Sukses

Unik, Wanita AS Punya 2 Rahim dan Kini Mengandung Bayi di Tiap Rahimnya

Seorang wanita mengalami kondisi langka yakni memiliki rahim ganda. Kini, ia tengah mengandung bayi perempuan di masing-masing rahimnya tersebut.

Liputan6.com, Montgomery - Seorang wanita di Alabama, Amerika Serikat (AS) Kelsey Hatcher (32 tahun), terlahir dengan kondisi yang langka yakni memiliki rahim ganda. Kini, Kelsey dikabarkan tengah mengandung bayi perempuan di masing-masing rahimnya tersebut. Unik!

Kondisi wanita Amerika Serikat ini merupakan kelainan rahim yang dikenal sebagai uterus didelphys. Demikian sebagaimana dilansir dari NDTV, Senin (20/11/2023).

"Ketika saya menyampaikan kabar ini kepada suami, reaksinya awalnya skeptis," kata Kelsey Hatcher dalam wawancara dengan NBC

"Dia berkata, 'Kamu berbohong,' dan saya berkata, 'Tidak, saya tidak berbohong,'" tambahnya.

Keberadaan kedua bayi dalam kandungan Nyonya Hatcher diketahui setelah ia melakukan USG pertama. 

Sebelumnya, pasangan suami istri tersebut telah memiliki tiga anak yang berusia 7, 4, dan 2 tahun.

Nyonya Hatcher kemudian menggambarkan bagaimana ia terkejut dengan kabar kehamilannya dalam wawancara dengan Today.com.

"Kami sudah selesai memiliki anak secara biologis. Dan ketika saya mengetahui bahwa saya hamil, saya berpikir, 'Ya ampun,'" tuturnya.

"Begitu dia memindahkan tongkat USG ke perut saya, saya berkata, 'Ya ampun, masih ada satu lagi. Ya ampun.' Dia berkata, 'Ya! Ada,'" kata Kelsey Hatcher. 

"Saya syok total dan berpikir – entahlah, dua sampai tiga minggu, saya dan suami hanya tertawa," tambah wanita tersebut.

Kondisi yang dialami wanita Alabama ini diklasifikasikan sebagai kehamilan dengan risiko tinggi. Hal ini menyebabkan dibutuhkan perawatan dan perencanaan ekstra untuknya.

Kedua bayi dalam rahim Nyonya Hatcher pun dikabarkan dapat lahir dengan selisih beberapa jam bahkan hari, mengingat adanya kemungkinan bahwa kontraksi dimulai pada waktu yang berbeda di setiap rahim.

Ibu dari ketiga anak ini berencana akan melahirkan secara alami dengan alasan pemulihannya yang lebih cepat. Meski begitu, potensi komplikasi saat proses persalinan tetap ada sehingga penting untuk diperlukan pemantauan yang hati-hati.

2 dari 4 halaman

Risiko Caesar dan Laporan Penelitian

Seorang spesialis kebidanan dan ginekologi di Rumah Sakit Universitas Alabama, Dokter Richard Davis menyampaikan risiko operasi caesar dalam kasus ini.

"Operasi caesar sedikit lebih berisiko dari biasanya karena Anda harus membuat sayatan di setiap rahim. Itu berarti dua sayatan dan kehilangan banyak darah," ungkapnya.

"Saya telah menangani beberapa wanita yang memiliki rahim ganda, dan seringkali mereka melakukannya dengan baik, tetapi saya belum pernah menangani seorang wanita yang memiliki bayi kembar di setiap tanduk (rahim)-nya," kata Dr Davis.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh National Library of Medicine dengan melibatkan hampir 90.000 wanita menunjukkan bahwa sekitar 5,5% dari populasi umum memiliki kelainan rahim. 

Persentase penelitian tersebut menunjukkan angka yang meningkat pada wanita infertil (8%), wanita dengan riwayat keguguran (13,3%), dan secara signifikan lebih tinggi pada wanita yang pernah mengalami keguguran dan infertilitas (24,5%).

Dalam populasi umum, kelainan rahim yang paling umum disebut uterus arkuata (3,9%), dan kejadiannya tidak meningkat pada kelompok risiko tinggi. Namun, pada populasi berisiko tinggi, kelainan berbeda yang disebut uterus bersepta menjadi yang paling umum terjadi.

3 dari 4 halaman

Operasi Menggunakan Robot, Anak Ini Lahir dari Rahim Transplantasi

Jika di Alabama ada wanita yang memiliki dua rahim sekaligus, di negara lain seorang wanita harus melakukan transplantasi rahim untuk melahirkan anak. Melansir dari media Mirror, Sabtu (10/6/2023) seorang anak lahir dari rahim yang ditransplantasikan, yang diangkat dan ditanamkan menggunakan operasi robot.

Anak laki-laki itu, dengan berat sekitar tiga kg, lahir dengan operasi caesar terencana dua minggu lebih awal. Dikabarkan bahwa kedua ibu anak dan pendonor organ, yang merupakan kerabat, baik-baik saja.

Tim peneliti terkemuka dunia di University of Gothenburg, Swedia, mengoperasi kedua wanita tersebut sepenuhnya melalui operasi lubang kunci dengan bantuan robot, yang berarti operasi tanpa harus membuat sayatan besar di kulit.

Pendonor melepaskan rahimnya dan diangkat melalui vagina, sementara organ tersebut dimasukkan ke dalam panggul penerima melalui sayatan kecil sebelum ditempelkan ke vagina dan jaringan di sekitarnya.

Transplantasi rahim ini terjadi pada Oktober 2021 di Rumah Sakit Universitas Sahlgrenska.

Manfaat Operasi Pakai Robot

Pembedahan memakai robot itu jauh lebih tidak invasif, mengurangi risiko infeksi dan pendarahan, dan memungkinkan pasien untuk bangkit pulih kembali lebih cepat.

Selengkapnya klik disini...

4 dari 4 halaman

Alami Kejadian Langka, Wanita Ini Hamil Dua Kali dalam Sebulan Akibat Superfetasi

Kejadian kehamilan unik juga dialami oleh wanita lain. Seorang wanita mengalami sebuah kondisi yang menyebabkan kehamilan ganda atau hamil kembar. 

Seperti melansir dari New York Post, kisah seorang wanita yang hamil dua kali dalam sebulan ini benar adanya. Wanita bernama Sophie Small yang selama hamil menyadari ia mengandung anak kembar. Namun penelitian yang dilakukan mengungkap bahwa wanita 30 tahun itu mengalami kehamilan ganda. Mengejutkan bahwa dua anak di dalam rahimnya terbentuk dari dua kehamilan.

Sophie Small melahirkan putri Holly dan Darcy pada Agustus 2020 lalu. Bahkan kedua anaknya tumbuh secara normal meski pihak pelayan kesehatan dibuat bingung dengan ukuran bayi yang berbeda. Sophie Small mengalami fenomena Superfetasi sangat jarang terjadi pada manusia sehingga hanya ada sekitar 10 kasus yang dikonfirmasi.

Berikut Liputan6.com merangkum kisah wanita yang hamil dua kali dalam satu bulan melansir dari New York Post, Rabu (24/5/2023).

Umur Bayi Berbeda Meskipun Lahir Bersamaan

Saat masa kelahirannya, Darcy ditimbang dengan berat 4 pon, 2 ons. Sedangkan Holly yang lahir kedua memiliki berat 6 pon, 1 ons. 

Selengkapnya klik disini...

Video Terkini