Liputan6.com, Jakarta - Israel memborbardir sebuah masjid di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang telah mereka duduki, dan petugas medis Palestina melaporkan setidaknya satu orang tewas.
Militer Israel mengatakan, serangan terhadap Masjid Al-Ansar pada Minggu (22/10) pagi menewaskan beberapa anggota Hamas yang diklaim telah menggunakan bangunan itu sebagai pusat komando untuk merencanakan serangan.
Baca Juga
Para pejabat militer Israel mengatakan, mereka yang tewas mengorganisir serangan dan telah terlibat dalam beberapa serangan dalam beberapa bulan terakhir, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (22/10/2023).
Advertisement
Rekaman di media sosial menunjukkan kerusakan parah pada bagian luar masjid dan petugas medis bergegas ke tempat kejadian.
Ada laporan penyebab yang saling bertentangan.
Mahmoud Al-Saadi, direktur Bulan Sabit Merah di Jenin, mengatakan satu orang tewas dan tiga lainnya terluka dalam serangan itu, kantor berita Palestina Wafa melaporkan.
Petugas medis Palestina sebelumnya mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa serangan itu telah menewaskan dua orang dan melukai beberapa lainnya.
Sara Khairat Saud dari Al Jazeera, yang berada di Tepi Barat yang diduduki, mengatakan bahwa serangan itu mengejutkan warga karena relatif tidak biasa bagi Israel untuk melakukan serangan udara di wilayah Palestina.
“Saksi mata berbicara dan mengatakan mereka melihat jet tempur F di langit, mereka mendengarnya dan kemudian tentara Israel keluar untuk memastikan bahwa itu adalah serangan udara,” kata Khairat langsung dari Ramallah.
Setelah upaya pemogokan, beberapa warga menerima pesan teks di telepon mereka yang memperingatkan mereka agar tidak berkolaborasi dengan Brigade Jenin, salah satu kelompok terbesar dan terpopuler di Tepi Barat. Pesan-pesan itu juga mengatakan agar anak-anak tetap di dalam.
Serangan itu terjadi ketika Israel terus membombardir Gaza pada malam hari, setelah para pejabat militer berjanji untuk meningkatkan serangan udara di daerah kantong tersebut untuk meminimalkan risiko bagi pasukan Israel menjelang serangan darat yang diperkirakan akan dilakukan.
Setidaknya 11 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Khan Younis, Gaza selatan, media Palestina melaporkan.
Perang Hamas Vs Israel: Perbatasan Mesir dan Gaza Dibuka, Hanya 20 Truk Bantuan yang Diizinkan Masuk
Perbatasan antara Mesir dan Gaza dibuka pada Sabtu (21/10/2023), untuk pertama kalinya mengalirkan bantuan yang sangat dibutuhkan ke wilayah Palestina yang diblokade total pasca serangan kelompok Hamas ke Israel Sabtu 7 Oktober 2023.
Hanya 20 truk yang diizinkan masuk, jumlah yang menurut para pekerja kemanusiaan tidak cukup untuk mengatasi krisis kemanusiaan. Dilaporkan terdapat lebih dari 200 truk yang membawa 3.000 ton bantuan telah menunggu di dekat pintu perbatasan selama berhari-hari.
Sebanyak 2,3 juta warga Palestina di Gaza, setengah dari mereka telah meninggalkan rumah, menjatah makan dan mengonsumsi air kotor. Rumah sakit kehabisan pasokan medis dan bahan bakar untuk generator darurat di tengah pemadaman listrik di seluruh wilayah.
Bahkan, lima rumah sakit terpaksa berhenti berfungsi karena kekurangan bahan bakar dan kerusakan akibat bom. Demikian seperti dilansir AP, Minggu (22/10).
Israel masih melancarkan gelombang serangan udara di Gaza, sementara militan Palestina menembakkan roket ke Israel.
Pembukaan perbatasan Rafah dilakukan setelah lebih dari sepekan diplomasi tingkat tinggi, termasuk kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres ke wilayah tersebut. Israel bersikukuh tidak ada yang akan memasuki Gaza sampai Hamas membebaskan semua tawanan yang disanderanya di kota-kota di Israel selatan pada 7 Oktober.
Pada Jumat (20/10) malam, Hamas membebaskan tawanan pertamanya – seorang wanita AS dan putri remajanya. Belum jelas apakah ada hubungan antara pembebasan tersebut dan pengiriman bantuan. Israel mengatakan Hamas masih menyandera sedikitnya 210 orang.
Sabtu pagi, seorang reporter AP melihat 20 truk menuju utara dari Rafah ke Deir al-Balah, sebuah kota pertanian yang tenang di mana banyak pengungsi dari utara Gaza mencari perlindungan. Ratusan pemegang paspor asing di Rafah yang berharap bisa melarikan diri dari konflik tidak diizinkan keluar.
aktu.
Advertisement
44 Ribu Botol Air Minum
Truk-truk bantuan gelombang pertama disebutkan memasuki Gaza dengan membawa 44.000 botol air minum – cukup untuk 22.000 orang dalam satu hari.
"Air yang terbatas ini akan menyelamatkan nyawa, namun kebutuhannya mendesak dan sangat besar," kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell.
Organisasi Kesehatan Dunia mengungkapkan bahwa empat truk membawa pasokan medis, termasuk obat trauma dan tas trauma portabel untuk petugas pertolongan pertama.
"Situasinya sangat buruk di Gaza" kata kepala Program Pangan Dunia PBB (WFO), Cindy McCain.
"Kami membutuhkan lebih banyak truk dan aliran bantuan yang berkelanjutan," katanya, seraya menambahkan bahwa sekitar 400 truk memasuki Gaza setiap hari sebelum perang.
Pemerintahan Hamas di Gaza menyerukan koridor aman yang beroperasi sepanjang w