Hieroglif dari Zaman Firaun Ramses III Ditemukan di Arab Saudi

Menikmati Mesir Lewat Kemegahan Piramida dan Spinx — Sejumlah wisatawan melihat bangunan Sphinx di kompleks Piramida Giza di pinggiran Ibukota Kairo, Mesir (6/12). Di kompleks ini berdiri tiga Piramid besar ditambah satu buah Sphinx. (AFP Photo/Mohamed El-Shahed)

Liputan6.com, Tayma - Para arkeolog menemukan hieroglif (hierogylph) kuno yang berasal dari zaman Firaun Ramses III. Hierogylph ini ditemukan di barat laut Kerajaan Arab Saudi.

Konten dari hieroglif itu mengungkap sejarah panjang hubungan dagang antara Mesir dan Semenanjung Arab.

Berdasarkan laporan Arab News, Kamis (26/10/2023), hieroglif itu ditemukan di bebatuan di Al-Zaynadiah, dekat oasis Tayma. Benda bersejarah itu memiliki tanda tangan kerajaan ("cartouche") dari Raja Ramses III yang berkuasa pada 1192-116 SM.

Mantan direktur dari Museum Tayma, Mohammed Al-Najm, menjelaskan bahwa tanda tangan dari Raja Ramses III itu sendiri sudah lebih dulu ditemukan pada tahun 2010.

Par arkeolog Arab Saudi menyebut penemuan hieroglif ini berad adi lokasi rute datang yang menyambung Sungai Nil dan Tayma di zaman Ramses III. Karavan dari Mesir melalui jalur ini untuk membawa barang-barang berharga dari Tayma, termasuk emas dan perak.

Ini mengindikasikan bahwa perdagangan antara kawasan Semenanjung Arab dan Mesir telah terjadi hingga lebih dari 3.000 tahun yang lalu.

Mohammed Al-Najm berkata bahwa rute dagang itu ditandai dengan adanya tanda tangan kerajaan di sumur-sumur yang berlokasi di Semenanjung Sinai dan Semenanjung Arabia.

Menurut laporan Saudi Press Agency, rute itu dimulai dari Lembah Sungai Nil dan juga melalui pelabuhan Qulzum menuju kota Suez yang memiliki kuil untuk raja Mesir.

Selain terkait dagang, inskripsi lain yang ditemukan di sekitar kawasan Tayma itu menampilkan gambaran manusia, sosok mitologi dan hewan, serta pola geometri. Al Najm berkata perlu ada penelitian lebih lanjut untuk mengetahui signifikansi arkeologis dan sejarah dari hieroglif ini.

Misteri pembangunan piramida di Mesir berhasil diungkapkan oleh seorang pensiunan tukang pos di Perancis.Adalah Norman Michel Michel,ia menghabiskan 40 tahun untuk meneliti arsitektur piramida.

2 dari 3 halaman

Jelajahi Mesir Kuno di Google Arts & Culture sebagai Kucing

Temuan Baru di Makam Kuno Mesir — Patung perunggu kucing yang ditemukan di sekitar kompleks piramida Raja Userkaf di Saqqara, Giza, Sabtu (10/11). Arkeolog Mesir menemukan 7 makam kuno zaman Firaun berisi puluhan mumi kucing dan patung-patung kayu bergambar hewan lain (KHALED DESOUKI/AFP)

Sebelumnya dilaporkan:

Di dalam budaya Mesir kuno, hewan memegang tempat penting dalam kepercayaan mereka tentang akhirat. Kucing, khususnya, dianggap sebagai simbol suci dewi Bastet, yang digambarkan dengan kepala kucing, dan merupakan Putri dari Ra, Dewa Matahari.

Orang Mesir sangat menghormati kucing sehingga mereka kadang-kadang memumikannya, baik sebagai hewan peliharaan yang disayangi, persembahan kepada para dewa, atau bahkan sebagai dewa itu sendiri.

Kini, Google Arts & Culture memperkenalkan pengalaman video game baru dengan proyek bertajuk "Return of the Cat Mummy". Di dalam permainan ini, kamu akan memainkan peran sebagai mumi kucing yang telah dibangkitkan oleh Dewi Bastet.

Misi di dalam permainan ini antara lain berpacu dengan waktu dalam mengumpulkan barang-barang penting yang diperlukan untuk perjalanan Firaun ke alam baka.

Saat kamu maju melalui lima level permainan yang imersif, kamu akan menghadapi berbagai rintangan yang terinspirasi oleh kehidupan Mesir kuno dan kepercayaan mereka, semuanya dalam waktu terbatas.

Petualangan dimulai di sungai, tempat kamu memulai pencarian dengan sembilan nyawa. Kamu mengumpulkan artefak yang diperlukan untuk upacara mumifikasi yang rumit.

Lalu, ketika kamu menavigasi tantangan permainan, kamu akan mengungkap rahasia kebiasaan penguburan Mesir kuno, mengungkap misteri tentang apa yang diperlukan untuk memastikan kebahagiaan dan kemakmuran abadi di alam baka.

3 dari 3 halaman

Cat Mummy

10 Koleksi Busana Dior Men Fall 2023 di Piramida Agung Giza, Terinspirasi Film Dune dan Langit — Rumah mode Prancis itu menampilkan koleksi Dior Men Fall 2023 setelah matahari terbenam di depan Piramida Giza, sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia. Dok/Dior.

Firaun Mesir kuno dan orang-orang berkedudukan tinggi di masa itu dimakamkan dengan banyak barang mewah. Di antara barang-barang mewah yang terkubur bersama mereka adalah furnitur berornamen, perhiasan indah, makanan, dan patung pelayan kecil yang dikenal sebagai shabtis.

Persembahan ini dimaksudkan untuk menjamin keberadaan yang nyaman dan sejahtera setelah kematian.

Selain itu, jimat suci dan buku orang mati ditempatkan di dalam atau di dekat peti mati, berfungsi sebagai panduan dan memberikan perlindungan spiritual selama perjalanan yang sulit menuju alam baka.

Tertarik untuk menjajal petualangan ini dan menyelami keajaiban Mesir kuno? Kamu dapat mencoba permainan Return of the Cat Mummy ini di laman http://g.co/ancientegypt.

Temukan kekayaan sejarah, mitologi, dan ritual peradaban kuno ini di dalam permainan ini yang menjadi pintu gerbang untuk memperluas pengetahuanmu tentang Mesir kuno, sambil menikmati pengalaman gim yang memikat dan mendidik.