Liputan6.com, Najaf: Pemimpin besar Syiah Irak yang baru pulang dari pengasingan, Ayatulah Muhammad Baqir Al Hakim berjanji akan membangun Irak sesuai hati nurani rakyat. Dia mengaku, hendak menjadikan Irak sebagai negara demokratis Islam. Visi tersebut diutarakan Baqir Al Hakim ketika berziarah ke makam menantu Nabi Muhammad SAW, Imam Ali bin Abu Thalib di Najaf, baru-baru ini.
Di samping kedua rencana tersebut, Al Hakim juga akan memperhatikan beragam faktor di Irak pasca-Saddam Hussein. Di antaranya mengenai keberadaan kaum Suni, pendukung monarki, warga Kurdi, dan penduduk Irak dari pengungsian. Untuk itu, pria berjanggut panjang putih ini mengatakan tak hendak meniru sistem negara Iran yang lebih mengutamakan kepentingan kaum Syiah.
Ambisi Al Hakim ini patut dicermati oleh lawan-lawan politiknya. Sebab, sejak keluar dari persembunyiannya selama 23 tahun di Iran, Pemimipin Dewan Tertinggi Revolusi Irak ini telah menjadi orang paling populer untuk menggantikan Saddam. Dan, kesempatan itu sangat terbuka lebar. Sebab, 60 persen rakyat Irak adalah pengikut setia syiah [baca: Pemimpin Besar Kaum Syiah Irak Pulang Kampung].(ICH/Nlg)
Di samping kedua rencana tersebut, Al Hakim juga akan memperhatikan beragam faktor di Irak pasca-Saddam Hussein. Di antaranya mengenai keberadaan kaum Suni, pendukung monarki, warga Kurdi, dan penduduk Irak dari pengungsian. Untuk itu, pria berjanggut panjang putih ini mengatakan tak hendak meniru sistem negara Iran yang lebih mengutamakan kepentingan kaum Syiah.
Ambisi Al Hakim ini patut dicermati oleh lawan-lawan politiknya. Sebab, sejak keluar dari persembunyiannya selama 23 tahun di Iran, Pemimipin Dewan Tertinggi Revolusi Irak ini telah menjadi orang paling populer untuk menggantikan Saddam. Dan, kesempatan itu sangat terbuka lebar. Sebab, 60 persen rakyat Irak adalah pengikut setia syiah [baca: Pemimpin Besar Kaum Syiah Irak Pulang Kampung].(ICH/Nlg)