Sukses

Sajikan Cita Rasa Lokal, Pizza Hut Hong Kong Luncurkan Menu dengan Topping Daging Ular

Sejumlah masyarakat Hong Kong dan sekitar Tiongkok selatan memang terbiasa mengonsumsi sup ular, terutama saat musim dingin.

Liputan6.com, Hong Kong - Restoran ternama asal Amerika Serikat, Pizza Hut, yang memiliki restoran di Hong Kong menyajikan menu pizza dengan cita rasa lokal yakni dengan topping daging ular.

Menu ini menyajikan pizza dengan topping suwiran daging ular, jamur hitam dan ham kering khas Tiongkok, di mana semua bahan tersebut ada di dalam sup ular tradisional yang biasa dikonsumsi oleh warga setempat. Ini merupakan salah satu trik pemasaran untuk menarik perhatian konsumen.

"Dipasangkan dengan keju dan ayam potong dadu, daging ular menjadi lebih kaya rasa," kata Pizza Hut Hong Kong dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir CNN, Sabtu (9/12/2023). 

Pihaknya menambahkan bahwa daging "bergizi dapat meningkatkan sirkulasi darah", suatu hal yang diyakini masyarakat Tiongkok.

"Dikombinasikan dengan pizza, ini menandai terobosan dari konsep konvensional tentang arti menjaga kesehatan sekaligus menantang selera seseorang," tambahnya.

Jaringan restoran ini telah bermitra dengan Ser Wong Fun – sebuah restoran ular di Hong Kong Tengah yang berdiri sejak tahun 1895 – untuk menghasilkan resep terbaru ini.

Menu pizza yang juga dilengkapi dengan saus abalon ini dijual pada November lalu.

2 dari 4 halaman

Budaya Mengonsumsi Daging Ular

Sejumlah masyarakat Hong Kong dan sekitar Tiongkok selatan memang terbiasa mengonsumsi sup ular, terutama saat musim dingin.

Menurut pepatah dalam dialek Kanton setempat, waktu terbaik untuk memakan ular adalah "saat angin musim gugur mulai bertiup" – saat ular sudah gemuk untuk bersiap menghadapi hibernasi.

Banyak yang percaya bahwa daging ular memiliki khasiat yakni memperbaiki kondisi kulit dan menghangatkan tubuh.

Selain Hong Kong, Tiongkok dan sekitarnya, kuliner berbahan dasar ular juga dapat ditemukan di wilayah lain di Asia Tenggara, seperti Vietnam dan Thailand, tempat ular biasanya dibudidayakan untuk dikonsumsi.

3 dari 4 halaman

Tanggapan Konsumen

Warga Hong Kong bernama Mabel Sieh yang mengaku sebagai pecinta kuliner dan suka mencoba berbagai jenis pizza mengatakan, "Menurut saya ini menakutkan. Ular bukanlah makanan di banyak budaya, terutama di Barat."

Namun Rachel Wong, penduduk asli Hong Kong, yang merupakan penggemar berat sup ular sejak pertama kali mencicipinya saat masih kecil, sangat antusias dengan menu baru ini.

"Teksturnya agak mirip ayam, rasanya seperti ikan dan seafood lainnya. Jadi saya suka menyantapnya sebagai makanan berprotein tinggi selama musim dingin," kata Rachel Wong.

Karen Chan, manajer umum Pizza Hut Hong Kong dan Makau, mengatakan perusahaannya memanfaatkan keahlian Ser Wong Fun untuk menyiapkan resep ular campuran dari jenis ular tikus Tiongkok, krait pita, dan ular pita putih.

"Pizza ular yang luar biasa menawarkan keseimbangan sempurna untuk semua rasa, baik menggiurkan maupun gurih untuk musim ini," katanya.

Selain pizza ular, perusahaan ini juga memperkenalkan pizza yang dibuat dengan sosis China yang diawetkan yang biasanya disajikan dalam hidangan claypot populer di kalangan masyarakat lokal Hong Kong saat cuaca dingin.

4 dari 4 halaman

Resep Pizza dengan Cita Rasa Lokal

Ini bukan pertama kalinya waralaba Asia dari merek asli Amerika mengadopsi pendekatan gastronomi yang lebih berani untuk membawa budaya makanan lokal.

Di masa lalu, Pizza Hut di Taiwan memperkenalkan pizza yang dibuat dengan durian, darah babi, dan telur yang diawetkan – bahan-bahan yang berperan besar dalam budaya kuliner lokal.

Sementara itu, Pizza Hut di Jepang membuat pizza dengan topping ramen Tonkotsu (ramen sup tulang babi).

Selain Pizza Hut, restoran pizza lainnya yakni Dominos meluncurkan pizza dengan topping boba di Taiwan.