Sukses

Studi: Mikroplastik Bisa Picu Pembentukan Awan dan Pengaruhi Cuaca

Penelitian terbaru menunjukkan kemungkinan bahwa mikroplastik dapat berdampak pada pola cuaca.

Liputan6.com, Jakarta - Mikroplastik semakin umum ditemukan di tempat-tempat yang tak terduga karena telah menyebar ke hampir semua aspek di Bumi. Mereka bisa ditemukan dalam air minum, makanan, udara, dan bahkan dalam aliran darah manusia.

Penelitian terbaru menunjukkan kemungkinan bahwa partikel-partikel kecil ini dapat berdampak pada pola cuaca.

Melansir dari CNN, Minggu (7/1/2024), para peneliti melaporkan bahwa mikroplastik telah terdeteksi dalam sebagian besar sampel awan yang diambil dari puncak gunung di China. Temuan tersebut dipublikasikan dalam American Chemical Society’s Environmental Science & Technology Letters.

Penelitian ini melacak perjalanan mikroplastik hingga ke titik akhirnya, dan hasilnya menemukan bahwa mereka turut berperan dalam pembentukan awan.

Lantas, apa itu mikroplastik?

Mikroplastik adalah sejenis potongan kecil plastik yang ukurannya tidak lebih besar dari lima milimeter, seukuran biji wijen. Menurut Judith Enck, kepala Beyond Plastics, sebuah kelompok yang berusaha mengurangi polusi plastik, mikroplastik tersebar di mana-mana.

"Kita dapat menemukan mikroplastik di udara yang kita hirup, di air minum kita, bahkan di dalam tubuh kita," jelas Enck kepada CNN.

Mikroplastik terbentuk ketika plastik yang lebih besar terurai, entah melalui degradasi kimia atau penguraian fisik menjadi potongan-potongan lebih kecil.

"Jika itu benda plastik, cepat atau lambat Anda akan mendapatkan mikroplastik," tambah Enck.

Semakin kecil ukuran mikroplastik, semakin mudah bagi mereka bergerak melalui siklus lingkungan, seperti siklus air, dan pada akhirnya masuk ke dalam tubuh manusia. Meskipun efeknya masih belum jelas, banyak ahli percaya bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan sepenuhnya pengaruh mikroplastik terhadap kesehatan manusia.

2 dari 4 halaman

Bagaimana Mikroplastik Dapat Memengaruhi Cuaca?

Semakin kecil ukuran mikroplastik, semakin mudah bagi mereka bergerak melalui siklus lingkungan, seperti siklus air, dan pada akhirnya masuk ke dalam tubuh manusia.

Meskipun efeknya masih belum jelas, banyak ahli percaya bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan sepenuhnya pengaruh mikroplastik terhadap kesehatan manusia.

Penulis studi menemukan bahwa mikroplastik dapat memengaruhi pembentukan awan, yang berperan penting dalam cuaca kita. Awan menghasilkan presipitasi seperti hujan atau salju, dan mereka juga memiliki kemampuan untuk memblokir sinar matahari, yang berarti bisa mendinginkan suhu.

Untuk membentuk awan, uap air perlu berubah menjadi tetes air, dan banyak tetes air perlu berkumpul untuk membentuk awan. Tetes air terbentuk saat uap air berinteraksi dengan partikel padat kecil di atmosfer, seperti debu, abu, atau garam dari laut.

3 dari 4 halaman

Peran Mikroplastik dalam Pembentukan Awan

Menurut penelitian ini, mikroplastik sekarang dapat ditambahkan ke dalam daftar partikel tersebut.

Partikel-partikel ini bersifat hidrofilik, artinya mereka tertarik pada air. Setelah tetes air pertama melekat pada mikroplastik dan partikel kecil lainnya, lebih banyak tetes air ditarik bersama-sama dan membentuk awan.

Proses tersebut mirip dengan bagaimana satu percikan kecil dapat menyulut api di seluruh lapangan, satu partikel kecil di atmosfer dapat memicu proses yang menjadi sesuatu yang jauh lebih besar.

Para penulis studi mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami sejauh mana mikroplastik mempengaruhi pembentukan awan.

Apakah konsentrasi mikroplastik yang lebih tinggi dapat menghasilkan lebih banyak awan? Apakah peningkatan awan akan membawa lebih banyak presipitasi atau kondisi yang lebih dingin? Pertanyaan-pertanyaan ini masih belum terjawab.

4 dari 4 halaman

Bagaimana Mikroplastik Masuk ke Dalam Atmosfer?

Mikroplastik cukup kecil dan ringan untuk diangkut angin dan dibawa ke dalam atmosfer.

Para peneliti menemukan sampel mikroplastik di udara di atas Gunung Tai di China dan menggunakan model komputer untuk merekonstruksi perjalanan partikel tersebut hingga sampai di sana. Model-model tersebut menunjukkan bahwa aliran udara dari kota-kota padat penduduk di daratan China menjadi sumber utama mikroplastik.

Hal tersebut menunjukkan bahwa mikroplastik yang terbentuk di permukaan tanah dapat terangkat dan dibawa ke jarak yang jauh.

Secara umum, lebih banyak mikroplastik ditemukan di kota-kota daripada di daerah pedesaan karena kepadatan populasi yang lebih tinggi seringkali menyebabkan permintaan lebih tinggi untuk produk plastik.

Namun, menurut Judith Enck, daerah pedesaan sekarang cepat mengejar ketertinggalan dalam produksi mikroplastik.

Video Terkini