Liputan6.com, Tunis - Tiga tukang batu tewas setelah sebagian tembok bersejarah di sekitar Kota Tua Kairouan di Tunisia runtuh pada hari Sabtu 16 Desember 2023.
Pihak berwenang mengatakan bagian tembok setinggi enam meter (20 kaki) dan sepanjang 30 meter (100 kaki)di dekat Gerbang Flogger runtuh ke tanah. Dua orang lainnya juga terluka dalam kecelakaan itu dan dikatakan menderita patah tulang.
Investigasi telah dibuka atas kecelakaan tembok runtuh itu. Pihak berwenang mengatakan hal ini mungkin terkait dengan hujan lebat yang terjadi baru-baru ini.
Advertisement
"Perimeter telah dipasang untuk menghentikan orang berjalan di bawah bagian tembok yang masih berisiko runtuh lebih lanjut," kata Moez Tria, juru bicara Departemen Perlindungan Sipil seperti dikutip dari BBCÂ Minggu (17/12/2023).Â
"Sebuah tim sedang melakukan pekerjaan restorasi pada tembok sepanjang tiga kilometer (dua mil) yang mengelilingi Kota Tua," ucap juru bicara departemen Moez Tria kepada AFP.
Kota Kairouan didirikan pada tahun 670 M dan merupakan salah satu kota paling suci di Afrika Utara.
Kota ini pernah menjadi ibu kota dunia Muslim di Afrika Utara selama empat abad, sebelum Tunis dipilih sebagai ibu kota politik Tunisia pada abad ke-12.
Kairouan menjadi situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1988 dan merupakan rumah bagi Masjid Tiga Pintu, masjid tertua dengan fasad pahatan.
UNESCO menggambarkan masjid tersebut sebagai "mahakarya arsitektur yang menjadi model bagi beberapa masjid Maghreban lainnya".
Dinding Batu Bersejarah di Yerusalem Runtuh
Insiden serupa pernah terjadi di dinding batu berusia 800 tahun di Yerusalem, Israel. Pada Senin 16Â Februari 2004 lalu, dinding itu dilaporkan runtuh.
Benda bersejarah itu terletak di Situs Suci itu milik tiga agama, yakni Kristen, Yahudi, dan Islam.
Bagi penganut Kristen dan Yahudi, situs tersebut bernama Temple Mount. Sedangkan umat Islam menyebut batu itu Haram Assarif. Badai salju diduga sebagai penyebab runtuhnya tembok bersejarah tersebut.
Â
Â
Advertisement
Tembok Besar China Runtuh Sepanjang 2 Meter Akibat Gempa M 6,9 di Qinghai
Adapun salah satu bagian The Great Wall atau Tembok Besar China yang berasal dari Dinasti Ming (1368-1644) runtuh setelah gempa berkekuatan magnitudo 6,9 melanda Provinsi Qinghai, China Barat Laut pada Sabtu 8 Januari 2022 tengah malam di kedalaman 10 kilometer.
Menurut pemberitaan Global Times, Selasa (11/1/2022), Tembok Besar China runtuh sepanjang dua meter di daerah Shandan, Provinsi Gansu, China Barat Laut, yang berjarak 114 kilometer dari pusat gempa di daerah Menyuan, di Prefektur Otonomi Tibet Haibei di Qinghai.
Setelah gempa yang kuat, pihak berwenang China mengorganisir pemeriksaan peninggalan budaya lokal dan menemukan situs runtuh. Perlindungan utama telah dipasang dan pekerjaan perbaikan dan restorasi sedang dalam proses.
Sejauh ini tidak ada laporan kematian akibat gempa bumi yang memicu runtuhnya Tembok Besar China itu, tetapi sembilan orang terluka. Delapan di antaranya dipulangkan dari rumah sakit dan satu masih dalam pengawasan.
Â
Tembok Merah Maroko Runtuh
Sementara itu, laporan AP menyebut, Kementerian Dalam Negeri Maroko juga mengatakan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,8 melanda Maroko pada Jumat malam, 8 September 2023 merusak bagian dari tembok merah terkenal yang mengelilingi kota tua di Marrakesh, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO.
Tembok tersebut merupakan serangkaian benteng pertahanan yang melingkupi distrik medina bersejarah di Marrakesh dan pertama kali dibangun pada awal abad ke-12.
Marrakesh di Maroko termasuk salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi turis dari berbagai belahan dunia. Pada 2019, kota tersebut dikunjungi lebih dari 13 juta wisatawan. Namun, sejak pemerintah memberlakukan pembatasan yang ketat untuk membendung penyebaran corona Covid-19, industri pariwisata di Marrakesh sempoyongan.
Melansir dari Arab News, Selasa, 15 September 2020, situs Warisan Dunia UNESCO abad ke-11 di Maroko ini pernah hampir kosong di masa pandemi. Kota ini sempat menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya.Â
Â
Â
Advertisement