Sukses

AS Tolak Klaim Putin bahwa Barat Mendalangi Kerusuhan Anti-Israel di Bandara Dagestan

Amerika Serikat menggambarkan pernyataan Putin sebagai retorika klasik Rusia.

Liputan6.com, Washington - Amerika Serikat (AS) menolak klaim Rusia bahwa kerusuhan anti-Israel di bandara Dagestan pada Minggu (29/10/2023), didalangi Ukraina dan Barat. Washington menyebut tuduhan itu tidak masuk akal.

Ketika ditanya tentang klaim Rusia juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby menggambarkannya sebagai "retorika klasik Rusia".

"Ketika sesuatu menjadi buruk di negara Anda, Anda menyalahkan orang lain," katanya, seperti dilansir BBC, Selasa (31/10).

"Barat tidak ada hubungannya dengan ini. Ini hanyalah kebencian, kefanatikan dan intimidasi, murni dan sederhana."

Dia juga mengatakan perbandingan antara rekaman dari bandara Dagestan dan pogrom di akhir Abad ke-19 dan awal Abad ke-20 adalah hal yang tepat". Pogrom berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti pembunuhan besar-besaran suatu bangsa, yang secara khusus dikaitkan terhadap Yahudi.

Video yang beredar luas di media sosial menunjukkan kerumunan besar orang menyerbu bandara, memaksa pintu terbuka dan keluar ke landasan pacu.

Beberapa juga terlihat menghentikan mobil di luar dan menuntut untuk melihat dokumen penumpang untuk mencari paspor Israel.

2 dari 3 halaman

Putin: AS dan Sekutunya Paling Diuntungkan

Pada Senin (31/10), Presiden Vladimir Putin mengatakan insiden di bandara Dagestan adalah bagian dari upaya untuk menyebarkan kekacauan di Rusia.

Ratusan orang menyerbu Bandara Makhachkala di Dagestan menjelang kedatangan penerbangan dari ibu kota Israel, Tel Aviv.

Banyak yang mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan slogan-slogan antisemit.

Dagestan, sebuah republik konstituen Rusia, memiliki mayoritas penduduk muslim dan insiden tersebut diperkirakan dipicu oleh kemarahan atas perang di Jalur Gaza.

Menurut pihak berwenang setempat, pasukan keamanan akhirnya berhasil mengendalikan situasi dan lebih dari 60 orang telah ditangkap.

"Peristiwa di Makhachkala tadi malam dipicu melalui jejaring sosial, tidak terkecuali dari Ukraina, melalui agen-agen layanan khusus Barat," kata Putin dalam pertemuan Dewan Keamanan Rusia yang disiarkan televisi.

"Siapa yang mengorganisir kekacauan mematikan ini dan siapa yang diuntungkan hari ini, menurut pendapat saya, sudah menjadi jelas. Elite penguasa AS saat ini dan negara-negara satelitnya adalah pihak yang paling diuntungkan dari ketidakstabilan dunia."

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menuturkan bahwa dengan latar belakang tayangan TV yang menunjukkan kengerian yang terjadi di Jalur Gaza – kematian banyak orang, anak-anak, orang tua – sangat mudah bagi musuh untuk mengambil keuntungan dan memprovokasi situasi tersebut.

Berbicara melalui saluran Telegram Morning Dagestan, Gubernur Dagestan Sergei Melikov juga mengatakan kerusuhan dipicu dari wilayah Ukraina oleh pengkhianat.

Morning Dagestan adalah saluran Islam yang menentang kendali Rusia di wilayah tersebut dan dikaitkan dengan Ilya Ponomarev, mantan anggota parlemen Rusia yang membelot ke Ukraina pada tahun 2016 dan diberikan kewarganegaraan Ukraina.

Pada Minggu, saluran tersebut menggunggah rincian penerbangan yang tiba di Makhachkala dari Tel Aviv dan mengatakan kepada para pengikutnya untuk "bertemu dengan pengunjung tak terduga".

Menyusul komentar Melikov, saluran tersebut mengunggah pernyataan yang menyebutkan bahwa mereka tidak ada hubungannya dengan Ponomarev atau Ukraina. Ponomarev mengatakan bahwa dia berhenti mendukung saluran tersebut tahun lalu, meskipun pernyataannya sendiri dalam beberapa bulan terakhir bertentangan dengan klaim tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutuk kerusuhan di bandara Dagestan.

3 dari 3 halaman

Israel Tuntut Perlindungan bagi Warganya dan Yahudi

Kementerian Kesehatan Rusia mengatakan 20 orang, termasuk sejumlah petugas polisi, menderita luka-luka dan dua orang berada dalam kondisi kritis.

Pernyataan dari kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebutkan bahwa pemerintah Israel mencermati dengan sangat serius upaya untuk menyakiti warga negara Israel dan orang-orang Yahudi dimana pun.

"Israel mengharapkan otoritas hukum Rusia untuk menjaga kesejahteraan seluruh warga Israel dan Yahudi dimana pun mereka berada dan mengambil tindakan tegas terhadap para perusuh," sebut pernyataan itu.