Wanita di India Pecahkan Rekor Rambut Terpanjang Sedunia, Panjangnya 2,3 Meter

Wanita di India meraih rekor dari Guinness World Records karena memiliki rambut terpanjang di dunia. (Youtube Gunness World Records) — Wanita di India meraih rekor dari Guinness World Records karena memiliki rambut terpanjang di dunia. (Youtube Guinness World Records)

Liputan6.com, New Delhi - Seorang wanita berusia 46 tahun di India mendapatkan rekor dunia dari Guinness World Records karena memiliki rambut terpanjang di dunia untuk kategori orang yang masih hidup, yakni sepanjang 2,3 meter.

Smita Srivastava dari Uttar Pradesh mengatakan ia terinspirasi oleh gaya rambut panjang yang dilakukan oleh aktris Hindi dari tahun 1980an. Ia diketahui sudah tidak memotong rambutnya sejak usia 14 tahun.

"Dalam budaya India, dewi secara tradisional memiliki rambut yang sangat panjang. Dalam masyarakat kita, memotong rambut dianggap tidak menguntungkan, itulah sebabnya wanita biasa memanjangkan rambut," kata Srivastava kepada Guinness World Records, seperti dilansir UPI, Jumat (1/12/2023).

"Rambut panjang menambah kecantikan wanita."

Say hello to Smita Srivastava from India, the woman with the longest hair in the world 🙋‍♀️Her long locks were measured at 236.22 centimeters (7 ft 9 in) 👀 pic.twitter.com/Pkb6xms8Sp
— Guinness World Records (@GWR) November 29, 2023

Lebih lanjut, Srivastava mengatakan dia tidak berniat memotong rambutnya dalam waktu dekat.

"Saya akan merawat rambut selama saya bisa. Saya tidak akan pernah memotong rambut karena hidup saya ada di rambut," ujarnya.

"Saya ingin rambut saya tumbuh lebih banyak dan melihat berapa lama saya bisa mengaturnya."

2 dari 4 halaman

Gigi Terbanyak

Liputan 6 default 3 — Ilustrasi gigi (sumber: Pixabay)

Selain rambut terpanjang, seorang wanita di India juga mendapat rekor dunia karena memiliki gigi terbanyak untuk kategori perempuan.

Wanita berusia 26 tahun di India mendapat rekor dunia dari Guinness World Record karena memiliki jumlah gigi yang tak biasa yakni 38 gigi.

Dilansir laman UPI, Kalpana Balan memiliki enam gigi lebih banyak di mulutnya dibandingkan rata-rata orang dewasa.

Guinness World Record juga menyebut Balan sebagai wanita dengan rekor gigi terbanyak di dunia.

Balan memiliki empat gigi tambahan di rahang bawah dan dua gigi tambahan di rahang atas.

Gigi tambahannya, yang dikenal sebagai gigi supernumerary, mulai tumbuh ketika dia masih remaja. Ketika ia ingin mencabutnya, dokter gigi mengatakan bahwa dia harus menunggu sampai gigi tersebut selesai tumbuh.

Akhirnya, Balan mengatakan dia memutuskan untuk tidak mencabut giginya, karena tidak menimbulkan rasa sakit.

Ia juga mengatakan bahwa dokter giginya memperkirakan bahwa Balan bisa mendapat rekor baru di masa depan lantaran ia masih memiliki dua gigi yang belum tumbuh.

3 dari 4 halaman

Rekor Bocah Jenius

Isla McNabb, bocah berusia dua tahun di Kentucky, Amerika Serikat (AS) mendapat rekor dunia karena memiliki IQ tinggi dan menjadi anggota Mensa termuda. (Twitter/@MaggieMacnab)

Sementara itu, Guinness World Records juga menganugerahkan rekor kepada bocah berusia dua tahun di Amerika Serikat (AS) karena memiliki IQ tinggi dan menjadi anggota Mensa termuda.

Mensa merupakan organisasi asal Inggris, diperuntukkan bagi orang-orang yang mempunyai IQ tinggi. Syarat satu-satunya untuk menjadi anggota Mensa adalah calon anggota harus berada di 2 persen peringkat teratas dalam ujian kepandaian yang diawasi secara profesional.

Badan rekor dunia atau Guinness World Records mengatakan bahwa bocah bernama Isla McNabb itu diterima di Mensa setelah mendapat nilai persentil kecerdasan ke-99 untuk kelompok usianya pada Stanford-Binet Intelligence Scales.

4 dari 4 halaman

Terlihat Sejak Usia 18 Bulan

Orang tuanya, Jason dan Amanda McNabb, mengatakan Isla mempelajari alfabet pada usia 18 bulan dan bisa membaca dengan cepat.

"Pada usia tujuh bulan dia akan memilih benda-benda tertentu dari buku bergambar ketika ditanya," kata Jason McNabb kepada Guinness World Records, seperti dikutip UPI, Selasa (28/11/2023).

Orang tuanya mengatakan mereka mendaftarkan Isla di Mensa dengan harapan menemukan sumber daya untuk mengembangkan bakatnya.

"Manfaat terbesar bagi Mensa adalah komunitasnya," kata Jason.