Sukses

Al-Qaeda Dituding Dalang Pengeboman di Riyadh

Pemerintah Arab Saudi menuduh jaringan Al-Qaeda berada di belakang serangan bom mobil di permukiman warga asing di Riyadh. Jumlah korban pasti masih simpang siur.

Liputan6.com, Riyadh: Pengebom permukiman warga asing di Kota Riyadh, Arab Saudi, masih tanda tanya. Pemerintah negara kaya minyak ini menuding jaringan Al-Qaeda sebagai dalang serangan bom mobil pada Senin malam kemarin. Menteri Dalam Negeri Arab Saudi Pangeran Nayef mengatakan, ledakan itu berasal dari bom bunuh diri. Dia menghubungkan insiden ini dengan 19 warga Arab simpatisan Al-Qaeda yang kini tengah diburu polisi Arab Saudi. Demikian diungkapkan Nayef di Riyadh, Selasa (13/5).

Memang, hubungan Arab Saudi dengan Amerika Serikat sempat terganggu setelah serangan 11 September 2001 di New York. Pasalnya, teror yang dilancarkan dengan menabrakkan pesawat ke Gedung Kembar World Trade Center itu diperkirakan melibatkan beberapa warga Arab Saudi yang setia pada jaringan Al-Qaeda dan Osama bin Laden. Apalagi, kelompok tersebut mendesak agar pasukan AS meninggalkan Tanah Arab, terutama Arab Saudi yang menjadi lokasi situs tersuci umat Islam. Pada 1 Mei silam, AS juga memperingatkan warganya agar jangan pergi ke Arab Saudi. Sebab, intelijen Paman Sam mencium kemungkinan serangan Al-Qaeda.

Sementara itu, jumlah korban yang tewas dan luka-luka belum diketahui pasti. Kantor Berita Reuters menyebutkan jumlah korban ledakan bom mobil tersebut masih simpang siur. AS dan Australia serta Arab Saudi menyebutkan angka korban yang relatif berbeda. AS misalnya mengatakan sepuluh warganya menjadi korban. Australia menyatakan 10 orang tewas dalam serangan itu, seorang di antaranya warga Australia. Seorang warga Arab Saudi juga dilaporkan tewas.

Sedangkan, lokasi bekas ledakan tampak hancur berantakan. Sejumlah saksi mata mendengar sedikitnya tiga ledakam di sekitar permukiman Gharnata, Ishbiliya, dan Cordoba di Riyadh [baca: Tiga Ledakan Mengguncang Permukiman Asing di Riyadh]. Tadi siang, dilaporkan seorang tewas dan jumlah korban yang terluka mencapai 60 orang. Sebanyak 40 korban di antaranya adalah warga AS [baca: Menlu AS Mengecam Pengeboman Riyadh].(TNA/Uri)
    Video Terkini