Liputan6.com, Bangkok - Sekelompok petani dan seniman di Thailand berkolaborasi untuk membuat karya seni unik yang tak pernah terpikirkan sebelumnya, yakni membuat gambar di atas lahan sawah.
Seorang petani bernama Tanyapong Jaikham serta sejumlah tim pekerja menanam bibit di berbagai tempat di sebuah lahan yang terletak di provinsi utara Chiang Rai untuk membentuk gambar kucing, dengan harapan dapat memikat wisatawan dan pecinta kucing.
Baca Juga
"Kami memperkirakan puluhan ribu orang akan datang dan melihat seni di sawah," katanya, seperti dikutip Straits Times, Rabu (20/12/2023).Â
Advertisement
Ia mengatakan bahwa proses pembuatannya bergantung pada koordinat Global Positioning System untuk memposisikan bibit sesuai dengan sketsa awal yang dibuat oleh seniman, dengan warna tanaman yang berubah seiring pertumbuhannya.
"Sangat penting untuk memposisikannya secara akurat, dan warna padi akan berubah secara bertahap seiring berjalannya waktu," katanya.
Pada saat panen terakhir, tanaman padi akan menghasilkan potret Cooper, kucing yang menjadi modelnya.
Sementara itu, menara di area sekitarnya sedang dibangun agar memudahkan para pengunjung untuk menikmati karya seni di atas sawah tersebut.
Tanyapong juga berharap agar kaum muda yang ingin belajar lebih banyak tentang interaksi seni dan teknologi juga dapat memperoleh manfaat dengan mengunjungi situs tersebut.
"Dulu beras hanya dianggap sebagai makanan yang dikonsumsi," ujarnya.
"Pendekatan ini memungkinkan kita mengembangkan pariwisata dan pertanian secara bersamaan."
Pernah Dilakukan di Jepang
Karya serupa ternyata juga pernah dilakukan oleh petani dan seniman di Jepang, yang kemudian dikenal sebagai Tanbo Art.Â
Tanbo Art merupakan seni menanam berbagai jenis padi mengikuti pola tertentu sehingga petak sawah terlihat seperti lukisan dari kejauhan. Bukan menggunakan kanvas atau kertas, para seniman ini justru memanfaatkan sawah yang luas sebagai medianya.
Para petani di desa Inakadate di prefektur Aomori, Jepang, sejak tahun 1993 telah mencampurkan berbagai jenis padi untuk menciptakan karya seni berskala besar. Hal tersebut bahkan masih bertahan hingga saat ini.
Untuk menciptakan sebuah lukisan yang menarik, para petani menanam padi dengan warna yang berbeda setiap tahunnya. Secara bertahap, para petani Inakadate mulai menggunakan pola yang jauh lebih rumit karena semakin terampil.
Karya unik tersebut lantas mengundang turis dari berbagai negara. Terdapat sebanyak 340 ribu turis yang mengunjungi Tanbo Art Inakadate pada tahun 2016. Para pengunjung melihat lukisan sawah itu melalui menara setinggi 22 meter yang sengaja dibuat oleh penduduk setempat. Â
Selengkapnya di sini...
Advertisement
Pernah Ada di Indonesia
Tak mau kalah, rupanya petani di dalam negeri pun ikut melakukan aksi tersebut.
Video TikTok yang diunggah oleh akun Lodji Londo Coffee viral di media sosial, menampilkan seni di atas sawah yang dibuat oleh seorang pria di Semarang, Jawa Tengah.Â
Banyak warganet yang memuji karya seni tersebut, dan perjuangan panjang bapak pembuat lukisan patut untuk diapresiasi.
"Ini lokasi sawahnya di samping Lodji Londo, Semarang guis! Buat yang penasaran boleh mampir sekalian ngopi," tulis pemilik laman TikTok lodjilondo, dikutip kanal Hot Liputan6.com pada Sabtu (21/8/2021).
Selengkapnya di sini...
Karya Seniman Unik Lainnya
Lebih lanjut, karya seniman memang tak dapat dibatasi. Selain karya lukisan di atas sawah, sejumlah seniman di dunia memiliki cara unik untuk menghasilkan karyanya. Sebagian di antaranya mempergunakan api untuk menghasilkan lukisan, dengan yang lain memanfaatkan kotoran manusia sebagai alat pewarna.
Berikut adalah lima seniman yang menggunakan metode maupun bahan unik untuk menghasilkan lukisan:
1. Kotoran Manusia
Seniman Jerman Martin von Ostrowski melukis dengan kotorannya sendiri. Ostrowski pertama kali mengumumkan metodenya yang unik itu saat menggambar potret Adolf Hitler.
Dia kemudian menciptakan lukisan feses Friedrich the Great, Otto von Bismarck, dan Kaiser Wilhelm II — semuanya telah memerintah Jerman atau negara-negara pendahulunya di beberapa titik.
2. Api
Jarang ada seniman yang menggunakan api untuk karyanya. Namun, Steven Spazuk mencobanya. Spazuk sebenarnya tidak melukis dengan api tetapi dengan jelaga dari nyala api.
Meski unik, hal itu bukan pertama kalinya. Api telah dugunakan oleh sejumlah seniman sepanjang sejarah. Bahkan, para sejarawan mencurigai manusia purba telah menggunakannya untuk membuat lukisan gua.
Advertisement