Sukses

Royal Canadian Air Force Kunjungi Indonesia, Bawa Misi Strategi Indo-Pasifik Kanada hingga Perkuat Pertahanan 2 Negara

Royal Canadian Air Force (RCAF) atau Angkatan Udara Kerajaan Kanada singgah di Jakarta pada Rabu 22 November 2023 sore.

Liputan6.com, Jakarta - Royal Canadian Air Force (RCAF) atau Angkatan Udara Kerajaan Kanada singgah di Jakarta pada Rabu 22 November 2023 sore. Salah satu tujuan kedatangan unit tersebut, menyorot pentingnya hubungan bilateral dengan Indonesia di bidang pertahanan.

Brigadir Jenderal, Direktur Jenderal Intelijen dan Perencanaan, John Vass beserta kru tiba dan mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat militer CP-140 Aurora milik Royal Canadian Air Force (RCAF). Sejumlah pihak menyambut kedatangan ini termasuk Atase Pertahanan Kanada, Kolonel Stewart Taylor, Komandan Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Destianto Nugroho, dan Kepala Dinas Lanud Halim Perdanakusuma Kolonel Penerbang Puguh Yulianto.

Kunjungan yang dijadwalkan akan berlangsung hingga 25 November mendatang ini juga merupakan bagian dari Strategi Indo-Pasifik yang telah dicanangkan oleh pemerintah Kanada.

"Hari ini adalah salah satu (dari) banyak kegiatan yang baru-baru ini dilakukan oleh rekan angkatan bersenjata Kanada yang telah dilakukan dengan Indonesia," kata Atase Pertahanan Kanada, Kolonel Stewart Taylor pada kesempatan yang sama. 

Sebelumnya, militer Kanada juga menggelar kunjungan kapal His Majesty’s Canadian Ship (HMCS) Montréal di Surabaya pada bulan Juli, Sulawesi, dan pelatihan supergroup shield di Jawa Timur pada bulan September. Hal ini dipaparkan oleh Stewart Taylor.

Sejumlah keterlibatan tingkat tinggi pun sempat dilakukan oleh militer Kanada. "Hal ini juga melibatkan peningkatan kapasitas di bawah program militer dan kerja sama militer kami yang telah melibatkan lebih dari 550 anggota Tentara Nasional Indonesia sejak 2005," jelas Kolonel Stewart Taylor.

"Kegiatan-kegiatan ini menunjukkan kemajuan dan keberhasilan yang telah kami capai selama setahun terakhir dalam memperkuat kemitraan kami dalam Indonesia dan Kanada untuk mewujudkan Strategi Indo-Pasifik," pungkas Kolonel Stewart Taylor.

2 dari 4 halaman

Komitmen Kanada dengan Indonesia

Sebagai bagian dari wilayah Indo-Pasifik, Kanada terus menunjukkan komitmennya dalam menjalin hubungan dengan Indonesia.

"Jika Anda melihat kunjungan yang kami lakukan di sini dalam setahun terakhir, kami baru saja melakukan (kunjungan) dua kapal dalam setahun terakhir. Di sini kami mengadakan kunjungan pesawat ke sini. Kini kami melanjutkan program pelatihan tempur dan kerja sama militer kami dan ini merupakan sinyal keberhasilan yang semakin besar," kata Atase Pertahanan Kanada Kolonel Stewart Taylor.

Sejumlah kunjungan militer Kanada di Indonesia tersebut diiringi dengan dialog antara para pemangku kepentingan yang berperan dalam keberhasilan hubungan bilateral antara kedua negara.

"Fakta bahwa kami telah melakukan sejumlah kunjungan tingkat tinggi di sini, dan antara pejabat senior kami terlibat dalam dialog dan diskusi untuk memastikan transparansi, sehingga membangun kepercayaan dan hubungan," kata Kolonel Stewart Taylor.

"Jadi semua hal ini adalah contoh nyata bagaimana hubungan kita telah berkembang, dan benar-benar pencapaian yang telah kita raih hingga akhir tahun ini," tambahnya.

3 dari 4 halaman

Kanada dalam Strategi Indo-Pasifik

Kunjungan AU Kerajaan Kanada ini selain membangun hubungan bilateral di bidang pertahanan dengan Indonesia, memiliki tujuan utama yakni untuk mewujudkan Strategi Indo-Pasifik yang telah diresmikan pada 27 November 2022. 

"Kanada berkomitmen untuk memperkuat penyediaan pengadaan militer di kawasan untuk menyediakan keamanan, stabilitas Indo-Pasifik yang inklusif, bebas, dan terbuka," tutur Stewart Taylor pada acara yang sama.

"Strategi ini didukung juga dengan investasi sebesar $2,3 miliar (Rp25 triliun) dalam pendanaan baru untuk digunakan di masa depan," demikian pemaparan dari Brigjen John Vass. 

Dalam konteks tersebut, Kanada berkomitmen untuk memperkuat kehadiran militer mereka di kawasan Indo-Pasifik dengan meningkatkan hubungan pertahanan dan keamanan dengan mitra-mitra utama mereka.

Brigjen John Vass juga menjelaskan bahwa Kanada kini "memperluas upaya pengembangan kapasitas untuk meningkatkan partisipasi dalam latihan militer di seluruh kawasan," sebagai upaya mencapai tujuan tersebut.

4 dari 4 halaman

Sekilas Mengenai Pesawat Militer CP-140 Aurora Kanada

Kunjungan Brigjen John Vass beserta kru di Indonesia menggunakan Pesawat CP-140 Aurora Kanada.

CP-140 adalah pesawat patroli jarak jauh yang digunakan untuk berbagai jenis misi baik di darat maupun air sebagaimana dikutip dari pernyataan tertulis resmi Kedubes Kanada, Rabu (22/11/2023).

Pesawat ini juga memiliki sejumlah peran penting yakni diantaranya manajemen operasi, intelijen maritim dan darat, pengawasan, dan pengintaian, serta pencarian dan penyelamatan. 

Aurora yang mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma ini juga dapat membantu lembaga pemerintah lainnya untuk memerangi penangkapan ikan ilegal, polusi, perdagangan narkoba, dan lainnya.

Pesawat milik RCAF atau Angkatan Udara Kerajaan Kanada ini dirancang untuk mampu mengudara sejauh 7.400 km dengan maksimum kecepatan 750 km/jam.

Tak hanya itu, ukurannya pun relatif besar yakni memiliki berat sekitar 64 kg, tinggi pesawat 10 meter dengan lebar 35 meter. Bagian sayap pesawat yang dilengkapi baling-baling pada masing-masing sisi dengan lebar sekitar 30 meter.