Liputan6.com, Jakarta - Pemilik Mayapada Group sekaligus pendiri Tahir Foundation, Dato Sri Tahir, memberikan donasi sebesar USD 500.000 atau sekitar Rp7,5 miliar untuk mendukung korban perang Israel-Hamas, warga Palestina di Jalur Gaza. Sumbangan tersebut diserahkan secara resmi melalui Kedutaan Besar Palestina di Jakarta pada Kamis, (26/10/2023).
Dato Sri Tahir mengungkapkan rasa syukurnya karena dapat turut berperan dalam upaya menyelamatkan nyawa, terutama anak-anak dan ibu-ibu di Gaza. Ia juga menyoroti betapa pentingnya bagi sesama manusia untuk tidak mengabaikan penderitaan yang tengah berlangsung, meskipun kita hidup di zaman yang penuh kemajuan.
Baca Juga
"Kita hidup di zaman civilization, di mana manusia pergi ke Bulan, tetapi di saat yang sama, terjadi musibah kemanusiaan yang tidak bisa dimengerti. Hal ini sungguh ironis," ungkap Dato Sri Tahir.
Advertisement
Dato Sri Tahir mengungkap alasan yang mempengaruhi keputusannya dalam berpartisipasi dan memberikan donasi bagi warga Palestina muncul dari saluran berita yang ia tonton tiap malam, yang menceritakan secara gamblang kejadian yang terjadi di Palestina.
Dato Sri Tahir mengungkapkan bahwa walaupun ia tinggal di Indonesia, ia turut merasakan apa yang terjadi di Gaza.
"Sebagai orang yang melihat, tidak mungkin kita bisa mengabaikan hal itu," tutur Dato Sri Tahir.
Dengan alasan tersebut, Dato Sri Tahir kemudian menghubungi Duta Besar Palestina di Indonesia, untuk berdiskusi mengenai partisipasi yang dapat ia lakukan untuk membantu korban perang Palestina di Jalur Gaza.
"Saya kemudian menghubungi Dubes Palestina. Saya memberikan sumbangan pertama sebesar USD 500.000 (sekitar Rp7,5 miliar). Saya meminta dana ini dialokasikan untuk rumah sakit Gaza, termasuk di ada rumah sakit Indonesia yang berada di sana," tutur Dato Sri Tahir.
Donasi Difokuskan untuk Rumah Sakit yang Hancur Akibat Konflik
Melalui donasi tersebut, Dato Sri Tahir ingin berfokus pada sektor kesehatan, terutama memperhatikan rumah sakit yang rusak parah akibat konflik, ia menyoroti krisis yang melanda Gaza.
"Uang ini adalah untuk kesehatan, dan rumah sakit yang hancur. Kita juga tiap hari diberitakan bahwa air sudah tinggal satu hari, obat-obatan sudah habis, listrik tidak ada, dan lain-lain. Dan saya juga sadari bahwa sekarang bantuan juga susah masuk, tetapi sudah mulai dibuka jalur melalui Mesir," jelas Dato Sri Tahir.
Dato Sri Tahir juga menegaskan bahwa ia bukan seorang politisi, namun sebagai seorang manusia, ia merasa terpanggil untuk membantu meringankan penderitaan warga Palestina. Ia sangat mengharapkan agar bantuan ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Gaza.
"Insyaallah kalau ini bisa lancar, saya ingin melihat bagaimana Rp7,5 miliar ini disalurkan, nanti kita lihat lagi perkembangannya bagaimana," tambahnya.
Advertisement
Peran Indonesia yang Terus Berjuang untuk Hak-hak Rakyat Palestina
Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, menyambut baik kehadiran Dato Sri Tahir sebagai simbol dari dukungan kuat Indonesia terhadap Palestina.
"Indonesia selalu mendukung Palestina, memberikan doa bagi kebaikan Palestina," ujar Dubes Al-Shun
Dubes Al-Shun turut mengapresiasi Presiden RI, Joko Widodo karena dukungan dan arahannya kepada para menteri, anggota parlemen, masyarakat, agar dapat memulai dan bergerak bersama untuk memberikan lebih banyak bantuan dan dukungan kepada Palestina.
"Ini adalah Indonesia, kami sangat bangga atas hal ini, dan berharap agar agresi serta konflik di Gaza dapat dihentikan untuk melindungi keselamatan warga dan anak-anak di tanah suci kita, Palestina," tutur Dubes Al-Shun.
Dubes Al-Shun juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Indonesia dalam forum internasional seperti OKI, ASEAN, dan PBB untuk memastikan agar rakyat Palestina mendapatkan hak-haknya kembali.
Sementara itu, Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri, Bagus Hendraning Kobarsyih, mengapresiasi tindakan mulia Dato Sri Tahir. Ia menyoroti bahwa donasi ini adalah cermin dari dukungan konkret yang datang dari seluruh masyarakat Indonesia terhadap krisis yang terjadi di Palestina.
"Hal ini menunjukkan bahwa isu di Palestina bukanlah isu yg terbatas pada pihak tertentu, tetapi juga menyinggung dan menyentuh berbagai elemen masyarakat," ujar Bagus.
Menurut Bagus, bantuan yang diberikan oleh Dato Sri Tahir dapat membantu meringankan penderitaan dari warga Palestina yang ada di Jalur Gaza. Ia turut berharap bahwa nantinya akan ada banyak bantuan yang menyusul, baik dari masyarakat Indonesia maupun dunia.
Dubes Al-Shun: Agresi Zionis Israel Tidak Akan Mengalahkan Semangat Kemerdekaan Palestina
Serangan Israel di Jalur Gaza telah merugikan banyak orang dan membunuh banyak nyawa tak bersalah. Dubes Zuhair Al-Shun menegaskan bahwa serangan yang dilancarkan oleh Israel adalah bentuk genosida.
"Serangan yang dilancarkan oleh Zionis Israel adalah genosida serta perampasan hak-hak warga Palestina yang ingin sekali mendapatkan kebebasan dan kemerdekaan, seperti halnya bangsa-bangsa di negara lain," ujar Dubes Al-Shun.
Dubes Al-Shun juga menjelaskan bahwa penyerangan yang dilakukan Israel dibantu oleh negara-negara besar.
"Penyerangan Israel ini tidak dilakukan oleh Israel sendiri, melainkan terdapat pihak yang membantunya, yang dikepalai oleh Amerika Serikat dan juga negara-negara Eropa lainnya. Israel terus menerus menggempur rakyat kami dengan senjata-senjata yang diberikan oleh pihak Amerika Serikat," ungkap Dubes Al-Shun.
Dubes Al-Shun kemudian menyampaikan harapannya agar jalur distribusi bantuan dari seluruh dunia dapat dibuka melalui koridor Amman dan agar agresi dan konflik di Gaza segera berhenti.
"Akan tetapi, saya dengan ini menegaskan bahwa seluruh usaha yang dilakukan untuk menghancurkan rakyat kami oleh Zionis Israel tidak akan pernah berhasil, dan rakyat Palestina pasti akan mendapatkan kemerdekaannya, mendapatkan Kota Yerusalem kembali dan Masjid Al-Aqsa yang suci," pungkas Dubes Al-Shun.
Advertisement