Sukses

Mantan Model di AS Dilarang Naik Roller Coaster Gara-gara Payudaranya Kebesaran

Ibu lima anak itu melakukan operasi payudara pertamanya pada usia 18 tahun dan memiliki berbagai ukuran payudara selama bertahun-tahun.

Liputan6.com, Washington - Seorang mantan model di Amerika Serikat (AS) ditolak menaiki wahana roller coaster karena ukuran payudaranya yang terlalu besar. 

Dilansir laman The Mirror, Rabu  (1/11/2023), ketika itu model bernama Katie Price, sedang mengunjungi wahana bermain Chessington World of Adventures di Surrey bersama anak-anaknya. 

Berharap bisa menjajal berbagai wahana di sana, namun model yang telah menjalani operasi payudara sebanyak 16 kali itu dilarang menaiki salah satu wahana karena ukuran payudaranya yang terlalu besar, membuat sabuk pengamannya tidak dapat dikencangkan sebagaimana mestinya.

"Dia justru tertawa dan menerimanya begitu saja," ujar salah satu pengunjung yang ada di sana.

Awal tahun ini, Katie telah melakukan operasi besar untuk payudaranya dengan ambisi untuk memiliki payudara terbesar di negaranya. Usai operasi tersebut, ia mengklaim bahwa ukuran payudaranya saat ini adalah ukuran H ganda.

Soal operasi payudara yang dijalaninya, Katie dengan bangga mengakui  bahwa ia telah menjalani banyak sekali operasi.

“Faktanya, jumlah operasi payudara yang saya lakukan lebih banyak dari jumlah pacar yang pernah saya miliki,” katanya.

Bahkan, ia juga harus membuat bikini untuknya secara khusus karena tidak ada ukuran di pasaran yang sesuai untuknya.

"Saya tidak bisa membeli bikini lagi," ujar Katie. 

Ibu lima anak ini melakukan operasi payudara pertamanya pada usia 18 tahun dan memiliki berbagai ukuran payudara selama bertahun-tahun.  

Pada tahun 2015, ia juga pernah mengalami gagal operasi. Ketika itu, salah satu implannya pecah hingga membuatnya terpaksa menjalani operasi lagi untuk melepasnya.

2 dari 4 halaman

Habiskan Hampir Rp10 Miliar untuk Berbagai Operasi

Katie diketahui telah menjalani berbagai macam operasi selama bertahun-tahun termasuk 16 kali operasi payudara,  filler, botox, pengencangan wajah hingga bokong. Ia bahkan disebut-sebut telah menghabiskan 500 ribu pound sterling atau sekitar Rp9,6 miliar. 

Wanita itu juga telah menjalani operasi hidung, filler pipi dan pengencangan bibir, membuat ibunya, Amy, khawatir putrinya menderita dismorfia tubuh.

Dalam bukunya berjudul The Last Word, Amy mengatakan, "Ketika kebanyakan orang saat sedang libur atau merasa sedih, mereka mengubah warna kuku atau mewarnai rambut mereka, tapi Kate mengubah bentuk tubuhnya".

"Motivasinya bukan menarik perhatian pria. Dia melakukannya karena menurutnya, hal itu membuatnya bisa mengendalikan tubuhnya.”

Amy juga mengatakan bahwa ia telah memberitahu putrinya tentang kebiasaan buruknya itu. 

"Saya sudah mulai memperingatkan dia bahwa jika dia tidak berhati-hati, dia akan terlihat seperti pasangannya Frankenstein, tapi dia meminta saya untuk tidak menyia-nyiakan energi saya," sambungnya. 

3 dari 4 halaman

Kisah Operasi Lainnya

Dalam kisah lainnya, seorang wanita yang mengaku sebagai pemilik bibir terbesar di Inggris mengungkapkan bahwa dia hampir meninggal setelah menghabiskan belasan ribu poundsterling atau ratusan juta rupiah untuk operasi pengencangan bokong Brasil (BBL) pada Mei 2021.

Sofia Lips (27) dari Manchester mengidamkan bentuk tubuh seperti jam pasir. Karena itu, dia terbang ke Turki untuk menjalani operasi.

Namun, dia mengklaim mengalami muntah darah setelahnya dan segera kembali ke Inggris pada hari yang sama.

"Operasinya sendiri berjalan luar biasa, namun aku terbangun setelahnya dan muntah darah. Aku langsung harus pergi ke bandara karena Turki masuk zona merah akibat COVID pada Mei 2021," ujarnya.

Sofia mengisahkan bahwa ternyata tidak ada saluran air di bokongnya saat itu.

"Jadi, semua cairan menumpuk di dalam diriku. Cairan itu adalah penumpukan darah murni karena, setelah BBL, kamu dipasang saluran pembuangan setidaknya selama beberapa hari, tetapi aku terbangun tanpa apa-apa, tidak ada saluran air, tidak ada perawatan setelahnya," kata Sofia.

"Aku benar-benar sendirian selama penerbangan. Berdiri saja sudah sulit ... Begitu mendarat, aku sangat lemah dan pingsan."

4 dari 4 halaman

Tidak Kapok

Terlepas dari insiden yang disebut hampir fatal itu, Sofia mengaku tidak kapok.

Dia bahkan menegaskan bersedia mempertaruhkan nyawanya untuk mencapai apa yang dipandangnya sebagai tubuh yang sempurna.

"Saya akan melakukannya lagi dan saya berencana melakukannya segera demi mendapatkan bokong sempurna dan besar," tutur dia.

Sofia menjelaskan bahwa untuk BBL putaran kedua dia harus menambah berat badannya mengingat semua lemaknya sudah diambil pada operasi pertama.