Sukses

Hubungan Iran-Arab Saudi Membaik, Dubes Mohammad Boroujerdi: Satu-satunya Cara Kerja Sama

Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi menilai bahwa hubungan negaranya dengan Arab Saudi akan terus terjalin dengan kerja sama dan menjunjung nilai persahabatan.

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi menilai bahwa hubungan negaranya dengan Arab Saudi akan terus terjalin dengan kerja sama dan menjunjung nilai persahabatan.

"Antara Iran dan Arab Saudi tidak ada jalan lain selain kerja sama dan persahabatan, hal ini diketahui oleh kedua belah pihak," kata Dubes Boroujerdi dalam wawancara khusus bersama Liputan6.com, Kamis (17/11/2023).

"Hubungan antara kedua negara sepanjang sejarah kita punya hubungan yang baik, hanya saja dalam beberapa perkembangan diikutcampuri oleh pihak asing sehingga menyebabkan ketegangan."

Menurut Dubes Boroujerdi satu-satunya adalah menjalankan hubungan yang baik dan akhir-akhir ini kedua belah pihak berhasil untuk menyelesaikan beberapa isu yang jadi perbedaan.

Hubungan keduanya membaik ditandai dengan kunjungan presiden Ebrahim Raisi ke Arab Saudi setelah 11 tahun retak.

"Ini menjadi kunjungan pertamanya setelah 11 tahun. Ini menjadi babak baru bagi kedua negara, tentu saja kedua belah pihak menginginkan kerjasama yang baik."

Puncak dari hal tersebut adalah pengambilan posisi bersama antara Iran dan Arab Saudi, berkaitan dengan posisi yang sama, yaitu mengatasi masalah rezim Zionis Israel terhadap Palestina.

"Dan kedua belah pihak berdiri di posisi yang sama atas perlunya menghentikan tindakan genosida, perlunya mengambil tindakan untuk menghentikan penindasan hingga penghapusan ras. Pendekatan ini membuat saya gembira menyaksikan bahwa dunia Islam secara seragam mengambil posisi tersebut," kata Dubes Boroujerdi.

2 dari 3 halaman

Komitmen Iran Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA)

Bicara soal isu dalam negeri lainnya, Dubes Mohammad Boroujerdi menyebut Iran menandatangani kesepakatan multinasional dengan berbagai negara yang disebutkan sebagai kesepakatan 5+1 atau JCPOA.

"Tentu saja dalam JCPOA ini Iran bersama dengan tiga negara dari Eropa, China, Rusia, dan Amerika Serikat, menandatangani sebuah perjanjian yang membawa komitmen bagi kedua belah pihak. Dan Iran telah melakukan komitmennya secara 100%, dan IAEA dalam berbagai laporannya telah memverifikasi kepatuhan Iran," kata Dubes Boroujerdi.

"Setelah Amerika Serikat di era kepresidenan Donald Trump keluar dari kesepakatan secara ilegal dan secara sepihak, kami berharap negara eropa yang menjadi bagian dari kesepakatan ini terus melanjutkan komitmen mereka. Namun yang terjadi mereka tidak patuh dengan komitmen mereka terhadap JCPOA."

"Pada akhirnya Iran mengambil keputusan untuk mengakhiri pemenuhan komitmen secara sepihak. Dalam hal ini Iran terus bekerjasama dengan IAEA."

 

3 dari 3 halaman

Mohammed Boroujerdi: Iran Tak Pernah Tinggalkan Meja Perundingan

Meski begitu Dubes Boroujerdi menekankan bahwa Iran tidak pernah meninggalkan meja perundingan.

"Kami terus berada di meja perundingan dan mengharapkan kehadiran dari pihak-pihak lain yang meninggalkan meja perundingan, dan kami menyatakan kesiapan kami apabila semua pihak memenuhi komitmen mereka secara penuh dan bertanggung jawab atas JCPOA," katanya.

"Kami juga bersedia untuk memenuhi komitmen dan menerima berbagai pengawasan, tanggung jawab, serta komitmen berdasarkan apa yang disepakati dengan JCPOA."