Sukses

Pertemuan DK PBB: Ini Kata AS, Rusia, dan China Soal Palestina dan Israel

Sidang DK PBB membahas masalah Israel, Hamas, dan Palestina.

Liputan6.com, New York City - Para diplomat dari berbagai negara menghadiri pertemuan Dewan Keamanan PBB yang membahas isu terkait Palestina, Gaza, Hamas, dan Israel. Banyak diplomat yang menentang Hamas namun setuju untuk membantu rakyat sipil Palsetina. 

Berikut rangkuman pernyataan sejumlah perwakilan negara tentang konflik Hamas vs Israel

1. Amerika Serikat

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken menyebut Hamas menggunakan tameng manusia. 

"Rakyat sipil Palestina harus dilindungi. Itu artinya Hamas harus berhenti menggunakan mereka sebagai tameng manusia," ujar Blinken seperti dilansir UN News, Selasa (24/10/2023). 

2. Republik Rakyat China 

Duta Besar RRC Zhang Jun berkata "mata seluruh dunia sedang berada di ruangan ini", serta meminta agar Dewan untuk mengirimkan pesan yang kuat dan kompak.

Hal itu termasuk permintaan untuk gencatan senjata dalam bahasa yang jelas. Apabila tidak demikian, pihak China berkata solusi dua negara bisa dalam bahaya. Zhang Jun turut menekankan bahwa masalah dari konflik ini adalah daerah Palestina yang diduduki serta haknya yang tidak diperhatikan.

3. Rusia

Duta Besar Rusia Vasily Nebenzya berkata bencana kemannusiaan di Jalur Gaza telah melewati "imajinasi terburuk". Rusia menyalahkan AS atas konflik yang terjadi, sebab AS dianggap melakukan sabotase terhadap solusi di kawasan.

Nebenzya berkata konflik ini sudah lama diperingatkan sebelum akhirnya meledak.

"Kami bersama banyak lainnya selama beberapa tahun telah mengingatkan bahwa situasinya hampir meledak dan ledakannya terjadi," ujar Nebenzya.

Lebih lanjut, Dubes Rusia turut meminta agar kedaulatan Palestina segera diakui.

"Setelah ini harus ada pendirian dari Negara Palestina yang berdaulat, di dalam perbatasan 1967, dengan Yerusalem Utara sebagai ibu kotanya, bersandingan dengan damai dan aman bersama Israel," tegasnya.

2 dari 4 halaman

Dunia Antara Israel dan Palestina

4. Kerajaan Bersatu 

Menteri Keamanan Kerajaan Bersatu, Tom Tugendhat, berkata Israel punya hak mempertahankan diri. Akan tetapi, ia juga sadar bahwa rakyat Palestina menderita.

Kerajaan Bersatu disebut telah berkomitmen menambah bantuan ke Gaza hingga USD 37 juta. Kekhawatiran lain dari pihak UK adalah konflik yang meluas.

"Kita harus mencegah konflik ini memicu konflik di luar Gaza dan menelan kawasan yang lebih luas dalam perang," ujarnya.

Tugendhat berkata pencegahan perang yang lebih meluas merupakan hal penting bagi rakyat sipil Palestina, Israel, serta semua negara di kawasan.

5. Prancis 

Menteri Prancis untuk Urusan Eropa dan Luar Negeri, Catherine Colonna, berkata DK PBB harus mengecam serangan Hamas ke Israel.

Colonna berkata Israel punya hak membela diri, namun ia berkata hukum kemanusiaan internasional harus dihormati dan kehidupan sipil harus dilindungi.

Prancis juga mendukung solusi dua negara. "Ini adalah tugas kita untuk membuka jalan perdamaian," ucapnya. "Satu-satunya solusi yang jelas adalah Solusi Dua Negara. Kita harus melakukan semua yang kita bisa. Dewan ini harus bertindak dan ia harus bertindak sekarang."

3 dari 4 halaman

Kondisi RS Indonesia

Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara mengalami kekurangan bahan bakar dan meminta negara-negara Arab serta PBB untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi krisis tersebut.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di surat kabar Jerusalem Post, Hamas mengatakan mereka menganggap pemadaman listrik sebagai akibat dari agresi Israel yang terus berlanjut terhadap Gaza sejak 7 Oktober, dikutip dari Anadolu, Selasa (24/10/2023). 

“Aib bagi negara-negara yang menutup mata atau bergabung dengan pendudukan dalam agresi dan genosida terhadap rakyat kami dan warga sipil tak bersenjata.”

Kelompok tersebut memperingatkan “konsekuensi dari pengabaian krisis bahan bakar, karena hal ini akan mengakibatkan hal buruk bagi semua korban luka dan pasien di rumah sakit.”

Rumah Sakit Indonesia di Gaza tidak dapat digunakan karena fasilitas vitalnya terganggu pada Senin (23/10) akibat pemadaman listrik, menurut sumber medis.

Kementerian Kesehatan di Gaza pada Selasa (24/10) pagi memperingatkan bahwa generator listrik di semua rumah sakit akan berhenti berfungsi dalam 48 jam ke depan karena kekurangan bahan bakar.

“Kami memiliki waktu kurang dari 48 jam sebelum semua generator listrik di rumah sakit kehabisan bahan bakar,” kata juru bicara kementerian Ashraf Al-Qudra dalam pernyataan singkat di Telegram.

Dia menambahkan bahwa kebutuhan mendesak rumah sakit harus diprioritaskan dalam hal distribusi bantuan, dan mendesak PBB dan Komite Palang Merah Internasional untuk mendorong izin pasokan bahan bakar dan unit darah untuk mendukung sektor kesehatan di Jalur Gaza, Palestina yang terkepung.

Video yang beredar secara online menunjukkan tim medis di rumah sakit menerima pasien yang diangkut oleh petugas ambulans sambil menggunakan senter.

4 dari 4 halaman

Perang Israel Vs Hamas Tewaskan 5.087 Orang di Gaza, Sekitar 40% Anak-anak

Hampir 5.100 warga Palestina telah terbunuh di Jalur Gaza sejak Israel melancarkan serangan pemboman tanpa henti terhadap daerah kantong yang terkepung tersebut, setelah serangan Hamas di wilayah Israel lebih dari dua minggu lalu. Demikian menurut info pejabat kesehatan Gaza soal korban perang Israel vs Hamas di wilayahnya, mengutip Al Jazeera, Selasa (24/11/2023).

Sekitar 40 persen dari 5.087 orang yang tewas adalah anak-anak, kata Kementerian Kesehatan Gaza pada Senin 23 Oktober, hari ketika tentara Israel mengatakan mereka melancarkan lebih dari 300 serangan udara baru dalam waktu 24 jam. Para pejabat Palestina mengatakan lebih dari 400 orang tewas dalam periode tersebut.

Ribuan bangunan hancur, dan lebih dari satu juta orang mengungsi di wilayah tersebut, yang dikepung dan sebagian besar kekurangan air, makanan, dan pasokan dasar lainnya.

Pertempuran berkecamuk semalaman setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji bahwa Israel akan "menghapus Hamas", sebuah kelompok bersenjata yang menguasai Gaza, ketika invasi darat besar-besaran akan terjadi.

Serangan Hamas di Israel selatan menewaskan sedikitnya 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, menurut pejabat Israel.

Pada hari Senin, militer Israel mengatakan mereka telah mencapai "lebih dari 320 sasaran militer di Jalur Gaza" dalam 24 jam sebelumnya.

Dikatakan bahwa target tersebut "termasuk terowongan yang berisi teroris Hamas, puluhan pusat komando operasional" serta "kompleks militer dan pos pengamatan" yang digunakan oleh Jihad Islam Palestina, kelompok bersenjata lainnya.

Kantor media pemerintah Gaza mengatakan lebih dari 60 orang tewas dalam serangan malam itu, termasuk 17 orang dalam satu serangan yang menghantam sebuah rumah di Gaza utara, dan setidaknya 10 orang tewas dalam serangan baru pada Senin pagi.