusan penerbangan di dalam dan luar Inggris harus ditunda. Seorang penumpang dari Tenerife di Spanyol diminta menunggu setidaknya 12 jam.

 National Air Traffic Services (NATS) di Inggris berkata pihak kontroler harus mengurangi jumlah pesawat yang bisa mendarat dan lepas landas.

Pakar travel Simon Calder menyebut masalah sistem ini dapat menyebabkan "kesengsaraan" bagi para penumpang. Selain itu, maskapai diprediksi harus memberi kompensasi hingga jutaan poundsterling.

Akibat masalah di Inggris, penerbangan di Eropa juga terdampak, serta beberapa penerbangan menuju Amerika Serikat.

Daily Mail merilis foto-foto penumpang yang sudah terlanjur duduk di pesawat sembari menunggu masalah selesai.

 

4 dari 4 halaman

Rupanya Ada Masalah pada Sistem Komputer

Maskapai Loganair menulis di Twitter (AS) bahwa memang ada masalah pada sistem komputer kendali trafik udara di Inggris pada pagi ini.

"Jika kamu terbang dengan kami hari ini, tolong periksa situs kami untuk informasi terkini tentang penerbanganmu sebelum berangkat ke bandara," ujarnya.

British Airways berkata mereka sedang berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk memahami dampak dari "isu teknis yang berdampak pada ruang udara" di Inggris.

NATS berkata para insinyurnya sedang bekerja keras untuk mengetahui permasalahan di sistem.

"Kami minta maaf atas ketidaknyamanan yang disebabkan," ujar pihak NATS.