Liputan6.com, Washington - Mantan Ibu Negara Amerika Serikat (AS) Rosalynn Carter meninggal di usia 96 tahun pada Minggu (19/11/2023). Dia merupakan istri dari Presiden ke-39 AS Jimmy Carter.
Carter Center mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa Rosalynn Carter meninggal dalam damai saat didampingi keluarga di sisinya.
Pada Jumat (17/11), pihak keluarga mengumumkan bahwa Rosalynn Carter mulai menjalani hospice care di kediamannya di Plains, Georgia, dan menghabiskan waktu bersama suaminya yang berusia 99 tahun. Jimmy Carter sendiri telah menjalani perawatan serupa sejak Februari.
Advertisement
Hospice care adalah perawatan khusus bagi pasien, di mana tujuannya bukan lagi untuk menyembuhkan melainkan memperhatikan kualitas hidup sebelum pasien meninggal.
Rosalynn Carter didiagnosis menderita demensia pada Mei.
Jimmy dan Rosalynn Carter merayakan ulang tahun pernikahan mereka ke-77 pada Juli, di mana keduanya tercatat sebagai pasangan presiden-ibu negara yang paling lama terikat pernikahan.
"Rosalynn adalah mitra setara saya dalam segala hal yang pernah saya capai," kata Jimmy Carter dalam pernyataannya.
"Dia memberi saya bimbingan dan dorongan yang bijaksana ketika saya membutuhkannya. Selama Rosalynn ada di dunia ini, saya selalu tahu seseorang mencintai dan mendukung saya."
Penuh Kasih
Rosalynn Carter lahir pada 18 Agustus 1927 dengan nama lengkap Eleanor Rosalynn Smith.
Dia menikah dengan Jimmy Carter pada 7 Juli 1946 dan mereka kemudian memiliki empat anak.
Salah seorang anak mereka, Chip, menggambarkan sosok ibunya penuh kasih, ibu negara yang luar biasa, dan seorang yang sangat berperikemanusiaan.
"Dia akan sangat dirindukan tidak hanya oleh keluarga kami tetapi juga oleh banyak orang yang memiliki layanan kesehatan mental yang lebih baik dan akses terhadap sumber daya untuk perawatan saat ini," ujar dia.
Rosalynn Carter meninggalkan 11 cucu dan 14 cicit. Dia kehilangan seorang cucu pada tahun 2015.
Advertisement
Fokus pada Kesehatan Mental
Ketika suaminya memulai karier politiknya pada tahun 1960an – sebagai senator, gubernur Negara Bagian Georgia, dan kemudian presiden – Rosalynn Carter fokus pada peningkatan kesadaran kesehatan mental dan mengurangi stigma yang melekat pada orang-orang dengan penyakit mental.
Sebagai istri dari gubernur Georgia saat itu, dia adalah anggota komisi untuk meningkatkan layanan bagi orang yang sakit jiwa dan sebagai ibu negara AS dia menjadi ketua kehormatan Komisi Kesehatan Mental, yang merupakan kunci dari disahkannya undang-undang tahun 1980 yang membantu mendanai pusat kesehatan mental setempat.
Setelah meninggalkan Gedung Putih, dia dan suaminya mendirikan Carter Center pada tahun 1982, di mana dia melanjutkan pekerjaan advokasinya untuk kesehatan mental, imunisasi anak usia dini, dan tujuan kemanusiaan lainnya.
Membangun Harapan
Pasangan Jimmy dan Rosalynn Carter juga merupakan tokoh penting dalam badan amal Habitat For Humanity, yang membantu membangun rumah bagi keluarga yang membutuhkan.
Mereka mendapat pengakuan atas kerja kemanusiaan mereka pada tahun 2002 ketika Jimmy Carter dianugerahi Nobel Perdamaian.
Dalam wawancara tahun 2013 dengan jaringan TV AS C-SPAN, Rosalynn Carter mengatakan, "Saya berharap warisan kami terus berlanjut ... karena Carter Center telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita.
Dan moto kami adalah mengobarkan perdamaian, melawan penyakit, dan membangun harapan. Dan saya berharap bahwa saya telah memberikan kontribusi terhadap masalah kesehatan mental dan membantu sedikit meningkatkan kehidupan orang-orang yang hidup dengan penyakit mental."
Advertisement