Liputan6.com, Qingdao - Sedikitnya 44 orang di China tewas dalam sebuah ledakan setelah pipa minyak yang bocor terbakar di Kota Qingdao, demikian dilaporkan media negara.
Xinhua mengutip pejabat yang mengatakan bahwa pekerja sedang mencoba memperbaiki pipa pada saat ledakan Jumat, 22 November 2013 itu terjadi.
Baca Juga
Melansir dari BBC, gambar-gambar dari lokasi menunjukkan pecahan beton dan asap hitam membesar. Lebih dari 100 petugas pemadam kebakaran terlibat dalam memadamkan api.
Advertisement
Pipa ini dimiliki oleh Sinopec, perusahaan kilang minyak terbesar China.
Ledakan itu terjadi beberapa jam setelah kebocoran terdeteksi pada Jumat pagi, kata pemerintah Qingdao di mikroblog resminya.
"Kami akan menyelidiki insiden ini dengan tanggung jawab dan memberikan laporan tepat waktu," kata Sinopec dalam pernyataan yang dikutip oleh kantor berita Associated Press.
Seorang pria yang dikutip oleh Xinhua mengatakan bahwa dia hanya pernah melihat sesuatu yang serupa dengan ledakan tersebut "di film bencana".
Otoritas telah menyingkirkan kemungkinan terorisme namun menyatakan bahwa kejadian ini masih dalam penyelidikan.
Korresponden mengatakan bahwa ledakan itu merusak jalan, membalikkan mobil, dan mengeluarkan asap hitam tebal di kota pesisir timur tersebut.
Laporan menyebutkan bahwa jumlah korban tewas bisa bertambah, setidaknya 136 orang terluka.
Karena lokasi ledakan pagi Jumat itu dekat dengan pantai, penghalang telah dipasang untuk mencegah minyak bocor ke laut, demikian dilaporkan.
Ledakan Besar Guncang Paris Prancis, 37 Orang Terluka
Kejadian ledakan pernah terjadi juga di bulan Juni 2023.
Tiga puluh tujuh orang terluka, dengan empat di antaranya menderita luka serius, setelah ledakan besar menguncang pusat Kota Paris, Prancis.
Ledakan terjadi di sebuah gedung yang menampung sekolah desain dan pusat sistem pendidikan Katolik di Rue Saint-Jacques. Dua orang setidaknya dianggap hilang dan petugas darurat dilaporkan masih melakukan pencarian di antara reruntuhan dengan bantuan anjing pelacak.
Menurut saksi, ada bau gas yang menyengat sebelum ledakan.
Jaksa Paris Laure Beccuau mengatakan setelah tiba di tempat kejadian bahwa pemeriksaan awal rekaman kamera menunjukkan ledakan terjadi di dalam gedung, yang berada di sebelah Gereja Val de Grace.
Namun, pihak berwenang mengatakan penyebab ledakan yang memicu kebakaran itu belum ditentukan.
"Bangunan itu awalnya dilalap api, tetapi kobaran api kemudian dapat dikendalikan," kata kepala polisi Paris Laurent Nunez seperti dilansir BBC, Kamis (22/6/2023).
Daerah tersebut telah ditutup dan Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin telah berada di tempat kejadian.
Dia mengatakan anjing pelacak telah mengidentifikasi di mana korban lebih lanjut dapat ditemukan di bawah reruntuhan.
Advertisement
Ledakan di Gudang Kembang Api Thailand Tewaskan 9 Orang
Bergeser ke bulan Juli 2023, kejadian ledakan kembali terjadi.
Ledakan hebat terjadi di sebuah gudang penyimpanan kembang api di selatan Thailand, Sabtu (29/7), menewaskan sembilan orang dan melukai lebih dari 100 orang lainnya, kata seorang pejabat senior. Sejumlah rumah yang berada di sekitar pabrik juga rata dengan tanah atau rusak akibat ledakan tersebut.
Ledakan yang terjadi di Kota Sungai Kolok di perbatasan Provinsi Narathiwat diduga disebabkan oleh kegiatan pengelasan saat pekerjaan konstruksi di gedung tersebut, dikutip daro VOA Indonesia, Minggu (30/7/2023).
“Sebuah gudang yang menyimpan kembang api di Sungai Kolok meledak sore ini. Angka korban terakhir adalah sembilan tewas dan 115 terluka,” kata Gubernur Narathiwat Sanan Pongaksorn kepada kantor berita AFP.
“Kebakaran sudah dikendalikan. Investigasi awal mengindikasikan penyebabnya adalah kesalahan teknis dalam proses pengelasan baja karena gedung sedang dalam pembangunan,” imbuhnya.
Ledakan juga meluluhlantakkan wilayah yang cukup luas di sekitar gudang. Tayangan media setempat menunjukkan gumpalan besar asap membubung ke udara dan sejumlah toko, rumah-rumah dan kendaraan rusak berat oleh kuatnya ledakan. Beberapa bangunan tampak terbakar dan banyak bangunan lainnya atapnya terlempar.
Sejumlah media melaporkan jumlah korban tewas mencapai 10 orang, tetapi angka itu tidak bisa dikonfirmasi.
Foto-foto AFP dari lokasi menunjukkan bangunan gudang sudah menjadi puing-puing dan rangka-rangka besi.
26 Orang Tewas Akibat Kebakaran di Gedung Perkantoran China
Yang baru-baru ini terjadi, di bulan November 2023.
Sedikitnya 26 orang tewas akibat kebakaran yang melanda sebuah gedung perkantoran di China utara.
Kebakaran gedung empat lantai di Kota Luliang, provinsi Shanxi terjadi sekitar pukul 07.00 waktu setempat pada Kamis (16/11/2023).
Dilansir BBC, Kamis (16/11), dari puluhan orang yang dievakuasi dari Gedung Bersama Industri Batubara Yongju, 63 orang dilarikan ke rumah sakit.
Video yang diposting di platform media sosial Tiongkok, Weibo menunjukkan api dan asap tebal keluar dari gedung tersebut.
Kebakaran terjadi di provinsi yang merupakan penghasil batu bara terbesar di negara tersebut.
Presiden China Xi Jinping telah menginstruksikan agar "risiko tersembunyi" di industri-industri utama diselidiki.
Xi, yang saat ini berada di San Francisco untuk menghadiri KTT APEC, juga meminta pihak berwenang untuk menjaga kehidupan dan harta benda masyarakat, serta stabilitas sosial.
Advertisement