Sukses

Yayasan Jejak Pulang Ingin Pastikan OIKN Berkomitmen pada Kelestarian Orangutan

Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) dan Yayasan Jejak Pulang menandatangani MoU guna membangun IKN yang selaras dengan kelestarian alam.

Liputan6.com, Dubai - Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) dan Yayasan Jejak Pulang menandatangani MoU guna membangun IKN yang selaras dengan kelestarian alam.

Pada kesepakatan tersebut, Yayasan Jejak Pulang ingin memastikan bahwa OIKN terus berkomitmen dalam memastikan kelestarian Orangutan. 

Juliarta Ottay dari Yayasan Jejak Pulang mengatakan: “Kita juga punya rehabilitasi orangutan di kawasan tersebut. Kita ingin pastikan kegiatan kita selaras. Dan bagaimana pembangunan kotanya nanti itu bagus untuk biodiversitas.” 

Ottay juga menyinggung soal komitmen OIKN yang akan melindungi 65 persen dari wilayah ibu kota. 

“Kita senang ada komitmen 65 persen tersebut,” kata Ottay di Dubai, UEA, Jumat (1/12/2023).

“Dan harapannya bisa ikut terus memastikan komitmen itu. Dampaknya semakin baik, dan kita merasa ruang yang sudah ada untuk publik dan LSM jalan terus.” 

“Semakin banyak yang bisa terlibat maka akan baik guna memastikan kota itu berkomitmen punya 65 persen wilayah dilindungi.”

Sebelumnya, Ketua Otorita IKN Bambang Susantono, Kota Hutan Berkelanjutan merupakan konsep baru di dunia. Bambang menjelaskan bahwa konsep kota hutan melambangkan kekayaan yang luar biasa yang memerlukan keahlian dan pengalaman konservasi yang dimiliki ketiga lembaga untuk membantu mewujudkannya.

"Kita dalam membangun IKN mempertimbangkan tiga isu yang dikampanyekan secara global, pertama yaitu perubahan iklim yang sangat nyata terjadi. Kedua, masalah lingkungan tentang bagaimana hidup berdampingan antarmanusia, alam, dan budaya. Ketiga adalah keanekaragaman hayati. Untuk itu, Otorita IKN mengundang semua pihak untuk bekerja sama dalam membangun IKN," kata Bambang pada Juli 2023.

2 dari 3 halaman

OIKN Singgung Langkah Proteksi 65 Persen Wilayah Nusantara yang Akan Tetap Dilindungi

Sebelumnya, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna Asnawati Safitri menekankan bahwa pemerintah akan terus berkomitmen dalam melakukan proteksi 65 persen wilayah Nusantara yang akan tetap dilindungi.

"Nusantara adalah proyek ambisius yang akan membuat sebuah kota yang sustainable (berkelanjutan)," kata Myrna Asnawati Safitri dalam agenda MoU bersama Pertamina NRE di sela-sela COP28 Dubai, Jumat (1/12/2023).

"Untuk mencapai itu semua, kita memiliki sejumlah target yaitu proteksi 65 persen dari area Nusantara menjadi capital forest (area yang dilindungi)."

Myrna Asnawati Safitri juga menyinggung bahwa selama ini kawasan provinsi Kalimantan Timur dikenal sebagai lokasi yang kaya akan tropical forest-nya.

Untuk itu dibutuhkan komitmen menjaga hal tersebut.

Menurutnya, pendekatan Nature and Ecosystem Based Solutions/NEBS) sangat penting untuk membangun Nusantara. Lantaran OIKN dan Indonesia juga punya target menetralkan karbon city di 2045.

"Di COP28 ini kita akan merilis Roadmap kita bernama RLDC. yang diindikasikan sebagai cara mencapai target Nusantara netral carbon," kata Myrna.

"Kesepakatan pada hari ini (dengan Pertamina) akan berkontribusi lebih dari RLDC road map ini."

3 dari 3 halaman

Apa Itu Dokumen RLDC?

Otorita Ibu Kota Nusantara akan meluncurkan dokumen Nusantara's Regionally and Locally Determined Contribution (RLDC) di Konferensi Perubahan Iklim atau COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada 3 Desember 2023.

Kepala OIKN Bambang Susantono menyebut bahwa dokumen RLDC merupakan sebuah strategi dalam implementasi kebijakan terkait perubahan iklim yang akan digunakan di IKN dengan tujuan untuk mencapai target Net Zero atau Emisi Nol Bersih.

RLDC juga merupakan dokumen bersifat lokal dimana berbagai kabupaten dan komunitas di wilayah ibu kota akan berpartisipasi penuh dalam pengambilan keputusan.

"Dokumen yang kita sebut sebagai Nusantara Net Zero Strategies 2045 atau yang secara resmi dinamakan Nusantara Regionally and Locally Determined Contribution (RLDC). Kami memang menetapkan dokumen Nusantara RLDC ini diluncurkan dalam acara COP28 yang dilaksanakan di Dubai, Uni Emirat Arab pada pekan depan," kata Kepala OIKN Bambang Susantono dalam seminar terkait Net Zero Strategy di Jakarta, Jumat (24/11/2023).

"Saya kira ini adalah pencapaian yang cukup bersejarah tidak hanya bagi IKN Nusantara.