Sukses

Vatikan Perdana Buka Tur Situs Pemakaman Kuno Bawah Tanah untuk Umum, Penguburan Era Romawi Kuno

Vatikan baru-baru ini membuka akses ke bagian baru dari situs pemakaman bawah tanah bersejarahnya, memberikan kesempatan pertama bagi publik untuk menjelajahi Necropolis Via Triumphalis. Pengunjung dapat melihat gambaran bagaimana penguburan pada era Romawi kuno.

Liputan6.com, Vatikan - Vatikan baru-baru ini membuka akses ke bagian baru dari situs pemakaman bawah tanah bersejarahnya, memberikan kesempatan pertama bagi publik untuk menjelajahi Necropolis Via Triumphalis. 

Dilansir New York Post, Kamis (7/2/2023), kini melalui tur berpemandu yang dimulai dari gerbang Santa Rosa di Piazza Risorgimento, pengunjung dapat melihat gambaran bagaimana penguburan pada era Romawi kuno.

Sejak awal bulan November ini, jaringan museum Vatikan memperkenalkan pengalaman tur berpemandu yang diberi judul "Life and Death in the Rome of the Caesars" atau dalam Bahasa Indonesia adalah "Hidup dan Mati di Roma Para Kaisar."

Tur tersebut membawa para pengunjung ke dalam area pemakaman kuno. 

Necropolis atau yang sering disebut sebagai "kota orang mati" dibangun pada abad keempat Masehi. Situs bersejarah ini mencakup sisa-sisa dari era "budak" dan "orang merdeka," serta "pengrajin kota Roma."

Menurut pakar Museum Vatikan, Leonardo Di Blasi, akses ke kuburan ini memberikan wawasan yang luar biasa tentang kehidupan orang Romawi kuno sebagaimana yang telah ia jelaskan pada Euro News.

Terdapat petunjuk mengenai gaya hidup pada saat itu yang tercermin melalui benda-benda pemakaman, gambaran kehidupan dulu, serta penggambaran budaya lainnya pada masa itu di tengah altar dan kuburan.

"Kita mulai belajar tentang orang-orang yang tidak kita kenal, khususnya tentang ritual yang tampaknya lebih berkaitan dengan keluarga, lingkungan, kota, atau tradisi pribadi dibandingkan dengan agama resmi," ungkap Leonardo Di Blasi.

Temuan tersebut melibatkan bantuan situs arkeologi yang memiliki luas lebih dari 10.000 kaki persegi atau setara 929 meter persegi.

Selain itu, sebagian kuburan pertama kali ditemukan pada tahun 1956 sebagai hasil dari penggalian yang terkait dengan Vatikan. Sementara temuan lebih lanjut secara tidak sengaja ditemukan pada tahun 2003 saat pembangunan tempat parkir di wilayah tersebut. 

Meskipun sejak tahun 2014, sebagian dari pemakaman kuno ini dapat dikunjungi oleh masyarakat, penambahan pintu masuk baru dengan penyediaan tur terorganisir ini menjadi langkah signifikan dalam memberikan akses lebih luas kepada masyarakat.

2 dari 4 halaman

Ruang Pribadi Ratu Terakhir Prancis Marie Antoinette di Istana Versailles Kembali Dibuka untuk Umum

Tempat bersejarah yang dibuka untuk umum lainnya adalah ruang pribadi ratu terakhir Prancis, Marie Antoinette. Ruang tersebut tersembunyi di balik pintu rahasia di kamar tidurnya di Istana Versailles dan kembali dibuka untuk umum pada Selasa (27/6/2023), setelah mengalami renovasi besar-besaran dan ditutup untuk publik selama lima tahun.

Pembukaan kembali kamar pribadi tersembunyi, tempat Marie Antoinette bermain dengan anak-anaknya dan menerima kunjungan teman-temannya, itu menjadi tahap akhir dari proyek yang menandai peringatan 400 tahun Istana Versailles tahun ini.

Marie Antoinette yang merupakan seorang bangsawan Austria, berusia 14 tahun ketika tiba di Prancis untuk menikahi Louis XVI. Dia disebut mulai mendekorasi dan melengkapi kamar pribadinya tidak lama setelah menjadi ratu pada tahun 1774 dan berlanjut hingga 1788.

Tuntutan Marie Antoinette untuk mengubah ruangan dan ketidaksabarannya akan penyelesaian pengerjaan dikabarkan telah memicu kemarahan kepala arsitek raja, Ange-Jacques Gabriel.

"Butuh kegigihan para kurator di Chateau de Versailles selama bertahun-tahun untuk mengembalikan citra sempurna ini kepada kita dan menyatukan hubungan antara kehidupan publik dan pribadi ratu," kata presiden Versailles Catherine Pegard seperti dilansir The Guardian, Selasa (27/6/2023).

Selengkapnya klik disini...

3 dari 4 halaman

2 Istana Bersejarah Jepang Dibuka untuk Umum, Menginap Mewah Dibanderol Rp124 Juta Per Malam

Tempat bersejarah lainnya yang turut dibuka untuk umum adalah kedua istana yang terletak di Jepang. Pembukaannya untuk umum ini dikatakan sebagai imbas pandemi COVID-19 kala itu.

"Pandemi telah memberikan dampak besar terhadap pariwisata di Jepang, terutama di daerah pedesaan yang sangat bergantung pada pariwisata dan memiliki sedikit sumber pendapatan lain," ungkap Naomi Mano, pendiri dan CEO agensi akomodasi dan manajemen acara berbasis di Jepang, Luxurique. 

"Ini mendorong pemerintah untuk mengambil peluang besar ketika pariwisata mulai pulih. Pemerintah memberikan dana hibah kepada tempat-tempat unik seperti istana, kuil, taman ala Jepang, dan taman nasional."

Hal ini berarti sepasang istana yang mengesankan dan bersejarah, yang sebelumnya tidak diizinkan untuk tamu menginap semalam, kini telah siap menerima tamu. 

Salah satu istana tua, Istana Ozu, terletak di Prefektur Ehime di pulau Shikoku, Jepang bagian selatan. 

Melansir dari Robb Report, Sabtu (19/8/2023), karena tidak mendapatkan pendapatan stabil dari kunjungan harian, istana itu kini dibuka kembali sebagai hotel yang bisa disewa secara keseluruhan hampir segera setelah pembatasan pandemi dimulai, meskipun wisatawan sulit sampai ke sana, mengingat Jepang baru membuka perbatasannya pada akhir tahun 2022 lalu.

Selengkapnya klik disini...

4 dari 4 halaman

Althorp House Rumah Masa Kecil Putri Diana Disewakan, Berapa Harga Sewanya?

Rumah masa kecil Putri Diana yang bersejarah pun kini juga dibuka untuk disewakan kepada masyarakat umum. Pengunjung dapat merasakan secara langsung suasana rumah mendiang bangsawan Kerajaan Inggris tersebut setelah menyewa di situs Airbnb. Namun, para tamu dikabarkan dilarang mengunjungi makam sang putri.

Sosok bergelar Putri Wales ini dibesarkan di Althorp House yang terdaftar sebagai Kelas I di Northamptonshire Barat. Dahulu, ia tinggal bersama kedua kakak perempuannya yakni Lady Sarah dan Lady Jane, serta adik laki-lakinya Earl Charles Spencer.

Althorp House dibangun pada tahun 1688 dan merupakan rumah leluhur keluarga Spencer. Kini, rumah itu disewakan oleh Earl Spencer melalui layanan Elysian Estates. Meski begitu belum diketahui tarif untuk menginap di sana, tetapi ditaksir para tamu akan ditarik "puluhan ribu pound sterling hanya untuk satu malam menginap di mansion", yang berkapasitas 54 orang.

Para tamu, dalam brosur iklannya, ditawarkan beberapa tingkatan pelayanan, privasi, dan kemewahan yang diklaim dapat menyaingi properti terbaik di dunia. 

Selengkapnya klik disini...