Liputan6.com, Jakarta - Generasi Z kini semakin menunjukkan tingkat kesadaran yang tinggi terhadap kebersihan. Hal ini tercermin dalam hasil berbagai survei.Â
Dilansir New York Post, Minggu (3/12/2023), hasil survei terbaru yang melibatkan lebih dari 1.000 para remaja usia kuliah mengungkapkan bahwa 45 persen dari mereka mengaku "sangat sadar akan kuman."
Baca Juga
Sebanyak 47 persen mengatakan bahwa mereka mencuci tangan lima hingga sepuluh kali sehari. Sementara sepertiganya yakni 32 persen dari Generasi Z menyatakan bahwa mereka mencuci tangan antara 11 dan 20 kali setiap hari. Dari hasil tersebut, diperkirakan bahwa mereka mencuci tangan satu kali setiap jam.
Advertisement
Angka ini menyoroti pergeseran kebiasaan kebersihan yang kemungkinan besar dipicu oleh rutinitas kebersihan saat pandemi. Rutinitas tersebut kini berubah menjadi kebiasaan yang mendarah daging.Â
Bahkan tak hanya sebatas cuci tangan, sebanyak 31 persen Gen Z dari survei yang dilakukan College Rover melaporkan bahwa mereka mengganti seprai seminggu sekali atau lebih.
Gen Z melakukan perilaku menjaga kebersihan tersebut tidak hanya pada diri sendiri. Mereka berharap orang lain juga dapat mengikuti gaya hidup bersih yang telah dilakukannya. Hal ini dapat dilihat dalam data bahwa hampir tiga dari setiap 10 mahasiswa melaporkan teman sekamar mereka ke penasihat residen (RA) karena masalah kebersihan.
Perilaku ini didasari oleh salah satunya adalah kondisi kamar asrama kampus, kafetaria, kamar mandi, dan laboratorium yang cenderung menjadi tempat menjijikkan.
Meja makan di kantin perguruan tinggi, misalnya, disebut dalam laporan tersebut mengandung 60.000 kali lipat lebih banyak bakteri dibandingkan dudukan toilet rumah tangga pada umumnya.Â
Kondisi Kebersihan di Kampus
Jika meja makan kantin memiliki begitu banyak bakteri, kondisi kebersihan ruang cuci kampus dikabarkan jauh lebih buruk. Terdapat lebih dari 30 juta bakteri membentuk koloni dalam tempat tersebut. Perlu dicatat bahwa penelitian ini terbatas hanya pada data bakteri dan belum mencakup virus.
Sementara itu, fakta lainnya adalah satu dari empat mahasiswa dalam survei mengaku pernah menemukan kondom bekas di kampus ataupun di asrama.
"Kampus perguruan tinggi adalah tempat berkembang biaknya bakteri," kata Bill Townsend, pendiri dan CEO College Rover kepada The Post.
"Ini pertama kalinya ribuan orang tinggal sendirian, tanpa ada yang membersihkannya. Tanpa kebiasaan higienis yang terus-menerus, kuman dapat berkembang dengan cepat," tambahnya.
Kasus terparah dalam hal melanggar aturan kebersihan yang dituturkan mahasiswa ada beragam yakni diantaranya tidak membersihkan cairan tubuh, tidak menutup mulut ketika bersin atau batuk, tidak mandi secara rutin, dan tidak mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi.
Advertisement
Eksperimen Sains Ini Tunjukkan Tempat Paling Kotor di Dapur, Jangan Kaget!
Membahas kampus sebagai tempat kotor yang menyimpan banyak bakteri, ternyata dapur juga merupakan salah satu tempat terkotor di rumah Anda. Maka dari itu, bijak untuk tetap menjaga kebersihan saat sedang memasak.
Sebagai contoh, lap dapur bisa menjadi lebih menjijikan dari kaos kaki bekas pakai. Namun menurut penelitian baru, satu-satunya lokasi yang paling banyak ditemukan kuman di dapur adalah sesuatu yang tidak terduga: toples bumbu.
Dilansir Mental Floss, Sabtu (24/2/2023), sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Food Protection dan ditugaskan oleh Departemen Pertanian AS meneliti resiko terbesar kontaminasi silang di dapur selama persiapan makan. Dalam percobaan yang melibatkan 371 peserta, penulis penelitian menggunakan organisme yang tidak berbahaya, bakteriofag MS2, dan memasukkannya ke dalam roti kalkun mentah. Mereka mengarahkan subjek untuk menyiapkan burger kalkun menggunakan roti dan beberapa selada yang sudah dikemas sebelumnya, lalu menunggu hasil kontaminasi terungkap.
4 Makna Psikologis yang Terungkap dari Tingkat Kebersihan Seseorang
Membahas kebersihan, ternyata hal tersebut dapat menggambarkan pribadi dan kebiasaan orang. Biasanya, seseorang yang rumahnya berantakan itu identik dengan jorok. Namun tahukah Anda bahwa ahli mengatakan tak semuanya rumah berantakan menggambarkan bahwa orang itu sepenuhnya jorok.
Tingkat kebersihan ini juga mampu menggambarkan kepribadian seseorang. Mulai dari tingkat kebersihan di kamar mandi atau di ruang kerja.
Seperti dikutip dari laman Brightside.me, Senin (22/4/2019), berikut 4 tingkat kebersihan seseorang yang menggambarkan kepribadian mereka:
1. Makna Sering Menyimpan Sampah dalam Laci
Pada pandangan pertama, apartemen atau kamar seseorang mungkin tampak sempurna. Lantai yang bersih, buku-buku yang tertata rapi, wallpaper yang sesuai, dan lain-lainnya.
Namun, sudahkah Anda melihat laci yang ada di tempat tinggal teman Anda. Bisa jadi isinya tidak serapi yang Anda lihat di bagian-bagian sebelumnya. Bisa jadi pula ada banyak sampah atau benda tak jelas yang disimpan di sana.
Advertisement