Sukses

Jurnalis di Pakistan Nyaris Tewas Tertembak Pria Tak Dikenal Usai Peliputan

Seorang jurnalis yang berafiliasi dengan saluran Geo TV mengalami luka ketika terjatuh dari sepeda motornya, setelah orang tak dikenal melepaskan tembakan ke arahnya.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang jurnalis yang berafiliasi dengan saluran Geo TV mengalami luka ketika terjatuh dari sepeda motornya, setelah orang tak dikenal melepaskan tembakan ke arahnya.

Insiden ini terjadi di Jalan Rawalpindi, Pakistan, dikutip dari laman Dawn, Kamis (2/11/2023).

Jurnalis bernama Yasir Shah kembali ke wilayah Kohat setelah meliput pemberitaan di seberang Sungai Indus di Punjab.

Wakil komisaris Kohat Dr Azmatullah Wazir, asisten komisaris Usman Ashraf dan SP investigasi Jameelur Rehman mengunjunginya di Rumah Sakit KDA demi menemui jurnalis tersebut.

Beruntung jurnalis tersebut tidak terluka akibat penembakan tersebut dan hanya menderita luka setelah terjatuh dari sepeda motornya.

SP Rehman mengatakan polisi telah melancarkan operasi di wilayah Gumbat tehsil untuk menangkap penyerang.

Reporter tersebut memberi tahu rekan-rekannya bahwa dia telah menyeberangi Sungai Indus bersama juru kameranya untuk meliput perjalanan.

Dia mengatakan, dua orang yang mengendarai sepeda motor melepaskan tembakan ke arah mereka begitu mereka memasuki Gumbat tehsil Kohat dari sisi Punjab.

Dia mengatakan, mereka tidak bisa mengenali para penyerang, yang menghilang dari tempat kejadian. Shah mengatakan dia dan juru kamera terjatuh dari sepeda motor.

2 dari 3 halaman

Penembakan Wartawan Kolombia dari Motor

Insiden penembakan jurnalis sebelumnya juga pernah terjadi di Kolombia tahun 2022. 

"Orang-orang bersenjata dengan sepeda motor menembak mati seorang jurnalis Kolombia," kata pihak berwenang setempat Selasa 29 November 2022 seperti dikutip dari AFP.

Kantor kejaksaan Kolombia menulis di Twitter bahwa mereka telah "mengetahui kematian jurnalis dan pemimpin sosial Wilder Alfredo Cordoba" di kota barat daya La Union.

Wali Kota La Union Fabian Echeverria mengatakan kepada AFP bahwa pria bersenjata di belakang sepeda motor telah menembak Cordoba, yang "berusia sekitar 40 tahun," tiga kali saat dia melakukan perjalanan di daerah pedesaan pada Senin 28 November 2022 sore.

Cordoba adalah direktur saluran televisi lokal yang "memublikasikan informasi yang mengkritik pemerintah daerah dan tentang ketidakamanan di wilayah tersebut di halaman Facebook-nya," tulis Colombian Foundation for Press Freedom (FLIP) di Twitter.

Organisasi tersebut mendesak pihak berwenang untuk menyelidiki karya jurnalistik Cordoba "sehubungan dengan pembunuhannya".

Echeverria telah menawarkan hadiah $4.000 atau sekitar Rp 62 juta "untuk informasi yang mengarah pada identifikasi dan penangkapan" dari mereka yang bertanggung jawab.

Kantor kejaksaan mengatakan mereka telah mengirim penyelidik ke tempat kejadian perkara (TKP) penembakan.

Menurut FLIP, kekerasan terhadap jurnalis di negara tersebut telah meningkat, dengan hampir 770 orang menjadi korban beberapa bentuk agresi pada tahun 2021.

International Press Institute mengatakan "khawatir dan sangat sedih" dengan pembunuhan keempat seorang jurnalis di Kolombia sejak Agustus.

Pada bulan Oktober, seorang jurnalis dibunuh dengan cara yang sama oleh orang-orang bersenjata yang mengendarai sepeda motor di kota utara Montelibano.

3 dari 3 halaman

Penembakan 2 Jurnalis AS Akhirnya Terkuak

Penembakan 2 jurnalis televisi Amerika Serikat pernah jadi sorotan pada 2015. Pelaku merupakan rekan sesama presenter korban.

Vester Flanagan alias Bryce William, pria yang diduga sebagai pelaku penembakan 2 jurnalis TV WDBJ 7. Pria keturunan Amerika-Afrika ini tewas bunuh diri setelah melakukan aksi penembakannya.

2 Jam setelah aksi penembakan terhadap Alison Parker yang berusia 24 tahun dan juru kamera Adam Ward 27 tahun, Flanagan sempat mengirimkan fax sebanyak 23 halaman ke kantor berita ABC News.

Dalam fax terungkap Flanagan mengalami diskriminasi rasial, pelecehan seksual, dan kekerasan di tempat bekerja. Flanagan juga dipecat dari tempatnya bekerja karena dianggap tidak bisa menyesuaikan diri.

"Ia adalah pekerja yang tak bisa menyesuaikan diri dan memiliki beberapa masalah. Kami harus memecatnya. Kami juga minta bantuan keamanan untuk mengeluarkannya dari gedung kantor. Itu lebih dari 2 tahun lalu," kata Presiden WDBJ Jeffrey Marks.

Hal inilah yang menjadi pemicu aksi nekat balas dendam saat siaran langsung tengah berjalan. Pelaku juga sempat merekam aksi berdarahnya dan memposting di laman Twitter dan Facebook.

Dalam video terekam detik-detik sebelum penembakan terjadi di pusat perbelanjaan Bridgewater Plaza di Danau Smith Mountain, Virginia sekitar pukul 06.45 pagi waktu setempat.

Korban Alison Parker --reporter stasiun televisi yang tengah siaran langsung dengan juru kamera Adam Ward, tiba-tiba dari jarak yang sangat dekat pelaku menembakkan senjata ke arah Alison yang spontan berteriak panik dan berlari. Sementara Adam terjatuh dan ditembak di tempat.

Pasca-tewasnya 2 jurnalis televisi WDBJ, karangan bunga duka tergeletak di depan kantor Stasiun TV WDBJ.