Sukses

Lilin dan Lantunan Doa dari Kedubes Palestina di Jakarta, Aksi Solidaritas Dukung Kebebasan Warga Palestina di Gaza

Sejumlah masyarakat berkumpul di halaman Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, untuk melakukan aksi solidaritas untuk mendukung warga Palestina pada Kamis malam (2/11/2023).

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah orang berkumpul di halaman Kedutaan Besar Palestina di Jakarta pada Kamis malam (2/11/2023). Mereka melakukan aksi solidaritas untuk mendukung warga Palestina yang tengah terdampak perang Israel-Hamas.

Mereka menyalakan lilin dan berdoa bersama untuk warga Palestina.

Aksi solidaritas yang digelar di Kedutaan Besar Palestina di Jakarta ini diinisiasi oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina yang tengah menghadapi konflik dengan Israel. 

Pendiri FPCI Dino Patti Djalal, Dubes Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun dan sejumlah perwakilan negara sahabat berkumpul di halaman Kedubes, menyalakan lilin dan mengheningkan cipta sejenak, mendoakan warga Palestina di Jalur Gaza.

"Pada saat kita berkumpul sekarang ini, ada anak yang sedang menangis tidak tahu apakah dia akan hidup besok, ada ibu yang menangisi kepergian suami atau anaknya, ada orang-orang di rumah sakit yang tidak lagi memiliki obat dan rumah sakitnya juga tidak berfungsi," ujar Dino Patti Djalal mengungkap kepedihan yang sedang dialami oleh warga Palestina di Gaza.

Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, mengapresiasi peran Indonesia yang selalu berpihak pada Palestina.

"Indonesia selalu bersama dengan kemerdekaan dan kebebasan, dan kami menginginkan kebebasan dan bukan kematian, kami menginginkan hidup dan merdeka dari penjajahan," tutur Dubes Al-Shun.

Pantauan Liputan6.com di lokasi, sejumlah perwakilan negara sahabat seperti Maroko, Sudan dan Kenya terlihat ikut serta dalam aksi solidaritas tersebut.

Konflik antara Israel dan Palestina telah terjadi dalam waktu yang sangat lama, menyebabkan penderitaan dan kerugian besar. Salah satu wilayah yang paling terpengaruh adalah Gaza, di mana para warganya mengalami kesulitan besar akibat terbatasnya akses ekonomi dan bantuan kemanusiaan. Pun demikian dengan konflik yang pecah pada 7 Oktober lalu.

Dengan latar belakang tersebut, aksi solidaritas ini kemudian digelar dengan harapan agar masyarakat yang hadir dapat secara kolektif mengirimkan pesan belas kasih dan solidaritas kepada rakyat Palestina di masa-masa yang mencekam ini.

2 dari 3 halaman

Panggilan Duka Anak-anak Gaza

Tak dapat dipungkiri bahwa serangan Israel di Gaza telah menelan banyak nyawa warga sipil tak bersalah, khususnya adalah anak-anak.

Salah satu mahasiswa yang berpartisipasi dalam aksi ini menyampaikan kepada Liputan6.com, tentang keprihatinannya terhadap situasi di Gaza, khususnya bagi anak-anak dan pelajar, ia mengatakan, "Saya di sini untuk memberikan dukungan saya terhadap warga Palestina. Melihat di sini kita bisa belajar dengan tenang, mendapatkan kehidupan yang layak, tetapi anak-anak di Gaza justru harus menghadapi konflik yang memilukan."

Beberapa anak muda yang hadir dalam aksi solidaritas ini menyerukan dukungan mereka terhadap warga Palestina melalui tulisan-tulisan. Mereka berharap agar suara mereka dapat menjadi bagian dari upaya untuk membawa perdamaian dan keadilan bagi rakyat Gaza yang sedang mengalami penderitaan.

3 dari 3 halaman

Cerita dari Seorang Warga Palestina

Mia Abedrabboh Screpnek, seorang wanita asal Palestina turut hadir dalam aksi tersebut, bercerita mengenai kondisi ayahnya tengah berada di Gaza. Ia menceritakan bahwa kondisi keluarganya di sana sangat buruk, pasokan bahan makanan maupun air bersih sulit mereka dapatkan.

"Saat ini adalah hari ke-10 setelah serangan menimpa, rumahnya terkena serangan. Sejak saat itu, ayah belum sempat mengganti pakaian," ujar Mia dengan meneteskan air mata.

Menurut Mia, kejadian yang dialami keluarganya memperlihatkan kepada masyarakat akan krisis kemanusiaan yang sedang dialami di Gaza.

Aksi solidaritas untuk warga Palestina ditutup dengan doa dari dua pemuka agama, yaitu Ustadz Fahmi Salim dan Pendeta Florian Simatupang. Mereka membawakan doa bagi warga Palestina dan harapan supaya konflik dapat segera berakhir.