Liputan6.com, Jakarta - Saksofonis jazz berbakat, Tom van der Zaal, membawa kehadiran energi musik lintas genre ke Indonesia, melalui serangkaian penampilan yang memukau.
Dengan gaya musik yang mengalun liris, mengakar, dan penuh semangat, Tom van der Zaal Quartet mencari keterkaitan artistik melalui pengaruh musik klasik, jazz, serta musik Brazil.
Baca Juga
Melansir dari siaran tertulis pada Selasa, 21 November 2023, Tom van der Zaal, yang meraih gelar masternya dengan predikat istimewa dari Royal Conservatory di Den Haag, menjelaskan bahwa tur ini merupakan perjalanan musik yang merefleksikan berbagai aliran yang mempengaruhi karyanya.
Advertisement
Lahir dan dibesarkan dalam keluarga musisi di Belanda, latar belakang musik yang luas serta pengetahuannya telah membentuknya menjadi musisi yang menggabungkan elemen tradisional jazz dengan nuansa yang lebih segar.
Bersama Tom van der Zaal Quartet, ia dan bandnya mempersembahkan musik dari album terbaru berjudul 'Sketchbook of Dreams', hasil kreasi yang dimulai saat pandemi dengan aransemen orkestra alat musik gesek, menggantikan jadwal tur yang terpaksa dibatalkan.
“Ini adalah perjalanan musik yang mewakili berbagai aliran musik yang mempengaruhi (musik saya). Untuk tur Indonesia ini, saya akan tampil bersama band saya sebagai Tom van der Zaal Quartet, membawakan musik dari album terbaru saya Sketchbook of Dreams”, ujar Tom van der Zaal.
Tur di Indonesia menampilkan Tom van der Zaal Quartet, dengan Tom van der Zaal di saksofon alto, Karel Boehlee di piano, Matheus Nicolaiewsky di double bass, dan Sander Smeets di drum.
Mereka telah menggelar salah satu pertunjukannya di Indonesia, yaitu tampil di acara jazz ternama Ngayogjazz di Yogyakarta pada 18 November 2023, dan akan tampil di Erasmus Huis Jakarta pada 22 November 2023, dan Taman Budaya Jambi pada 24 November 2023.
Dapat Berkolaborasi Langsung dengan Musisi Jazz Indonesia
Nicolaas de Regt, Direktur Erasmus Huis, menyambut gembira kehadiran Tom van der Zaal Quartet di Indonesia, menggarisbawahi perjalanan artistik mereka yang telah menginspirasi.
“Kami sangat senang menyambut Tom van der Zaal Quartet di Erasmus Huis dan membawa mereka tampil berkeliling Indonesia, pertama di festival jazz yang inspiratif Ngayogjazz dan juga ke Taman Budaya Jambi. Dua tahun lalu kita bisa melihat pertunjukan mereka di e-rasmus huis, program daring (online) selama pandemi. Penampilan mereka diiringi oleh orkestra instrumen gesek (strings) dan berkolaborasi dengan Rubah di Selatan. Tahun ini, Tom van der Zaal Quartet dan Rubah di Selatan dapat bertemu secara langsung dan tampil bersama di Ngayogjazz,” kata Nicolaas de Regt.
Dua tahun lalu, penampilan mereka di program daring Erasmus Huis diiringi orkestra instrumen gesek dan kolaborasi dengan Rubah di Selatan. Kali ini, kesempatan untuk bertemu langsung dan berkolaborasi di Ngayogjazz menjadi momen istimewa.
Advertisement
Sekilas Tentang Erasmus Huis
Erasmus Huis merupakan pusat kebudayaan Belanda di Jakarta, telah membangun reputasi sebagai tempat yang bersemangat, terbuka, dan berjiwa muda.
Fokusnya pada seni pertunjukan, pameran, serta program residensi memungkinkan terjalinnya kolaborasi antara seniman Indonesia dan Belanda.
Erasmus Huis bukan hanya mendorong hubungan antara Belanda dan Indonesia, tetapi juga menekankan inklusivitas dan pertukaran ide, pengalaman, serta pengetahuan tanpa batasan apapun, menjadikannya tempat pertemuan bagi semua kalangan.
Konser Henk Kraaijeveld Quintet, Grup Musik Jazz Asal Belanda Pukau Penonton Indonesia di Erasmus Huis
Ini bukan kali pertama Erasmus Huis menyelenggarakan pertunjukan musik jazz, sebelumnya ada grup jazz Henk Kraaijeveld juga pernah hadir di Pusat Kebudayaan Belanda tersebut.
Pada Selasa, 1 Agustus 2023, pukul 19.30, di Erasmus Huis, Jakarta, telah berlangsung konser Henk Kraaijeveld, penyanyi dan penulis lagu jazz ternama asal Belanda.
Ia hadir bersama band jazznya yang terdiri dari pianis dan penulis lagu Daan Herweg, pemain bas Thomas Pol, pemain drum Roberto Pistolesi, dan pemain saksofon Yoran Aarssen.
"Saya sangat senang berada di Indonesia, ini adalah kali kedua saya berkunjung ke sini. Semuanya luar biasa, orang-orangnya baik, dan makanannya enak. Saya berharap bisa menghibur serta berbagi pengalaman baru, menikmati keindahan musik bersama penonton," ujar Kraaijeveld kepada Liputan6.com.
"Saya sangat senang banyak orang datang, terutama ini kali pertama saya tampil dengan band ini di Jakarta. Fakta ini membuat saya sangat terharu dan tak sabar untuk tampil," pemusik asal Belanda itu.
Konser ini menampilkan lagu-lagu dari album terbarunya, "Patches of the Sky," termasuk sebuah lagunya yang bercerita tentang kisah cinta Saidjah dan Adinda yang tragis, diambil dari novel terkenal “Max Havelaar” karya penulis Belanda, Multatuli.
Tak hanya itu, Kraaijeveld dan band juga menampilkan beberapa penampilan spesial, seperti lagu "Tersiksa Lagi" karya Rafika Duri dan lagu anak legendaris, "Burung Kakak Tua".
Konser ini merupakan upaya dari Erasmus Huis untuk memperkenalkan band dan musik Belanda ke masyarakat Indonesia. Dan acara ini menjadi penutup dari keseluruhan 3 konser Henk Kraaijeveld yang diadakan oleh Erasmus Huis, yang sebelumnya sudah dilaksanakan di Jazz Gunung Bromo pada 21 Juli 2023 dan di Rumah Adat Melayu Pontianak pada 25 Juli 2023.
Advertisement