Liputan6.com, Jakarta - Ukraina berharap Indonesia dapat segera bergabung dalam KTT Formula Perdamaian atau Peace Formula Summit, sebuah wadah diskusi untuk menemukan solusi perdamaian global. Terbaru, pertemuan tersebut diselenggarakan di Malta pada 28-29 Oktober 2023.Â
"Kami masih belum memiliki Indonesia, tapi mudah-mudahan Indonesia akan bergabung juga," kata Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin dalam pernyataan pers secara virtual, Kamis (10/11/2023).
Baca Juga
Sejauh ini, sebut Vasyl, satu-satunya negara ASEAN yang sudah bergabung dalam pertemuan tersebut adalah Thailand.Â
Advertisement
Pertemuan tersebut fokus membahas Peace Formula yang digagas Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam KTT G20 di Bali, Indonesia, tahun lalu.
"Pertama-tama, saya ingin menekankan pada satu hal, peace formula adalah rumusan universal karena seluruhnya didasarkan pada prinsip-prinsip Piagam PBB dan resolusi-resolusi yang disahkan oleh Majelis Umum PBB," ujar Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin dalam pernyataan pers secara virtual, Kamis (10/11/2023).
"Artinya perjanjian ini disahkan oleh mayoritas komunitas dunia, negara-negara di dunia. Jadi jelas bahwa perjanjian ini didedikasikan tidak hanya untuk membawa perdamaian kembali ke Ukraina, tetapi juga untuk menyelesaikan dan membantu menyelesaikan perang atau konflik di seluruh dunia," sambungnya.
Vasyl menyebut bahwa diskusi perdamaian yang diangkat dalam KTT tersebut dapat diterapkan di wilayah mana pun.
"Solusi ini bisa diterapkan di wilayah mana pun yang terkontaminasi perang atau agresi. Jadi formula perdamaian ini bisa diterapkan di mana pun, di mana pun, di sudut mana pun di dunia," kata Vasyl.
Â
Dihadiri 66 Perwakilan Negara
Dikutip Visit Ukraine, Sabtu (11/10), pertemuan Peace Formula Summit pada 28 Oktober itu mempertemukan delegasi dari 66 negara dan organisasi internasional, termasuk perwakilan dari Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
Sementara itu, Rusia tidak mengambil bagian dalam pembicaraan ini, dan para pejabat Rusia mengkritik adanya pertemuan tersebut.
Kendati  Ukraina akan menekankan peningkatan jumlah negara partisipan dalam pembicaraan tersebut. Pertemuan sebelumnya di Kopenhagen hanya dihadiri 13 peserta, dan jumlah negara yang hadir dalam pertemuan kedua di Jeddah meningkat menjadi 43 peserta.
Advertisement
Malta Jadi Tuan Rumah
Menteri Luar Negeri Malta Ian Borg menyambut baik kesempatan negaranya menjadi tuan rumah bagi pertemuan ketiga Peace Formula Summit.
"Ini adalah tanda kepercayaan terhadap peran Malta sebagai jembatan perdamaian," kata Borg dalam pidato pembukaannya, seperti dikutip Times of Malta.
Selama ini, Malta sangat vokal dalam mendukung Ukraina dalam konflik tersebut, dan Borg menegaskan kembali dukungannya dalam pertemuan itu.
"Meskipun kami negara netral, kami tidak bisa tinggal diam dalam menghadapi ketidakadilan, kekejaman dan penyalahgunaan kekuasaan di wilayah ini," kata Borg.
"Malta percaya pada multilateralisme di bawah naungan hukum internasional dan Piagam PBB."
Zelenskyy Sampaikan Hasil Pertemuan ke Jokowi
Hasil pertemuan tersebut pun turut disampaikan oleh Zelenskyy ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam komunikasi via telepon pada Kamis (9/11).Â
Dilansir dari laman resmi kepresidenan Ukraina, kedua pemimpin negara memang membahas implementasi Formula Perdamaian Ukraina itu.
Zelenskyy menyampaikan tiga keberhasilan pertemuan tingkat penasehat keamanan nasional dan penasehat politik kepala negara mengenai implementasi Formula Perdamaian dan persiapan KTT Perdamaian Global atau Global Peace Summit.
Selain itu, Volodymyr Zelenskyy mencatat bahwa meskipun ada upaya Rusia untuk menghalangi navigasi sipil di Laut Hitam, Ukraina tetap menjadi penjamin keamanan pangan global.
Lebih jauh, Zelenskyy juga mengundang Jokowi untuk bergabung dalam inisiatif kemanusiaan global "Grain from Ukraine" dan mengambil bagian dalam pertemuan puncak terkait pada bulan November.
Advertisement