Sukses

Pesawat Militer AS Berpenumpang 8 Orang Jatuh di Lepas Pantai Jepang, Penjaga Pantai Gelar Operasi Pencarian

Sebuah pesawat militer AS dengan delapan prajurit di dalamnya jatuh pada Rabu (29/11/2023) di lepas pantai Jepang.

Liputan6.com, Yakushima - Sebuah pesawat militer AS dengan delapan prajurit di dalamnya jatuh pada Rabu (29/11/2023) di lepas pantai Jepang.

Para pejabat Jepang mengatakan CV-22 Osprey dari pangkalan udara Yokota di Tokyo, jatuh di Pulau Yakushima, di selatan pulau utama paling selatan Jepang, Kyushu.

Penyiar berita Jepang NHK mengatakan pesawat Osprey berusaha mendarat di bandara Yakushima. Outlet berita tersebut menambahkan bahwa pesawat itu terbakar.

Laporan BBC menyebutkan bahwa misi penyelamatan telah dikerahkan.

Osprey merupakan pesawat yang dapat berfungsi sebagai helikopter dan pesawat turboprop.

Mengutip Associated Press (AP), pihak berwenang penjaga pantai Jepang disebut sedang menuju ke lokasi tersebut untuk operasi pencarian dan penyelamatan.

Rincian tentang apa yang terjadi pada pesawat Osprey dan orang-orang di dalamnya belum diketahui, kata juru bicara penjaga pantai Kazuo Ogawa.

Penjaga pantai menerima panggilan darurat dari sebuah kapal nelayan di dekat lokasi jatuhnya pesawat di lepas pantai Yakushima, sebuah pulau di selatan Kagoshima di pulau utama selatan Kyushu, kata.

Belum jelas pangkalan AS mana yang menjadi asal Osprey, namun diyakini kapal tersebut berangkat dari Iwakuni ke Okinawa.

Osprey adalah pesawat hibrida yang lepas landas dan mendarat seperti helikopter, namun selama penerbangan dapat memutar baling-balingnya ke depan dan melaju lebih cepat seperti pesawat terbang. Versi pesawat ini diterbangkan oleh Korps Marinir, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara AS.

Sebelumnya, sebuah pesawat Korps Marinir AS Osprey dengan 23 Marinir di dalamnya jatuh di sebuah pulau di Australia utara pada bulan Agustus, menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai sedikitnya lima orang dalam latihan multinasional.

Setidaknya ada lima kecelakaan pesawat fatal yang terjadi pada Marine Osprey sejak tahun 2012, menyebabkan total sedikitnya 19 kematian.

 

2 dari 4 halaman

5 Tentara AS Tewas Saat Pesawat Militer Jatuh di Laut Mediterania

Sebelumnya, lima anggota militer Amerika Serikat (AS) tewas dalam latihan setelah sebuah pesawat militer jatuh di Laut Mediterania. Kecelakaan pertama kali dikonfirmasi pada Sabtu (11/11/2023).

"Selama misi pengisian bahan bakar udara rutin sebagai bagian dari pelatihan militer, sebuah pesawat militer AS yang membawa lima anggota dinas mengalami kecelakaan dan jatuh ke Laut Mediterania. Kelima anggota militer yang berada di dalam pesawat tewas," demikian sebut Komando Eropa AS (EUCOM), seperti dilansir dari situs web resminya, Senin (13/11).

"Untuk menghormati keluarga yang terkena dampak dan sesuai dengan kebijakan Kementerian Pertahanan, identitas awak kapal dirahasiakan hingga 24 jam setelah pemberitahuan keluarga terdekat selesai. Upaya pencarian dan penyelamatan segera dimulai, termasuk pesawat dan kapal militer AS di dekatnya ... Investigasi atas kecelakaan itu sedang dilakukan."

Dalam pernyataan pertamanya pada Sabtu, EUCOM menuturkan, "Kami secara pasti dapat mengatakan bahwa insiden ini murni terkait dengan pelatihan dan tidak ada indikasi aktivitas permusuhan."

Presiden Joe Biden sendiri telah menyampaikan belasungkawanya pada Minggu.

"Jill dan saya berduka atas hilangnya 5 anggota militer AS yang tewas ketika pesawat mereka jatuh di Laut Mediterania selama misi pelatihan. Kami berdoa untuk keluarga dan teman-teman yang kehilangan orang tercinta – sebagian dari jiwa mereka. Seluruh bangsa kita berbagi kesedihan atas kepergian mereka," ujar Biden.

3 dari 4 halaman

Pesawat Militer AS Jatuh di Laut Okinawa, 11 Awak Jadi Korban

Sebuah pesawat Angkatan Laut Amerika Serikat dilaporkan jatuh di laut lepas Okinawa tenggara, Jepang pada Rabu 22 November 2017.

Laporan itu disampaikan oleh Armada Ke-7 Angkatan Laut AS yang bermarkas di Yokosuka, Jepang.

 Pesawat dengan 11 orang awak dan penumpang itu dijadwalkan untuk mendarat di atas kapal induk AS, USS Ronald Reagan yang tengah berlayar di Laut Filipina. Demikian seperti dikutip dari CBS News, Rabu (22/11/2017).

Tak dijelaskan dari mana pesawat itu lepas landas.

Menurut Armada ke-7, USS Ronald Reagan mulai melakukan operasi pencarian dan penyelamatan atas peristiwa itu.

Kantor berita Jepang NHK menyebut, delapan awak pesawat tersebut telah berhasil diselamatkan. Meski begitu, tak jelas bagaimana kondisi mereka saat ini,

Belum ada informasi mengenai tiga awak lainnya. Tak disebutkan pula apakah bangkai pesawat sudah ditemukan atau tidak.

Pesawat yang jatuh diketahui sebagai jenis Grunman C-2 Greyhound Cargo yang dioperasikan oleh Angkatan Laut AS.

Belum jelas penyebab jatuhnya pesawat itu. Identitas ke-11 awak dan penumpang pesawat tersebut juga masih dirahasiakan.

Hingga berita ini turun, otoritas AS masih mendalami peristiwa tersebut.

4 dari 4 halaman

Pulang Tempur, Pesawat Militer AS Jatuh di Afghanistan

Pesawat militer AS juga dilaporkan jatuh di sebuah lapangan udara di Afghanistan, tak lama setelah tengah malam pada hari Jumat.

"Menewaskan semua orang di dalamnya. Ada 11 orang, dan tidak ada laporan dari tembakan musuh pada saat itu," kata militer AS seperti dikutip dari Reuters, Jumat (2/10/2015) .

 Seorang juru bicara menolak atas dugaan jatuhnya korban tewas atau terluka di darat.

"Responden pertama berada di tempat kejadian," katanya.

6 Korban tewas dalam kecelakaan itu adalah anggota militer AS, sementara 5 lainnya merupakan kontraktor sipil yang dipekerjakan oleh pasukan internasional pimpinan AS di Afghanistan.

455 Air Expeditionary Wing di Bagram Airfield menggambarkan insiden itu murni kecelakaan pesawat.

Kecelakaan itu terjadi beberapa jam setelah pasukan Afghanistan merebut kembali pusat kota strategis di utara Kunduz pada hari Kamis 1 Oktober. Dengan bentrokan sengit melawan militan Taliban, 3 hari setelah kalah merebut ibukota provinsi itu.

Taliban telah berjuang untuk mendapatkan kembali kekuasaan sejak digulingkan oleh intervensi pimpinan AS pada 2001.

Jumlah kematian AS di Afghanistan telah menurun tajam setelah Amerika Serikat bergabung dalam misi tempur tahun lalu. 

Pada tahun 2011, militan Taliban menembak jatuh sebuah helikopter militer AS Chinook, menewaskan 38 orang yang berada di dalamnya tewas.