Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kembali blunder saat berpidato. Kali ini, presiden berusia 81 tahu itu bingung antara Taylor Swift dan Britney Spears.Â
Salah ucap Joe Biden tersebut viral di media sosial. Ia saat itu sedang bercanda di acara Thanksgiving di Gedung Putih, yakni ketika menerima ayam kalkun yang terpilih untuk dibawa ke Gedung Putih.Â
Baca Juga
Kedua ayam tersebut bernama Liberty dan Bell. Presiden Biden lantas bercanda bahwa sulit bagi ayam kalkun untuk terpilih dan dipersembahkan ke presiden, bahkan lebih sulit ketimbang mendapatkan tiket konser.Â
Advertisement
Untuk bisa ke sini, Liberty dan Bell harus mengalahkan rintangan berat dan kompetisi. Mereka harus bekerja keras, menunjukkan kesabaran, dan mau berpergian ribuan mil. Kamu bisa bilang ini lebih sulit untuk mendapatkan tiket ke tur Renaissance, atau, atau, atau tur Britney. Dia sedang di Brazil. Dia di sana. Agak hangat di Brazil sekarang," ujar Presiden AS Joe Biden dalam video yang ditayangkan AP, dikutip Rabu (22/11/2023).
Renaissance merupakan tur Beyonce, sementara yang saat ini sedang konser di Brazil adalah Taylor Swift, bukan Britney Spears.Â
Rilis resmi dari situs Gedung Putih juga telah memastikan bahwa Presiden Biden salah bicara. Gedung Putih merilis transkrip pidato Biden, namun nama Britney dicoret dan ada keterangan nama Taylor Swift di dalam kurung.
Ini bukan pertama kalinya Biden kebingungan saat bicara di depan umum sejak ia menjadi presiden. Sebelumnya saat pidato, Presiden Joe Biden juga pernah memanggil-manggil nama anggota DPR AS yang sudah meninggal.
Fans Taylor Swift Nekat Berkemah Berbulan-bulan di Luar Stadion demi Posisi Nonton Terbaik di Konser Eras Tour Argentina
Para penggemar Taylor Swift nekat tidur di tenda selama berbulan-bulan menjelang konser Eras Tour di Argentina, 9–11 November 2023. Dilansir dari New York Post, Senin, 6 November 2023, fans berat Swift yang dipanggil Swifties tersebut berkemah di dekat Stadion River Plate, Buenos Aires, dengan harapan bisa mendapat tempat terbaik untuk menonton idolanya.
Antrean yang mengular untuk mendapatkan merchandise Swift di perhentian tur sebelumnya tidak ada artinya dibandingkan dengan penantian ini. "Kami sudah berada di tenda ini selama lima bulan," seorang penggemar berusia 21 tahun, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada Pitchfork.
Dia mengakui bahwa orangtuanya tidak mengetahui hal ini. Ia mengantre sambil berkuliah dan bekerja paruh waktu. Penggemar tersebut mengaku kepada orangtuanya bahwa ia hanya mengunjungi seorang teman di dekat stadion tersebut. Penggemar itu tidak sendirian, sejumlah tenda berjejer di trotoar mirip seperti perkemahan saat masa liburan.
Salah satu penggemar bernama Carmen mengatakan dia menghabiskan 300 jam, atau lebih dari 12 hari, tidur di luar saat mengantre. Penyelenggara perkemahan ini terus memastikan para peserta harus berusia di atas 18 tahun.
Tiket untuk Eras Tour yang ditunggu-tunggu ini sangat sedikit, terlepas dari pemberhentian turnya. Penggemar yang kurang beruntung dan tidak menerima izin membeli tiket pada masa pra-penjualan, terpaksa harus membayar ratusan, bahkan ribuan dolar agar mendapatkan kursi penonton.Â
Advertisement
Menonton Lebih Dekat dengan Panggung
Bagi mereka yang hanya memiliki floor tickets yang jauh dari panggung untuk pertunjukan minggu depan, taruhannya tidak pernah setinggi ini untuk melihat bintang pop favorit. Semakin awal Swifties mengambil tempat di barisan tenda, semakin besar peluang mereka untuk mendapatkan tempat di dekat panggung.
Penggemar tidak diwajibkan untuk tinggal di tenda sepanjang hari agar tidak disela pengantre lain. Pihak penyelenggara hanya mewajibkan tidur satu malam penuh dan minimal 60 jam per bulan di tenda agar tetap bisa mengatre.Â
Jika Swifties tidak dapat diam di tenda tetapi tidak ingin kehilangan tempat pada antrean, mereka dapat meminta bantuan penggemar berat musik pop, yaitu Debora dan Sofia, yang memiliki akun sosial media X yang didedikasikan untuk berkemah di luar konser dan menyediakan layanan menunggu antrean konser untuk orang lain.
Mereka akan membebankan biaya perjalanan dan biaya layanan kepada pelanggan yang berminat, dengan total sekitar 700 peso Argentina atau sekitar Rp30 ribu, menurut perkiraan dari Pitchfork. Harga tersebut berdasarkan mata uang Argentina yang saat ini menderita hiperinflasi.
Layanan Berkemah
Layanan berkemah itu akan menguntungkan para Swifties yang harus kehilangan lebih dari sekadar waktu atau rasa sakit karena tidur di atas trotoar semen. Para penggemar yang berkemah juga sering mendapatkan cemoohan, ketika seseorang melintasi perkemahan tersebut. Mereka melontarkan pertanyaan, seperti "Apakah kamu bekerja?", "Apakah kamu belajar," atau "Apakah kamu mandi?"
"Saya sudah berkemah sendiri sejak pertunjukan One Direction di Stadion Vélez Sarsfield pada tahun 2014," kata Sofia kepada seorang reporter. "Setelah menyaksikan hasil yang baik atas usaha saya dari pertunjukan ke pertunjukan, saya terus melakukannya dan mulai membantu orang lain di awal tahun ini," jelasnya.
Kurang dari seminggu sebelum pertunjukan Eras Tour pertama di Boenos Aires, para penggemar dipenuhi antisipasi. Walaupun begitu, mereka mengatakan bahwa merasakan sedikit kesedihan karena rasa senang di perkemahan akan segera berakhir.
"Saya tidak menyukai gagasan bahwa hanya ada sedikit waktu tersisa," kata Carmen. "Harinya akan tiba dan lalu apa? Apa yang akan saya lakukan dengan begitu banyak waktu di rumah, karena sekarang saya tidak perlu membuat gelang persahabatan sepanjang hari di dalam tenda? Kembali menjadi orang normal?"
Advertisement