Liputan6.com, Portland - Alaska Airlines Penerbangan 2059 dikabarkan telah dibatalkan karena seorang pilot mencoba menonaktifkan mesin jet. Ia diduga sedang dibawah pengaruh 'magic' mushroom.
Penerbangan 2059 dioperasikan oleh anak perusahaan regional grup, Horizon Air.
Pilot tersebut, Joseph David Emerson (44), mengaku kepada polisi bahwa dia mengonsumsi jamur psikedelik 2 hari sebelum kejadian. Menurut KBBI, psikedelik mengandung bahan halusinogen.Â
Advertisement
Dokumen pengadilan yang dirilis pada hari Selasa mengungkapkan bahwa Emerson juga menyatakan menderita gangguan saraf dan tidak tidur selama 40 jam dilansir The Strait Times, Rabu (25/10/2023).
Penerbangan yang terdampak tersebut, yang terbang dari Everett, Washington, ke San Francisco, California, harus mendarat darurat di Portland, Oregon, Amerika Serikat akibat peristiwa ini.Â
Pertengkaran di dalam pesawat terjadi antara Emerson yang saat itu bertugas sebagai penumpang pegawai siaga di "jump seat (kursi lompat)" dengan kapten dan petugas pertama pada penerbangan hari Minggu ini.
Setelah perkelahian singkat, Emerson berhasil ditangkap di Portland ketika penerbangan dialihkan dan mendarat.
Emerson dihadapkan pada serangkaian tuduhan yakni 83 dakwaan percobaan pembunuhan, satu untuk setiap anggota awak dan penumpang di pesawat. Selain itu, ia juga didakwa membahayakan pesawat.Â
Dalam sidang singkat di Pengadilan Wilayah Multnomah, Portland pada Selasa 24 Oktober, Emerson mengaku tidak bersalah tetapi tetap ditahan sambil menunggu sidang penahanan mendatang.
Dokumen pengadilan juga mencatat bahwa Emerson dihadapkan pada tuduhan pidana federal terpisah, yaitu mengganggu awak dan pramugari penerbangan. Penyelidikan terkait insiden tersebut mencatat serangkaian peristiwa mengerikan yang hampir menyebabkan kegagalan operasi hidrolik dan bahan bakar pesawat jet ganda Embraer 175.
Emerson Menderita Krisis Mental dan Depresi
Dalam hal ini, Alaska Airlines menambahkan bahwa tidak ada catatan pekerjaan buruk dari kinerja Emerson selama ini.
Dalam pernyataan resmi, Alaska Air Group menyatakan bahwa selama proses check-in atau boarding, karyawan tidak melihat tanda-tanda gangguan yang ditunjukkan Emerson sehingga tidak mencegah ia untuk ikut terbang.
Emerson mengaku bahwa ia menderita krisis mental dan depresi selama enam bulan terakhir kepada polisi berdasarkan pernyataan tertulis. Dia juga mengakui bahwa ini merupakan pertama kalinya ia mengonsumsi "magic mushroom (jamur ajaib)" dalam dokumen pengadilan.
Meskipun tidak jelas apakah penyelidik telah memverifikasi penggunaan narkoba atau alkohol oleh Emerson, pernyataan petugas yang menangkap mengatakan bahwa dia tampaknya tidak terlihat dalam pengaruh minuman keras.
Penggunaan senyawa psilocybin, zat halusinogen alami dalam jamur ajaib, dimanfaatkan sebagai pengobatan untuk gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan lainnya.
Advertisement
Perkelahian Antara Kedua Pilot dan Emerson
Meskipun Oregon telah melakukan dekriminalisasi psilocybin untuk penggunaan terapeutik yang diawasi untuk orang dewasa dengan minimal usia 21 tahun, penggunaannya tetap dilarang keras berdasarkan hukum federal.
Kedua pilot yang mengendalikan penerbangan ini mengatakan kepada penyelidik bahwa pada awalnya, Emerson masih mengobrol santai dengan mereka sebelum secara tiba-tiba ia melemparkan headset radionya ke kokpit.
"Saya tidak baik-baik saja," ujarnya saat itu.
Emerson kemudian diceritakan bahwa ia meraih kedua pegangan pemadam kebakaran berwarna merah dan menariknya ke bawah.
Tindakan Emerson ini memicu perkelahian sehingga salah satu kedua pilot tersebut segera mencengkeram pergelangan tangan Emerson agar ia tidak dapat menggunakan pegangan sepenuhnya.
Pada saat yang sama, pilot lainnya mengumumkan keadaan darurat. Namun, tiba-tiba setelah pengumuman itu, Emerson kembali terdiam dan meninggalkan kokpit. Ia kemudian diantar ke bagian belakang pesawat dan diborgol di kursi pramugari.
"Anda harus memborgol saya sekarang atau ini akan berakibat buruk," tutur Emerson dalam pernyataan tertulis.
Emerson Mengakui Tindakannya
Selanjutnya dijelaskan oleh awak penerbangan bahwa jika saat itu Emerson berhasil mengerahkan sepenuhnya pegangan penutup, pesawat akan dapat terbang.
Pernyataan tertulis menyatakan bahwa Emerson mengakui tindakannya dan mengatakan bahwa dia melakukannya karena dia merasa seperti sedang mencoba untuk bangun dari mimpi saat dia diwawancarai oleh polisi.
Bahkan ketika dia sedang ditahan, dokumen pengadilan mengatakan, Emerson mencoba meraih pegangan pintu darurat, namun pramugari menghentikannya dengan meletakkan tangannya di atas tangan pramugari dan melakukan percakapan untuk mengalihkan perhatiannya.
 "Saya mengacaukan segalanya," ujar Emerson sembari mengatakan bahwa ia telah "mencoba membunuh semua orang" berdasarkan keterangan pramugari lain kepada pihak berwenang dalam pernyataan tertulis.
Menurut Alaska Airlines, "sertifikasinya tidak pernah ditolak, ditangguhkan, atau dicabut" setelah Emerson bergabung dengan Alaska Air Group sebagai first officer atau co-pilot Horizon pada Agustus 2001.Â
Menurut perusahaan, pengemudi pesawat terbang diharapkan secara mandiri dapat melaporkan setiap kondisi kesehatan mentalnya.
Advertisement