Sukses

Ukiran Wajah Manusia Kuno Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Sungai Amazon Imbas Kekeringan Ekstrem

Sejumlah ukiran kuno ditemukan di sepanjang Sungai Amazon. Ukiran batu kuno tersebut dikabarkan telah ada selama ribuan tahun dan kini muncul karena kekeringan ekstrem yang melanda wilayah tersebut.

Liputan6.com, Manaus - Kekeringan ekstrem tampaknya tidak hanya berdampak langsung pada keberlangsungan hidup manusia tetapi juga dapat mengungkap penemuan-penemuan bersejarah ribuan tahun lalu yang dulunya tersembunyi. 

Sejumlah ukiran kuno ditemukan di sepanjang Sungai Amazon. Ukiran batu kuno tersebut dikabarkan telah ada selama ribuan tahun dan kini muncul karena kekeringan ekstrem yang melanda wilayah tersebut. Kondisi ini mengakibatkan permukaan air turun ke tingkat paling rendah yang pernah terjadi dalam lebih dari satu abad.

Wajah-wajah manusia di atas batu sejak 2.000 tahun yang lalu baru-baru ini terlihat di tepi Sungai Amazon, mengungkapkan warisan seni prasejarah yang menarik.

Meski beberapa ukiran batu tersebut sudah pernah terlihat sebelumnya, tetapi kini dilaporkan terdapat lebih banyak variasi ukiran yang muncul dilansir Asia One,Minggu (29/10/2023). 

Hal ini disebut dapat membantu para peneliti untuk menentukan asal-usul ukiran tersebut, demikian kata arkeolog Jaime de Santana Oliveira yang bekerja di Institut Warisan Sejarah dan Artistik Nasional (Iphan).

Selain ukiran wajah manusia, dilaporkan terdapat pula lekukan halus pada salah satu area pada batu yang kemudian diperkirakan bahwa itu merupakan tempat bagi penduduk asli untuk mengasah panah dan tombak jauh sebelum orang Eropa tiba di sana.

"Ukiran tersebut berasal dari masa prasejarah, atau prakolonial. Kami tidak dapat menentukan tanggal pastinya, namun berdasarkan bukti pendudukan manusia di wilayah tersebut, kami yakin usianya sekitar 1.000 hingga 2.000 tahun," tutur Oliveira.

2 dari 4 halaman

Tahun Ini Lebih Banyak Ukiran yang Terlihat

Lokasi tempat batu yang terukir wajah manusia kuno ini berada di Ponto das Lajes, di pantai utara Amazon dekat pertemuan sungai Rio Negro dan Solimoes. 

Ukiran tersebut pertama kali ditemukan pada tahun 2010, tetapi kali ini kekeringan yang lebih parah membuat hamparan batu dan pasir di sungai Amazon menjadi dapat semakin terlihat akibat permukaan air yang turun sekitar 15 meter sejak bulan Juli 2023.

Hal ini kemudian menyebabkan lebih banyak aspek seni kuno pada batu sungai yang dapat terlihat.

"Kali ini kami tidak hanya menemukan lebih banyak ukiran tetapi juga patung wajah manusia yang dipotong di batu," kata Oliveira.

Penemuan ukiran kuno wajah manusia di wilayah sungai Amazon ini mungkin menunjukan keahlian seni dan budaya yang berkembang di antara komunitas prasejarah di wilayah tersebut.

3 dari 4 halaman

Arkeolog Temukan Batu 40 Kg Berusia 1.200 Tahun, Diyakini Papan Skor Permainan Bola Suku Maya

Di wilayah berbeda, Meksiko, sempat ditemukan sebuah batu dengan ukiran kuno.

Para arkeolog di Meksiko telah menemukan sebuah batu berukir dengan pola rumit yang mereka yakini digunakan sebagai papan skor untuk pelota, permainan bola yang dimainkan suku Maya ratusan tahun lalu.

Batu melingkar itu ditemukan di situs arkeologi Chichen Itza dan diperkirakan berusia sekitar 1.200 tahun. Pada batu tersebut di bagian tengahnya ada dua pemain dengan tutup kepala rumit yang dikelilingi oleh tulisan hieroglif.

Mengutip dari bbc.com, Senin (17/4/2023), para ahli kemudian berupaya menganalisis tulisan itu untuk mengurai makna daram tulisan tersebut.

Batu seberat 40 kg itu, ditemukan oleh arkeolog Lizbeth Beatriz Mendicut Perez di kompleks arsitektonis yang dikenal sebagai Casa Colorada (Rumah Merah).

Casa Colorada adalah bangunan yang paling terpelihara di sekitar alun-alun utama di kota pra-Columbus Chichen Itza. Para ahli juga meyakini batu itu akan menghiasi gapura di pintu masuk kompleks selama akhir tahun 800-an atau awal 900-an.

Baca selengkapnya klik disini...

4 dari 4 halaman

Bahasa Kuno Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Turki, Pada Tablet Tanah Liat Berisi Teks Ritual Misterius

Berbeda dengan ukiran kuno bergambar wajah manusia pada batu di sepanjang sungai Amazon, kali ini ada bahasa kuno yang ditemukan tertulis di atas media tanah liat.

Tablet tanah liat yang baru ditemukan dari 3.000 tahun lalu, telah mengungkapkan bahasa yang telah lama hilang. Temuan ini mencakup teks ritual misterius dari salah satu kekaisaran kuno terkuat masa itu.

Tablet tersebut ditemukan di Boğazköy-Hattuşa di bagian tengah utara Turki, di situs Hattusha, yang merupakan ibu kota Hittite dari sekitar tahun 1600 SM hingga sekitar tahun 1200 SM.

Sekarang, wilayah tersebut merupakan salah satu situs Warisan Dunia UNESCO.

Tablet ini ditemukan awal tahun 2023, dan hasil penemuan tersebut diterbitkan oleh Universitas Würzburg pada tanggal 21 September di tahun yang sama.

Melansir dari the-sun.com, Minggu (5/22/2023), penemuan ini ditemukan selama ekspedisi tahunan yang dipimpin oleh Andreas Schachner, seorang arkeolog dari Institut Arkeologi Jerman.

Schachner segera dapat mengidentifikasi bahwa tablet ini ditulis dalam teks ritual. "Namun, kami menemukan teks di seluruh situs yang telah dipindahkan oleh erosi."

Baca selengkapnya klik disini...