Sukses

Piala Dunia Pungut Sampah 2023: Tim Inggris Jadi Juara di Jepang

Memungut sampah ternyata bisa jadi olahraga di Jepang.

Liputan6.com, Tokyo - Memungut sampah ternyata bisa jadi olahraga yang kompetitif di Jepang. Event unik itu digelar oleh SpoGOMI pada Selasa (21/11). 

Tim dari berbagai negara ikut berlomba memungut sampah di area Tokyo. Ada juga tim dari Indonesia yang ikut serta. 

Dilaporkan Kyodo, Rabu (22/11/2023), ini merupakan piala dunia SpoGOMI pertama yang digelar. Kegiatan yang didukung Uniqlo ini diikuti oleh 21 tim dari berbagai negara.

Masing-masing tim beranggotakan tiga orang. Mereka membersihkan sampah di distrik Shibuya dan Omotesando. Pemenang ditentukan dengan berat sampah dan jenisnya. 

Totalnya ada 548 kilogram sampah yang berhasil dikumpulkan. Acara ditayangkan di video berjudul SPOGOMI WORLD CUP 2023 FINAL STAGE di YouTube.

Tiga pemenangnya adalah tim Inggris, kemudian Jepang, dan Italia.

<p>SPOGOMI WORLD CUP: Piala Dunia pungut sampah di Jepang. Pemenang adalah tim Inggris, Jepang, dan Italia. Dok: Video YouTube SPOGOMI WORLD CUP 2023 FINAL STAGE</p>

Akun Instagram @spogomi_Indonesia menampilkan tiga peserta wanita yang ikut kegiatan positif ini. Ajang piala dunia ini juga diramaikan oleh para cosplayer asli Jepang.

Tim tuan rumah mengaku agak kecewa karena kalah pada lomba perdana ini. Tetapi, mereka berharap kegiatan ini bisa menginspirasi orang-orang di berbagai negara.

"Ini membuat frustasi karena kami ingin memenangkan event ini," ujar Tomoe Takashi, anggota tim Jepang dari Prefektur Niigata. "Tetapi saya harap orang-orang di seluruh dunia akan tertarik pada isu-isu lingkungan."

SpoGOMI adalah kombinasi kata bahasa Inggris "sport" dan bahasa Jepang "gomi" (sampah). 

Rencananya, piala dunia SpoGOMI kedua akan digelar lagi di Tokyo pada 2025 mendatang.

2 dari 2 halaman

Coldplay Berikan Donasi Sebuah Kapal Pembersih Sampah untuk Sungai Cisadane

Grup band Coldplay merayakan kesuksesan konser mereka di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada 15 November dengan lebih dari sekadar penampilan.

Chris Martin dan para anggota band tak hanya menghadirkan hiburan musik, tapi juga menitikberatkan perhatian pada pelestarian lingkungan.

Selain melarang pengunjung membawa plastik ke area konser, Coldplay juga melakukan aksi nyata dengan mendonasikan sebuah kapal pembersih sampah, yang dikenal sebagai Interceptor, untuk Sungai Cisadane di Jawa Barat.

Langkah ini terungkap melalui unggahan resmi akun The Ocean Cleanup yang menyampaikan apresiasi atas kontribusi mereka.

"Kembali lagi, Coldplay memberikan dukungan bagi misi The Ocean Cleanup dalam upaya penyelamatan lautan dari ancaman pencemaran plastik dengan pengenalan Interceptor kedua mereka, diberi nama Neon Moon II," tulis akun The Ocean Cleanup dikutip Minggu (19/11).

Interceptor ini diharapkan dapat membantu membersihkan sungai Cisadane dari limbah plastik yang menjadi masalah serius. Coldplay, tidak hanya kali ini saja, sebelumnya juga telah terlibat dalam berbagai inisiatif lingkungan.

Chris Martin sebelumnya telah mengungkapkan komitmen bandnya terhadap lingkungan di lokasi tur konser mereka.

"Visi kami adalah mewujudkan konser tanpa menggunakan plastik sekali pakai, yang sebagian besar ditenagai oleh energi surya," ucapnya.