Liputan6.com, Gaza - Pasukan darat Israel bergerak maju ke Gaza Selatan, setelah tiga hari pengeboman besar-besaran pasca berakhirnya gencatan senjata pada Jumat (1/12/2023) pagi.
Laporan awal dari radio tentara Israel mengonfirmasi bahwa Israel melancarkan operasi darat di utara Khan Younis. BBCÂ memverifikasi gambar tank-tank Israel yang beroperasi di dekat kota tersebut.
Baca Juga
Seperti dilansir BBC, Senin (4/12), Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Herzi Halevi mengatakan kepada pasukan cadangan dari divisi Gaza, "Kita bertempur dengan penuh kekuatan dan total di Gaza Utara dan sekarang kita juga akan melakukannya di Gaza Selatan."
Advertisement
Juru bicara IDF mengonfirmasi pula bahwa Israel terus memperluas serangan darat di seluruh Gaza, termasuk melakukan pertempuran langsung dengan kelompok Hamas.
Sejak gencatan senjata berakhir, Israel tanpa mengulur waktu melanjutkan pengeboman skala besar di Gaza, yang oleh warga Khan Younis digambarkan sebagai gelombang serangan terberat sejauh ini.
Gencatan senjata tujuh hari telah berhasil membuat Hamas membebaskan 110 sandera yang ditahan di Gaza sebagai imbalan atas pembebasan 240 warga Palestina dari penjara-penjara Israel.
Pejabat PBB: Rumah Sakit Nasser Jadi Zona Perang
Pada Minggu (3/12) pagi, tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi di beberapa distrik Khan Younis, mendesak masyarakat untuk segera pergi.
Pihak berwenang Israel yakin para pemimpin Hamas bersembunyi di kota yang menjadi tempat ratusan ribu orang berlindung setelah melarikan diri dari pertempuran di Gaza Utara pada tahap awal perang. Pengungsian ke Gaza Selatan juga merupakan rekomendasi Israel.
Seorang pejabat PBB menggambarkan "tingkat kepanikan" yang belum pernah dilihatnya sebelumnya di sebuah rumah sakit di Gaza, setelah militer Israel mengalihkan fokus serangannya ke selatan.
James Elder, dari UNICEF, menggambarkan Rumah Sakit Nasser di Khan Younis sebagai zona perang. Elder mengatakan kepada BBC bahwa dia mendengar ledakan besar terus-menerus di dekat Rumah Sakit Nasser dan anak-anak datang dengan luka di kepala, luka bakar parah, dan pecahan peluru akibat ledakan.
"Ini adalah rumah sakit yang sering saya kunjungi ... Orang-orang memegang tangan saya atau memegang baju saya dan berkata 'tolong bawa kami ke tempat yang aman. Di mana yang aman?'"
"Menyedihkan sekali mereka mengajukan pertanyaan yang satu-satunya jawabannya adalah tidak ada tempat yang aman. Dan itu termasuk, seperti yang mereka tahu, rumah sakit itu," tutur Elder.
Advertisement
Total 15.523 Warga Palestina di Gaza Dibunuh Israel
Juru bicara otoritas kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra mengatakan lebih dari 500 warga Palestina tewas di Jalur Gaza sejak pengeboman kembali terjadi, menambah total korban tewas menjadi setidaknya 15.523 orang sejak perang Hamas Vs Israel terbaru dimulai pada 7 Oktober.
Dari belasan ribu orang tewas, 70 persennya menurut Qudra adalah perempuan dan anak-anak.
Mohammed Ghalayini, seorang warga Inggris-Palestina yang tinggal di Gaza, mengatakan situasi di kota itu sangat buruk.
"Orang-orang, selama 50 hari atau lebih, telah bertahan dari serangan brutal Israel dan sangat kekurangan sumber daya – makanan, air, listrik dan sanitasi serta layanan limbah," kata Ghalayini kepada BBC melalui telepon, sebelum sambungan terputus.
Pakar polusi udara, yang biasanya tinggal di Manchester, itu tiba di Gaza untuk kunjungan tiga bulan menemui ibunya tidak lama sebelum serangan 7 Oktober.
Israel memulai serangan di Gaza setelah Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober, yang menurut Tel Aviv menewaskan sekitar 1.200 orang dan 240 lainnya disandera.
Roket juga rutin ditembakkan ke Israel dari Gaza sejak pertempuran kembali terjadi pada Jumat. Seorang pria berusia 22 tahun di Kota Holon, dekat Tel Aviv, dirawat karena luka ringan akibat pecahan peluru pada Sabtu (2/12).
Â
Klaim Israel
Laporan terbaru PBB mengatakan sekitar 1,8 juta orang menjadi pengungsi internal di Gaza.
Berbicara kepada BBC, kepala hak asasi manusia PBB Filippo Grandi mengatakan warga Palestina di Jalur Gaza semakin terdorong ke sudut sempit dari wilayah yang sudah sangat sempit.
IDF telah mulai mengunggah peta wilayah yang akan diserang secara online. Dikatakan bahwa peta-peta ini, bersama dengan langkah-langkah lain seperti panggilan telepon dan selebaran yang dijatuhkan di Gaza dengan pesawat, akan memperingatkan orang-orang untuk mengungsi.
Berbicara kepada BBC pada Minggu, penasihat senior Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Mark Regev, mengaku warga sipil bukanlah sasaran dan melindungi mereka menjadi lebih sulit karena Hamas menanamkan mesin teror militernya di lingkungan sipil.
Dia mengklaim IDF sedang berusaha melakukan tindakan bedah semaksimal mungkin dalam situasi pertempuran yang sangat sulit dan telah memberikan peringatan dini mengenai serangan.
Secara terpisah, IDF mengatakan mereka telah menghancurkan 500 terowongan teror yang digunakan oleh Hamas di Gaza, dari 800 terowongan yang mereka akui telah ditemukan sejauh ini.
IDF mengatakan pula sekitar 10.000 serangan udara terhadap sasaran teror telah dilakukan oleh angkatan udara di bawah bimbingan tentara IDF di darat sejak perang dimulai.
Advertisement