Sukses

Menlu Retno Marsudi: 3 WNI Relawan RS Indonesia di Gaza Masih Hilang Kontak

Menlu Retno saat ini tengah berada di London, Inggris, setelah sebelumnya berkunjung ke Moskow, Rusia, dan Beijing, China. Lawatan ke negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB ini bertujuan untuk menggalang dukungan bagi terwujudnya gencatan senjata dalam perang Hamas Vs Israel di Gaza.

Liputan6.com, London - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi mengonfirmasi bahwa kontak langsung dengan tiga Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Jalur Gaza masih terputus.

"Sampai saat ini, kontak langsung dengan tiga WNI yang bekerja sebagai relawan di Rumah Sakit Indonesia di Gaza masih belum dapat dilakukan," demikian pernyataan Menlu Retno, seperti dikutip dari pernyataannya yang diterima Liputan6.com pada Rabu (22/11/2023).

"Informasi yang kita peroleh dari berbagai lembaga PBB dan berbagai pihak yang berada di Gaza juga masih sangat minim. Kami akan terus berikhtiar secara maksimal."

Kabar serupa telah diungkapkan Menlu Retno pada Senin (20/11).

"Hingga saat ini, Kementerian Luar Negeri RI masih hilang kontak dengan tiga WNI yang menjadi relawan di Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Saya sendiri telah menghubungi UNRWA di Gaza untuk menanyakan situasi RS Indonesia dan memperoleh jawaban bahwa UNRWA juga tidak dapat melakukan kontak dengan siapapun di RS Indonesia saat ini," tutur Menlu Retno pada Senin.

"Saya juga sudah berusaha menghubungi WHO dan Palang Merah Internasional, namun belum mendapatkan jawaban. Saya akan terus berusaha untuk menghubungi berbagai pihak, guna memperoleh informasi terkait Rumah Sakit Indonesia dan keselamatan tiga WNI tersebut. Koordinasi dengan MER-C Jakarta juga terus kita lakukan. Dan mari kita doakan agar mereka selamat dan selalu diberi perlindungan Allah SWT."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Galang Dukungan untuk Gencatan Senjata

Menlu Retno sendiri saat ini tengah berada di London, Inggris, setelah sebelumnya berkunjung ke Moskow, Rusia, dan Beijing, China. Lawatan ke negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB ini bertujuan untuk menggalang dukungan bagi terwujudnya gencatan senjata dalam perang Hamas Vs Israel di Gaza.

"Saya baru saja mendarat di London dari Moskow, bersama dengan menlu Arab Saudi, Yordania, Mesir, dan Palestina. Kami akan melakukan pertemuan dengan Secretary David Cameroon mengenai Gaza. Dan siangnya setelah pertemuan, kami akan langsung terbang ke Paris untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Emmanuel Macron mengenai isu yang sama," ungkap Menlu Retno.

Menlu Retno dan koleganya berada di Moskow selama kurang lebih empat jam. Pertemuan dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov, sebut Menlu Retno, berlangsung hangat dan terbuka.

Dalam pertemuan tersebut, menlu Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) kembali menyampaikan kutukan terhadap apa yang dilakukan oleh Israel terhadap Gaza.

"Saya dalam pertemuan menyampaikan bahwa alasan Israel bahwa apa yang dilakukan saat ini merupakan 'self defence' sangat tidak dapat diterima," tegas Menlu Retno.

"Pertama, karena alasan tersebut tidak dapat dipakai oleh penjajah seperti Israel. Kedua, alasan self defence tidak dapat dijadikan 'a licence to kill civilian', tidak dapat dijadikan alasan untuk membunuh masyarakat sipil dan menyerang fasilitas sipil."

3 dari 3 halaman

Implementasi KTT Bersama OKI-Liga Arab

Rusia, ungkap Menlu Retno, menyambut baik kunjungan para menlu OKI yang merupakan implementasi dari KTT Bersama OKI-Liga Arab yang dilakukan di Riyadh pada 11 November 2023 dengan tujuan menghentikan kekejaman di Gaza dan melancarkan bantuan kemanusiaan. Menurut Menlu Retno, Rusia juga sepakat dengan butir-butir yang ada di dalam resolusi KTT OKI-Liga Arab.

"Kami menyampaikan pentingnya semua negara melihat secara jernih isu Gaza dan mengambil sikap yang adil. Sangat urgen untuk segera mengambil tindakan agar kekerasan dapat dihentikan, gencatan senjata dapat terwujud, dan bantuan kemanusian dapat diberikan secara lancar atau unhindered. Untuk itu diperlukan dukungan dari banyak negara, terutama negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB termasuk Rusia," ujar Menlu Retno.

Menlu Retno menambahkan, "Penyerangan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia juga dibahas dalam pertemuan. Dibahas pula mengenai upaya menyusun langkah strategis guna mewujudkan two state solution, termasuk kemungkinan penyelenggaraan Konferensi Internasional tentang perdamaian di Palestina."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.