Sukses

Penembakan di Swiss Tewaskan 2 Orang, Pelaku Ditangkap Usai Diburu 8 Jam

Polisi di wilayah Valais mengatakan penembakan terjadi di dua lokasi berbeda pada hari Senin (11/12).

Liputan6.com, Switzerland - Penembakan terjadi di Swiss pada Senin 11 Desember 2023.

Mengutip BBC, Selasa (12/12/2023), polisi di wilayah Valais mengatakan beberapa tembakan terjadi di dua lokasi berbeda pada hari Senin (11/12).

Seorang wanita berusia 34 tahun tewas di tempat parkir tak lama setelah pukul 07:00 (06:00 GMT), dan pria 41 tahun ditembak mati tak lama kemudian.

Seorang pria kemudian ditangkap di Swiss setelah dua orang ditembak mati dan satu orang lagi terluka di kota Sion di selatan. Pria yang diduga bersenjata itu ditemukan di utara Sion, pada pukul 15:43 setelah perburuan selama delapan jam.

Kronologi Singkat Penembakan di Swiss

Polisi wilayah Valais mengatakan mereka menerima panggilan pada pukul 07:15 bahwa seseorang terluka di tempat parkir mobil di Rue Oscar-Bider.

Tembakan dilaporkan terjadi di perusahaan lukisan Sarosa di daerah Ronquoz, diikuti oleh lokasi kedua di daerah Potence, lapor surat kabar lokal Le Nouvelliste.

"Ini adalah seorang wanita yang menderita luka tembak yang fatal," kata pernyataan polisi.

Beberapa menit kemudian, seorang pria juga tewas tertembak, sementara seorang wanita juga terluka akibat tembakan. Keduanya tinggal di wilayah Valais. Seorang wanita berusia 49 tahun dari Valais juga terluka.

Tersangka dihentikan dan ditangkap di wilayah St-Léonard pada Senin sore.

Polisi telah memasang penghalang jalan di sekitar Valais dalam upaya menghentikan tersangka pria bersenjata meninggalkan negara tersebut.

Kota Sion terletak dekat perbatasan Italia dan Prancis.

 

2 dari 4 halaman

Swiss Negara dengan Tingkat Kepemilikan Senjata Tinggi

Setelah penembakan, menurut laporan BBC, polisi dalam jumlah besar disiagakan di Kota Sion, dengan petugas bersenjata ditempatkan di TKP.

Jaksa setempat telah membuka penyelidikan pembunuhan.

Swiss, negara berpenduduk sekitar sembilan juta orang, memiliki tingkat kepemilikan senjata yang tinggi.

Small Arms Survey, sebuah organisasi berbasis di Swiss yang memantau tren global dalam kekerasan bersenjata, memperkirakan jumlah senjata api yang dimiliki warga sipil mencapai 2,3 juta.​

3 dari 4 halaman

Penembakan di Universitas Nevada: 4 Orang Tewas Termasuk Tersangka

Sementara itu, sebelumnya tiga orang tewas dan orang keempat terluka parah dalam penembakan di kampus Universitas Nevada (UNLV), Las Vegas, Amerika Serikat (AS), pada Rabu (6/12/2023). 

Polisi belum merilis identitas penembak atau motif penyerangan.

Menurut Adam Garcia, pejabat polisi di lingkungan universitas, peringatan dikeluarkan di seluruh kampus setelah sejumlah pelapor melaporkan ke polisi soal adanya penembak aktif pada pukul 11.45 waktu setempat.

Dia mengatakan petugas menemukan dan "terlibat" dengan seorang tersangka, yang sekarang sudah tewas. Belum dijelaskan bagaimana tersangka kehilangan nyawa.

Mahasiswa dan profesor di kampus berpopulasi 30.000 orang itu membarikade diri mereka di dalam ruang kelas dan kamar asrama.

John Harris (21), salah seorang mahasiswa Universitas Nevada, mendengar apa yang kemudian dia sadari sebagai suara tembakan ketika dia keluar dari mobilnya di garasi parkir kompleks apartemen dalam kampus. Di dalam lift, Harris mengatakan dia mendapat pesan teks peringatan darurat dari universitas.

"Saya tidak percaya apa yang terjadi," kata Harris, yang akhirnya berlindung di asrama temannya. "Tetapi ketika saya turun dan saya melihat ada sekelompok polisi di tempat parkir perkumpulan mahasiswa, saya tahu apa yang saya dengar adalah suara tembakan dan ini bukan latihan."

Profesor Kevaney Martin berlindung di bawah meja di ruang kelasnya, di mana seorang anggota fakultas dan tiga mahasiswa lainnya berlindung bersamanya.

"Itu menakutkan, saya bahkan tidak bisa menjelaskannya," kata Matin. "Saya mencoba untuk menahannya demi murid-murid saya, dan berusaha untuk tidak menangis, namun emosi tersebut adalah sesuatu yang tidak ingin saya alami lagi."

Martin mengatakan dia mengirim SMS ke teman dan orang-orang yang dicintainya, berharap menerima kabar bahwa tersangka telah ditahan. Ketika profesor lain datang ke ruangan itu dan menyuruh semua orang untuk mengungsi, mereka bergabung dengan puluhan profesor lainnya bergegas keluar gedung. Martin menyuruh murid-muridnya masuk ke dalam mobilnya dan mengantar mereka keluar kampus.

"Setelah kami keluar dari UNLV, kami parkir dan duduk diam," ujarnya. "Tidak ada yang mengatakan sepatah kata pun. Kami sangat terkejut."

Selanjutnya di sini...

4 dari 4 halaman

Penembakan di 2 Komunitas Texas Tewaskan 6 Orang, Tersangka dengan Riwayat Gangguan Mental Ditahan

Penembakan juga dilaporkan melanda bagian lain Amerika Serikat (AS) yakni Texas.

"Enam orang ditemukan tewas dan tiga lainnya luka-luka setelah serangkaian pembunuhan dan penembakan terjadi di dua komunitas Texas pada hari Selasa 5 Desember 2023, dan seorang tersangka ditahan dan didakwa melakukan pembunuhan massal," kata polisi seperti dikutip dari NBC News, Kamis (7/12/2023).

Empat orang tewas dan dua petugas polisi ditembak di Austin pada hari Selasa, kata polisi.

Menurut pihak berwenang, tersangka penembakan di AS itu juga diyakini telah membunuh orang tuanya di daerah San Antonio.

Polisi mengidentifikasi tersangka pada hari Rabu (6/12) sebagai Shane James Jr., dan dua korban di San Antonio diidentifikasi sebagai orang tuanya, Shane James Sr. (56), dan Phyllis James (55).

James Jr. (34) diduga membunuh orang tuanya dengan "pistol kaliber besar" antara Senin (4/12) pukul 10 malam dan Selasa (5/12) pukul 9 pagi, kata Sheriff Bexar County Javier Salazar pada konferensi pers Rabu (6/12) sore waktu setempat. Sebab mereka tidak ditemukan sampai Selasa malam.

"Meskipun kami tidak mengetahui secara pasti di mana selama jangka waktu tersebut para korban dibunuh, kami meminta masyarakat jika Anda tinggal di lingkungan tersebut, mohon untuk memeriksa video kamera bel pintu Anda," kata Javier Salazar.

Di Austin, Departemen Kepolisian Austin mengidentifikasi korban lainnya sebagai Emmanuel Pop Ba dan Sabrina Rahman, serta dua orang lainnya yang belum diidentifikasi oleh polisi. Mereka dibunuh di lokasi berbeda.

Kepala Polisi Sementara Austin Robin Henderson mengatakan kepada wartawan Rabu (6/12) pagi waktu setempat bahwa pria itu ditangkap setelah dia menabrakkan kendaraannya saat melaju kencang dari baku tembak dengan seorang polisi yang menyebabkan mereka mengalami "beberapa luka tembak".

Robin Henderson mengatakan "rangkaian insiden kekerasan" dimulai pada pagi hari "dan berlanjut hingga malam hari."

Kantor Kejaksaan Travis County mengatakan pihaknya sedang berkomunikasi dengan penegak hukum.

"Hati kami sedih untuk para korban penembakan, petugas yang terluka, keluarga mereka, dan komunitas kami yang terkena dampak kekerasan bersenjata yang tidak masuk akal dan tragis kemarin," kata kantor José Garza dalam sebuah pernyataan.

José Garza Kantor Kejaksaan Travis County memperkirakan tersangka akan tetap ditahan menunggu persidangan.

Selanjutnya di sini...